Ainyan, Hinanchu, Mr. Atsushi Kamimura, Suu, dan Yukarun

Halo minna-san~ Pada kesempatan kali ini Nippon Club diundang oleh Vector Indonesia untuk berpartisipasi dalam konferensi pers dengan Mr. Atsushi Kamimura (Manager, Demand Generation & Marketing Departement of Tokyo Metro) bersama para personil Silent Siren yang berlangsung pada hari Jumat, tanggal 9 September 2016 di Upper Room, Annex Building tepat sebelum konser Silent Siren S World Tour in Jakarta berlangsung.

Sesi konferensi pers ini dimulai dengan kata sambutan dari Mr. Atsushi Kamimura:

“Selamat sore, nama saya Kamimura. Kami datang dari Tokyo, Jepang. Senang bertemu dengan anda hari ini. Kali ini adalah kedua kalinya saya datang ke Indonesia, sebelumnya saya pernah ke pulau Bintan untuk jalan-jalan beberapa tahun yang lalu tapi sekarang baru pertama kali ke Jakarta. Kebetulan, ini adalah pertama kalinya juga saya berbicara di depan rekan-rekan media maka saya sebenarnya agak gugup. Namun saya merasa senang karena saya dapat memperkenalkan Tokyo Metro dan Tokyo.”

Setelah itu Kamimura-san menjelaskan alasan Tokyo Metro sampai membuat acara untuk memperkenalkan Tokyo Metro di Indonesia.

“Tokyo Metro merupakan jaringan kereta bawah tanah di bawah kota Tokyo. sebagai tujuan wisata populer diantara wisatawan Indonesia. Jaringan kami memiliki tujuan wisata terkenal seperti Ginza, Shibuya, Harajuku, Shinjuku, Asakusa, Ueno dsb. Jumlah wisatawan juga bertambah tiap tahunnya. Namun kami melihat di Indonesia, masih ada potensi besar untuk bertumbuh maka kami ingin punya kesempatan untuk menyampaikan pesan dan tips pada masyarakat Indonesia suapaya mereka tertarik untuk datang ke Tokyo.”

“Pada kesempatan ini, saya ingin memberikan tips dan info untuk anda yang ingin jalan-jalan di Tokyo yang akan berguna bagi wisatawan Indonesia yang mau menggunakan Tokyo Metro. Kebetulan, besok di Kota Kasablanka akan diadakan Japan Travel Fair 2016 dan kami juga akan hadir d sana untuk pertama kalinya. Bersamaan dengan itu kami juga sudah membuka fanpage Tokyo Metro di facebook dalam Bahasa Indonesia. Melalui kesempatan ini, kami harap banyak orang Indonesia tertarik degan Tokyo Metro untuk mengunjunginya. Kami tidak sabar untuk bertemu dengan anda di booth kami di Japan Travel Fair 2016.”

Sesi yang ditunggu-tunggu tiba yaitu masing-masing personil Silent Siren akan berbagi tips bagaimana serunya berwisata di Tokyo dengan menggunakan Tokyo Metro.

Berikut adalah sesi tanya jawab dengan Silent Siren:
A: Ainyan
H: Hinanchu
S: Suu
Y: Yukarun

Q: Bisa tolong perkenalkan diri kalian masing-masing?
H: Selamat sore semuanya!!! Kami dari Silent Siren!!! Perkenalkan nama saya Hinanchu, pemain drum. Ini Suu, pemain gitar. Ini Ainyan, pemain bass. Ini Yukarun, pemain Keyboard. Kami sangat senang dapat berbagi tipusu-tipusu (tips-tips) pada kalian semua untuk menikmati wisata di Tokyo dengan Tokyo Metro. Saya merasa dekat dengan Indonesia karena saya sendiri pernah tinggal di Jakarta waktu SMP. Saya bisa bicara Bahasa Indonesia. Bisa mengikuti? Terima kasih!!! (Semua kalimat tersebut diucapkan oleh Hinanchu dengan Bahsa Indonesia)

