Halo minna-san~ Pada kesempatan kali ini Nippon Club kembali diberi kesempatan oleh panitia BSSC Festival untuk mewawancarai tiga orang guest star dan juri cosplay competition dalam acara BSSC Festival 2017 (Re:Code) yakni Franzeska Edelyn, Jeanice Ang, dan Zhuge Kamiya. Tim Jurnalistik yang bertugas kali ini adalah Edbert, Rizky, dan Yovan.

Penasaran kan bagaimana interview kami dengan mereka bertiga? Yuk langsung saja kita simak hasil interview-nya!

Q: Question
E: Edelyn
J: Jeanice
Z: Zhuge

Q: Apa alasan anda menjadi cosplayer?

E: Alasan aku cosplay simple, karena waktu SD dan TK udah suka baca komik dan nonton anime jadi kepengen nyoba dan kayanya seru juga, dimana kita bisa memperagakan karakter-karakter yang kita suka dan bajunya juga kadang unik-unik gitu dan aku tertarik hal-hal seperti itu sih kaya baju yang lucu-lucu, bahan yang aneh-aneh. Intinya sih dulu cuma pengen pake baju karakter yang aku suka doang.

J: Aku awalnya sama dari kecil sudah suka dengan hal-hal kaya komik dan anime. Cuma awalnya aku jadi cosplayer tuh nge-mc dulu jadi MC untuk sebuah majalah komik. Jadi waktu itu mereka nyari MC dan mereka merasa aku cocok dan katanya kenapa enggak coba jadi cosplayer. Aku pikir iya sih daridulu kepengen cuma dulu kan ribet ya, tapi setelah bertemu komunitasnya jadi dibantu hingga akhirnya menekuni lah dunia cosplay ini dan ternyata seru banget bisa ketemu banyak teman.

Z: Kalau aku sama juga sih dari kecil suka Kamen Rider, anime, dsb. Tapi kalau aku sekarang kenapa pilih dunia cosplay untuk digeluti karena cosplay itu seni, jadi ada seni pembuatan kostumnya, seni tata rias wajah, seni hairstyling dan kalau bicara seni kan berarti ada karya yang dihasilkan dan itu yang paling aku suka selain seneng sama karakternya tapi ada juga kegiatan seninya.

Q :Apakah ada kendala ketika pertama kali menjadi cosplayer?

E: Dulu sih aku udah mau mulai cosplay dari SD kelas 4. Cuma ya kendalanya satu, bingung kalau mau menjahit gimana. Jahit sendiri juga anak SD masih belum bisa, pernah nyoba malah dan jadinya hancur banget pas sd. Dulu juga nggak segampang sekarang karena nyari resource-nya agak sulit tapi semakin ke sini semakin gampang sih.

J: Kendalanya sih awalnya bingung cari kostum dimana cuma karena aku baru mulai cosplay juga jadi gampang ketemu dengan orang yang tepat untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi. Terus juga kendalanya awalnya mental, karena kita memerankan karakter yang mungkin sudah banyak fans-nya jadi kadang kritikan-kritikan pedas pun berdatangan. Apalagi kalau cosplayer baru dan kita masih belajar jadi mungkin ada bagian-bagian yang kurang sempurna, tapi karena kita emang suka jadi tetep jalanin aja, cuma itu sih mentalnya itu lho mesti kuat.

Z: Yang pertama cari bahan susah. Yang kedua orang tua sering bilang “Ngapain sih kamu gila-gilaan kaya begitu?” terus ditanya juga “Lo dapet apa sih dari itu? Dapet duit nggak sih?” Ya dibilang dapet duit sih nggak Karena itu hobi dan seni tapi giliran orang tua tau aku pernah juara atau apa dan bawa piala itu tuh ternyata kegiatan yang aku lakukan yang tadinya “gila” ternyata menghasilkan dan sampai sekarang pun aku ke Jakarta ini kerjaannya berkaitan dengan cosplay. Jadi awalnya dari orang tua sangat tidak mendukung setelah tau kerja di cosplay itu menghasilkan ya akhirnya jadi “kamu kapan cosplay lagi?” “kamu kapan mentas lagi?” , nah sekarang jadi seperti itu sih.

Q: Apakah ada karakter favorit untuk dicosplaykan?

E: Aku sih semua favorit tapi mungkin yang paling banyak versinya tapi nggak pernah kelihatan keluar itu ”Sakura”. Sebenernya Sakura itu udah ada sekitar 4 versi lebih tapi yang keluar baru ini (kostum yang dipakai Edelyn). Terus paling Umi. Umi juga termasuk banyak ada 5 versi kuang lebih, sisanya ya paling Mumei aku juga suka. Tapi ya semuanya suka soalnya kalau nggak suka enggak akan dipilih buat dicosplayin.

