Catatan: Artikel ini bersifat subjektif dan bersih dari spoiler

Halo minna-san, kembali lagi bersama Nippon Club. Sedikit berbeda dari biasanya, kali ini kami akan melakukan review salah satu film yang akan segera meramaikan bioskop tanah air pada tanggal satu maret (1/3) nanti yaitu film Museum.


Antusiasme para penonton yang mendapatkan kesempatan menyaksikan premiere dari Museum pada 23 Februari lalu

Sedikit informasi, Museum merupakan film live-action adaptasi dari manga berjudul sama karangan Ryousuke Tomoe. Di Indonesia sendiri, Museum dihadirkan oleh Moxienotion. Moxienotion sendiri sudah cukup sering membawa film-film Jepang ke-Indonesia seperti Death Note ~Light Up the NEW World~ dan Terraformars. Bagi yang belum tahu, Museum bercerita tentang kasus pembunuhan brutal yang terjadi setiap malam hujan, dan dilakukan oleh satu orang yang menggunakan topeng katak. Investigasi dipimpin oleh Detektif Hishashi Sawamura (Shun Oguri), namun semakin dia menyelidiki kasus ini dia menemukan suatu petunjuk menakutkan yang melibatkan keluarganya.

Bagi yang masih penasaran dengan film yang satu ini, kalian dapat menyaksikan trailernya di sini

1. + Penuh Teka-Teki
Bagi kalian pecinta genre misteri, film ini bisa menjadi salah satu film yang masuk kedalam daftar film yang wajib ditonton pada bulan Maret. Film yang disutradarai oleh Keishi Ohtomo (film live-action Rurouni Kenshin) ini sejak awal cukup membuat penasaran, para penonton dibuat berspekulasi sepanjang film, seperti menerka-nerka siapa orang dibalik topeng katak, maksud dari petunjuk dan kenapa pembunuhan terjadi ketika hujan.


2. + Cerita yang Padat
Walaupun berdurasi 132 menit Museum memiliki cerita yang padat, hal itu mungkin disebabkan Karena dalam cerita Museum juga dibalut dengan adegan aksi serta drama yang membuat penonton tidak akan merasa bosan.

3. + Efek yang Baik
Karena Museum adalah film misteri yang membawa unsur horror, maka efek seperti properti diharapkan dapat membantu jalannya film. Dan itu terbukti sangat membantu dalam film ini, seperti pada beberapa adegan dimana mayat terlihat sangat nyata, juga pemandangan dan tempat yang digunakan untuk setting film cocok dengan cerita.

4. + Keishi Ohtomo dan Shun Oguri
Ini bukan pertama kalinya Keishi Ohtomo dan Shun Oguri berkolaborasi, setelah sukses dengan live-action Rurouni Kenshin, mereka kembali berkolaborasi pada film Museum. Keishi Ohtomo berhasil mengarahkan para aktor yang berperan dengan baik selama film, serta Shun Oguri berhasil memerankan Hisashi Sawamura dengan Baik.

5. – Klimaks yang kurang…
Ketika film selesai, saya bertanya-tanya dengan penyelesaian dari film Museum. Karena sangat disayangkan, setelah cerita dibangun dengan sangat baik harus diselesaikan dengan cara yang kurang memuaskan. Endingnya masih bagus, namun seharusnya bisa lebih baik, namun hal itu tidak mengurangi keseruan film Museum.

Sekian artikel review dari Nippon Club. Bagi kalian yang tidak sabar ingin menonton film Museum, film ini akan mulai menghibur penyuka film misteri tanah air mulai 1 Maret mendatang! Terima kasih kepada Moxienotion yang telah memberikan kesempatan pada Nippon Club untuk menyaksikan premiere dari film Museum ini dan segenap pihak yang terlibat dalam distribusi film ini di tanah air!

Artikel ini ditulis oleh Ponyonyon