Q: Menurut Silent Siren, Apa tempat yang wajib kita dikunjungi saat jalan-jalan ke Tokyo?
S: Rekomendasi dari saya adalah Shibuya yang dilalui oleh Ginza Line, Hanzomon Line, dan Fukutoshin Line. Yang terkenal di Shibuya khususnya adalah patung Hachiko dan Shibuya Cross di depan stasiun. Di Shibuya, jika nanti kalian melihat pemandangan di Shibuya Cross pasti akan kaget “kok orang-orang yang berjalan tidak menabrak satu sama lain ya?” padahal banyak orang yang berjalan ke arah yang berbeda-beda. Orang Jepang saja kaget, bagaimana dengan orang Indonesia ya? Kalau mau ke Shibuya dengan Tokyo Metro dengan Ginza Line atau Hanzomo Line sangat berguna tapi pintu keluar di depan stasiun Shibuya sangat banyak jadi akan sedikit membingungkan bagi yang baru pertama kali ke sana. Tapi jangan khawatir, di Tokyo Metro ada wi-fi gratis di setiap stasiun. Jadi walaupun sedang di bawah tanah tetap bisa tersambung internet. Kita bisa berjalan-jalan sambil cek lokasi. Para wisatawan pun bisa sampai di tujuan tanpa rasa cemas.

Kamimura-san menambahkan “dukungan yang aman dan nyaman bagi wisatawan adalah tugas dari Tokyo Metro maka kami juga ingin terus mengembangkan pelayanan yang berguna dan menyenangkan bagi wisatawan mancanegara.”

Q: Di Tokyo sekarang ada Masjid terbesar di Jepang yaitu Tokyo Camii. Bisa jelaskan bagaimana cara untuk ke sana?
A: Betul sekali, ada stasiun bernama Meiji Jingu yang terknal dengan salah satu kuil shinto yang mewakili Jepang yang sangat dekat dengan budaya kawaii yaitu Harajuku. Dari stasiun Meiji Jingumae, kita naik Tokyo Metro sampai stasiun Yoyogi Uehara kurang lebih 5 menit. Dari stasiun itu, Kita jalan kaki beberapa menit dan samapilah di Tokyo Camii yang merupakan Masjid terbesar di Jepang. Tokyo Camii merupakan tempat yang sangat diminati bagi orang asing maupun orang Jepang sebagai salah satu tujuan wisata. Ini merupakan masjid dengan arsitektur Usmania yang dikelola oleh perusahaan religus di bawah kedutaan Turki di Tokyo. Namun penghuninya tidak sebatas orang Turki, tapi juga para wisatawan muslim dari Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dll. Kami telah memperkenalkan stasiun Shibuya, Meiji Jingumae yang semuanya terletak di bagian barat kota Tokyo. Namun jaringan Tokyo Metro itu sangat rumit jadi takutnya nyasar. Tapi jangan khawatir, kita bisa menggunakan aplikasi khusus Tokyo Metro. Dengan aplikasi tersebut, kita bisa mencari informasi seputar transfer dan waktu tempuh dengan mudah. Jika kita mengetahui rute terlebih dahulu, kita bisa jalan-jalan secara efisien tanpa rasa cemas maka aplikasi ini wajib dipakai oleh wisatawan di Toykyo.

Kamimura-san menambahkan “Menarik sekali ya, ini adalah aplikasi gratis yang kami rekomendasikan bagi wisatawan mancanegara yang ingin mengunjungi beberapa tempat dalam waktu yang terbatas. Jika anda sudah mengunduh aplikasi ini terlebih dahulu pada smartphone, anda dapat menggunakan aplkiasi ini secara offline maka silahkan dimanfaatkan”

Tapi sering kali kita bingung cara untuk mengkases aplikasi, Kamimura-san pun menjelaskan bahwa di setiap stasiun besar di Tokyo ada Service Manager yang siap membagikan informasi pada wisatawan dalam Bahasa Inggris maupun bahasa-bahasa lainnya. Service Manager memberikan infomrasi seputar stasiun, cara membeli tiket kereta dengan memanfaatkan tablet. Anda bisa mengandalkan Service Manager pada saat kebingungan.

Q: Menurut Silent Siren, restoran yang wajib dikunjungi di Tokyo apa ya?
S: Benten Namamiya Sushi, sebuah restoran sushi yang terletak 5 menit berjalan kaki dari stasiun Asakusa Ginza Line yang merupakan salah satu stasiun tertua di Tokyo Metro. Sebuah tempat populer yang dapat anda kunjungi setelah menikmati jalan-jalan di Asakusa untuk wisata. Restoran ini dibuka pada tahun 1866 dan memiliki sejarah lebih dari 150 tahun. Master-nya yang generasi kelima membuat sushi dengan metode klasik sejak turun menurun sejak zaman edo dan tidak hanya disukai oleh orang Jepang tapi juga pecinta kuliner dari mancanegara. Tempat ini sangat kami rekomendasikan yang ingin mencoba kuliner yang otentik di Tokyo.