J: Kalau aku yang memorable aja bilangnya karena kalo misalnya suka pasti semua suka. Yang memorable itu Rinka karena itu adalah awal pertama aku dikasih kepercayaan jadi cosplay. Waktu awal-awal juga banyak yang kasih kritik juga (dan berkqta) “ah ga cocok nih, ganti aja orangnya” kaya gitu tapi gak apa apa jadi diterima semua kritik yang baik diambil yang nggak baik anggap angin lalu aja. Sama yang aku suka Ayame ini sih (kostum yang dipakai Jeanice) karena suka dari segi kostumnya dan karakternya . Ini sih salah satu favorit makanya dipake ke acara ini.

Z: Kalau aku sendiri semua karakter yang aku cosplaykan itu favorit tapi yang best itu Saitama. Karena ya enggak usah pake wig, kadang enggak make up pun gak masalah, sangat ringan gitu dan orang banyak yang kenal.

Q: Adakah cosplayer yang dikagumi?

E: Kalau cosplayer yang aku kagumi sebenernya jaman dulu banget namanya Saya. Untuk sekarang salah satu yang aku suka sih Ely. karena dia tuh cantik banget…terus dia kostumnya lebih ke quality over quantity, dia nggak tiap bulan ngeluarin kostum tapi sekalinya ngeluarin kostum itu keren-keren. Cuma ya kalo sampai idolize banget kaya jamannya Kaname sama Saya mungkin udahlah ya udah lewat masa-masa fangirling bangetnya.

J: Kalau aku siapa ya… banyak sih karena kan emang masih baru jadi aku bener-bener belajar dari semua cosplayer yang aku temui, nggak cuma Edel atau Kang Zhuge siapapun yang aku temui di event baik itu temen-temen kaya Mei (Matcha Mei), Puni (Punipun), kak Pinky Lu Xun. Mereka itu semuanya pas ketemu di event aku tanyain gimana sih bikin kostum. Intinya semua orang yang aku temuin aku tanyain karena menurut aku Cosplay itu Community ya jadi kita tuh saling membantu di sini.

Z: Kalau aku Kaname karena pertama kali aku lihat Kaname itu kalau cosplay bener-bener detail sampai proporsi dada dan wignya dibenerin jadi aku tuh terinspirasi cosplay dari Kaname dan pengen kaya Kaname jadi cowok yang enggak cuma tau bikin kostum tapi sampai dia membentuk jadi karakter sesungguhnya gitu. Sementara kalau yang lokal aku tetep seneng sama ko Richfield, dia itu selain cosplay juga jadi EO, kebutulan kan aku sekarang juga jadi EO.

Q (Edelyn): Di video clipnya Re:On ada jadi vokalis, jadi sebenernya menyanyi itu cuma sekedar hobi atau memang didalami?

E: Kalau sekarang sih lebih ke hobi tapi karena memang mungkin laku ya why not buat dicoba dan jadi pengalaman baru juga

Q (Edelyn): Pernah terpikir nggak buat jadi penyanyi profesional?
E: Pasti pernah lah kalau itu, cuma ya itu impian masa kecil tapi kalau memang bisa ya why not.

Q (Edelyn): Sudah berapa lama di dunia tarik suara?
E: Aku mulai nyanyi dari kelas 1 SD udah mulai ikut les tapi SD kelas 4 atau 5 udah mulai berhenti dan paling dulu nyanyi kalau di acara-acara, discekolah, di gereja. Itu aja sih enggak sampai serius-serius banget.

Q (Edelyn): Selain nyanyi bisa main alat musik?
E: Alat musik aku pernah nekunin biola dan ada beberapa alat musik yang bisa dimainin cuma nggak jago jadi dibilang musisi juga nggak bisa.

Q (Jeanice): Kan katanya punya cita-cita menjadi fashion designer, langkah-langkah apa yang sudah dilakukan?

J: Iya jadi fashion designer itu mimpi pas kecil, dulu cita-citanya mau jadi mangaka atau fashion designer dan yang didukung orang tua adalah jadi fashion designer. Aku kuliah jurusan fashion design dan satu kampus sama Edel. Untuk langkah-langkah saat ini masih on the way karena aku pas lulus nekunin di MC dulu jadi host dan presenter, kalau sekarang sih udah mulai menekuni fashion design nya jadi udah mulai research lagi, market research terutama dan jaman sekarang dituntut untuk menjadi fashionpreneur jadi nggak cuma ngerti fashion aja tapi juga mesti ngerti bisnis. Ya doain aja semoga lancar untuk kedepannya.

Q (Zhuge): Bagaimana kesannya menjadi EO untuk event seperti CLAS:H?
Z: Kesannya ya keliling kota itu capek karena hampir tiap tahun mengurus Clas:H di tiap kota itu jaraknya cuma dua minggu. Dua minggu itu nggak cuma mengurus competition nya tapi ada juga tuntutan sponsor, pihak daerah nya juga minta banyak hal jadi berasa dipukul dari berbagai sisi. Tapi itulah serunya dengan membuat event seperti ini teman-teman dari luar daerah banyak yang antusias apalagi pada tahun ini Clas:H akan mengirimkan perwakilannya ke Jepang, supaya tidak memalukan Indonesia otomatis kita harus memilih perwakilan yang berkualitas tentunya. Terus kalau ada yang mau bertanya tips atau trik mengurus event seperti Clas:H itu bagaimana boleh, aku sih seneng sharing dan berbagi cerita soal event organizing ataupun membangun komunitas.

Q(Zhuge): Akhir-akhir ini kan viral cosplayer-cosplayer unik Clas:H di sosmed. Bagaimana tanggapannya?

Z: Enggak masalah Karena pada dasarnya cosplayer unik ini di kategori single cosplay dan aturannya bebas sebebas bebasnya Karena tujuannya membuka siapapun untuk coba cosplay. Dunia cosplay juga sekarang semakin besar jadi mau tidak mau cosplayer yang viral ini hal positifnya kita ambil yang negatifnya kita ambil juga untuk evaluasi kedepannya.

Q (Edelyn): Kan pernah jadi MC untuk Turnamen Cardfight!! Vanguard, sudah pernah coba main belum?

E: Kalau Vanguardnya sendiri sampe sekarang belum diajarin cuma kalau untuk card game sendiri aku pernah main Vow, aku tertarik main Vow Karena gambarnya bagus. Kalau untuk model model TCG (Trading Card Game) aku suka soalnya mereka lumayan kompetitif dan aku suka board game yang kompetitif.

Q(Jeanice): Kan dulu sering tampil di TV dan majalah, kalau sekarang masih sibuk di dunia entertainment nggak sih?

J: Kalau dulu sih sibuknya ada program regular, kalau tahun ini aku memutuskan untuk keluar dari program yang selama ini aku tekuni bertahun-tahun dan sekarang lagi mencoba car program lain yang lebih menantang Karena kalau terlalu lama di comfort zone kan kita jadi sulit berkembang jadi aku memutuskan untuk keluar dan mencari tantangan baru. Jadi kalau sekarang kesibukan di dunia entertainment masih sih tapi lebih ke project base jadi gak muncul reguler, sama sekarang sibuk live streaming untuk perusahaan game. Itu aja sih kesibukannya.

Q (Zhuge): Ada rencana untuk crossdress seperti Haoge?
Z: Ada. Kotori Minami, rencana project antara tahun ini atau tahun depan.

Q: Ada proyek yang akan atau sedang dikerjakan?

E: Lagi bikin gender bend nya Warlock dari Dota 2.

J: Kalau aku lagi on process ada satu karakter dari serial anime yang difilm kan, terus sama karakter dari game Overwatch.

Z: Kalau aku karakter dari Kamen Rider Double, sama Sasuke-nya Gaiden. Sama ya Kotori Minami, tapi Kotori Minami ada yang gender bend dan ada yang aslinya juga.

Q: Harapan untuk dunia cosplay di Indonesia kedepannya?

E: Aku ingin cosplay lebih diterima di masyarakat Karena sebenernya dulu aku juga sering dibilang “ngapain sih aneh banget” gitu tapi semakin ke depan aku berharap prestasi-prestasi kita bermanfaat dan bisa diceritakan juga. Impian aku satu sih, menjadi sesuatu yang dianggap masyarakat bukan hal aneh lagi, sebagai sesuatu yang membanggakan Indonesia juga karena Indonesia itu cosplayernya keren keren banget dan dari komunitasnya semoga semakin ramai dan kondusif!

J: Kalau aku harapannya kurang lebih sama diterima di masyarakat sama dari media sekarang masih kurang mengangkat prestasi-prestasi cosplay di Indonesia jadi semoga makin banyak media baik itu TV, majalah, koran, dll. Lebih menyorot sisi cosplay yang membanggakan. Semakin solid, semoga orang-orangnya semakin fun. Intinya semoga senantiasa cosplay di Indonesia semakin jaya!

Z: Kalau aku harapan nya industri cosplay berkembang dan semakin banyak kritikus dari segi non-cosplayer ataupun dari segi berbagai macam industri. Aku harap cosplay semakin jadi kokoh secara industri, sebagai hobi juga semakin kuat dan jadi lebih dewasa!

Sekian dulu ya wawancaranya! Terima kasih kepada panitia BSSC yang telah menyediakan kesempatan untuk melakukan wawancara ini dan juga tentunya para bintang tamu acara Re:Code kali ini yang sudah meluangkan waktunya untuk wawancara! Tak lupa pula, terima kasih ya minna sudah menyimak artikel liputan interview dari tim liputan Nippon Club kali ini! Sampai jumpa di liputan interview selanjutnya!