Pertanyaan khusus untuk Kamimura-san:

Q: Bagaimana sistem pelayanan Tokyo Metro untuk melayani penumpang yang padat dalam sehari-hari?
K: Ya, bisa dipilih dalam 1 hari tapi kalau ingin belanja atau jalan-jalan sebaiknya anda menyiapkan beberapa hari untuk itu. Tokyo Metro juga menyediakan karcis bebas naik turun sehingga anda bisa naik turun sesuka anda khususnya Tokyo Subway Ticket yang dijual di Bandara Haneda menawarkan diskon khusus untuk wisatawan mancanegara. Tiket ini tersedia dalam 3 jenis jangka waktu yaitu 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Kami harap anda bisa menikmati jalan-jalan dengan tiket ini.

Q; Apa saja kelebihan Tokyo Metro dalam operasionalnya dibandingkan dengan operator transportasi lain?
K: Kelebihan Tokyo Metro adalah ada total 13 jalur kereta bawah tanah yang ada di Tokyo. Kami memiliki 9 jalur dengan total 179 stasiun sehingga mengikuti titik-titik terpenting di pusat Tokyo. Selain itu, jeda waktu antar kereta sangat pendek dan selalu beroperasi tepat waktu. Kami yakin Tokyo Metro sangat berguna bagi anda untuk jalan-jalan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Saya harap anda menggunakan Tokyo Metro untuk menikmati jalan-jalan jika anda datang ke Tokyo.

Berikutnya dalah sesi tanya jawab dengan media:

Q: Di Depok saya suka tidak bisa naik kereta karena kepenuhan. Bagaimana dengan situasi stasiun di Tokyo ya?
K: Saya juga tadi mencoba naik kereta dari Tebet sampai Kota tapi rasanya khusus pagi dan sore lebih padat di Jepang. Kadang wisatawan-wisatawan dengan koper atau tas yang besar tidak bisa naik kereta. Memang ada waktu tertentu yang tidak bisa dinaiki wisatawan. Saya rekomendasikan sekitar jam setengah 10 pagi atau kalau bisa sebelum jam 7 pagi.

Q: Jepang terkenal dengan perkembangan teknologi yang pesat, Apakah ada inovasi ke depan untuk Tokyo Metro?
K: Di Tokyo Metro, selalu mengadakan penelitian supaya bisa mengembangkan teknologi terdapan dalam hal fasilitas seperti terowongan, gerbong, dan sinyal. Belakangan ini, kami juga menggunakan gerbong baru yang minim goncangan dan tekanan. Kami juga selalu memikirkan bagaimana cara merpendek jarak antar kereta dengan kereta berikutnya supaya bisa memperpendek jarak antar kereta. Kebetulan gerbong kereta bekas Tokyo Metro banyak digunakan di Jakarta jadi bisa merasakan sendiri.

Q: Pada saat di jepang, wisatawan Indonesia kadang suka kangen dengan masakan Indonesia. Apakah ada restoran masakan Indonesia yang direkomendasikan oleh Silent Siren di Tokyo?
H: Tentunya ada restoran khusus masakan Indonesia tapi yang ada banyak lagi adalah restoran khusus masakan asia secara umum. Selain maskan Indonesia juga ada masakan Thailand dsb. Di sana juga ada nasi goreng, sate ayam, dan soto ayam. Tidak salah lagi, di Shibuya ada banyak.

Q: Pengalaman seru apakah yang Silent Siren alami setelah naik Tokyo Metro?
H: Waktu shooting Tokyo Metro, kami pergi ke tujuan-tujuan wisata seperti Asakusa dan Ueno yang sebenarnya jarang kami kunjungi. Itu merupakan pengalaman baru bagi kami. Waktu berangkat kerja juga selalu menggunakan Tokyo Metro. Jeda waktu antar kereta dengan kereta berikutnya sangat pendek jadi saya tidak pernah telat bekerja.

Terima kasih kepada Vector Indonesia yang sudah mengundang Nippon Club dan untuk minna-san yang sudah membaca artikel liputan konferensi pers Tokyo Metro bersama Silent Siren dari tim jurnalistik Nippon Club kali ini. Sampai jumpa di artikel liputan berikutnya!

Untuk info lebih lanjut tentang Tokyo Metro bisa langsung mengunjungi fanpage Indonesia “Tokyo Trip with Tokyo Metro” di Facebook.