Ohayou Minna-san! How are you all? Semoga baik-baik saja ya. Pada artikel ini, kami ingin tahu seberapa familiar kalian dengan game Genshin Impact? Kami yakin kalian sudah sangat sering mendengar game Genshin Impact ini dan mungkin minna-san yang membaca artikel ini adalah salah satu pemainnya. Dalam artikel ini kami tidak membahas tentang Genshin Impact itu sendiri, tetapi tentang salah satu negara yang ada bernama Inazuma. Sekilas, Inazuma sangat terinspirasi dari Jepang, namun pengaruh Jepang di Inazuma lebih dari sekedar penampilan dan bahkan mencakup budaya dan sejarahnya. Apakah minna-san tertarik? Simaklah, kami akan membahas sebuah negara dalam Genshin Impact yang bernama Inazuma.

Inazuma City, Narukami Island, Inazuma

Genshin impact merupakan game action-roleplaying and gacha yang dikembangkan oleh Mihoyo dan diluncurkan secara global pada tanggal 28 September 2020. Saat diluncurkan, Genshin Impact versi 1.0 menampilkan dua negara, Mondstadt dan Liyue yang masing-masing terinspirasi oleh Eropa Tengah dan Tiongkok. Pada 21 Juli 2021, versi 2.0 Genshin Impact dikeluarkan, dan besertanya Inazuma yang telah lama ditunggu-tunggu. Rilisnya Inazuma juga memperkenalkan fitur-fitur baru dan karakter-karakter yang dapat dimainkan.

Untuk memahami budaya dan inspirasi untuk Inazuma, kita harus mengetahui tentang counterpart yang menjadi dasar Inazuma. Tokugawa Shogunate adalah pemerintahan militer Jepang pada zaman Edo dari tahun 1603 hingga 1868. Ketika pemain memasuki Port Ritou, Inazuma telah menghentikan interaksi dengan negara lain, hal ini secara langsung mencerminkan Ke-shogunan Tokugawa yang menghentikan interaksi dengan negara lain.

Periode Tokugawa

Ke-shogunan Tokugawa menghentikan interaksi dengan dunia luar karena pengaruh asing. Alasannya karena sebelum bersatu, para Daimyo atau Bangsawan Jepang berlomba-lomba untuk merebut wilayah, meskipun bangsawan Jepang sama-sama tunduk pada satu kaisar, seseorang yang disembah oleh rakyat Jepang dan kedudukannya hampir setara dengan dewa atau Tuhan. Para Daimyo menyewa tentara dan samurai mereka untuk memenangkan persaingan, yang mengakibatkan perang saudara yang tampaknya tak berkesudahan di Jepang.

Pertempuran tersebut tidak berakhir sampai seorang pria bernama Ieyasu Tokugawa mengalahkan semua saingannya dan menyatukan Jepang. Ia diberi gelar Shogun, yang menurut standar modern setara dengan diktator militer. Karena bersikeras Jepang memasuki masa damai dari era perang saudara lainnya, Ieyasu membuat rencana untuk menutup Jepang dari dunia luar. Secara singkat, Ieyasu berpendapat alasan Jepang dilanda perang saudara adalah karena keberagaman keyakinan, budaya, dan agama. Menurut Ieyasu, pengaruh asing yang masuk ke Jepang dibawa oleh pedagang dari Portugal, Spanyol, dan Kristen Eropa.

Tokugawa Shogunate

Apa yang kita bahas mengikat kembali pada situasi Inazuma ketika pemain tiba disana. Sama seperti Kaisar Ieyasu, Permaisuri Inazuma, Baal, mengasingkan Inazuma dari pengaruh luar untuk menjaga budaya dan struktur masyarakatnya agar tetap terpelihara dan mencegah perubahan. Sama seperti Ieyasu yang memperhatikan perang dan kekacauan yang disebabkan oleh keberagaman, Baal memperhatikan kehancuran negara-negara maju, seperti Khaen'riah yang ambisinya berubah menjadi arogansi dan berujung pada kehancurannya. Seperti halnya Jepang yang membasmi pengaruh asing dan agama untuk mencegah perang, Inazuma membasmi ambisinya untuk mencegah arogansi dan semoga mencegah keruntuhan Inazuma.

Meskipun Inazuma terisolasi, ada pengecualian kecil yang juga memiliki kemiripan dengan kehidupan nyata. Port Ritou mirip dengan kota Nagasaki, dimana saat masa isolasi, Nagasaki adalah satu-satunya kota yang terbuka bagi pedagang asing. Nagasaki menampung pedagang dari Portugal, Spanyol, Belanda, dan akhirnya Inggris, Prancis, dan Amerika. Port Ritou juga sama dengan hal ini karena merupakan satu-satunya tempat di mana pemain dapat melihat karakter yang berasal dari negara lain, seperti Mondstadt, Liyue, Fontaine, dan Sumeru.

Port Ritou, Narukami Island, Inazuma

Hal terakhir yang akan kita bahas yang menghubungkan Jepang dan Inazuma adalah keabadian. Baal di Genshin Impact adalah dewi keabadian, dan dia terobsesi dengan hal itu. Begitu pula dengan budaya Jepang, keabadian selalu menjadi tema dalam sastra, lagu, bahkan agama Jepang. Aspek keabadian ini tampaknya berasal dari agama Shintoismei. Shintoisme adalah agama yang terutama berkisar pada alam, dan alam sering digambarkan sebagai siklus pertukaran terus-menerus antara hidup dan mati untuk menjaga keseimbangan. Jadi masuk akal jika orang Jepang membentuk realitas mereka berdasarkan sesuatu yang abadi seperti alam. Orang Jepang tidak bisa memikirkan keberadaan di luar alam.

Bahkan kaisar Jepang yang kerap digambarkan sebagai dewa, kerap dipuji dengan berkah keabadian dalam agama Shinto. Seruan perang bunuh diri Jepang yang terkenal pada imperial era "Tenno Heika Banzai" atau "Banzai" memiliki arti "long live the emperor!" atau "may the emperor lives for 10.000 years!" Serta rumah penguasa Jepang, Yamato adalah salah satu dinasti penguasa tertua di dunia, seakan-akan keluarga yang abadi. Dan tidak hanya itu, lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo memiliki lirik lagu yang mengesankan keabadian. Oleh karena itu, konsep keabadian sangat terkait dengan Jepang.

Shinto

Inazuma bukan satu-satunya negara di Genshin Impact yang terinspirasi oleh negara di kehidupan nyata. Negara dan/atau wilayah lain seperti Fontaine, Mondstadt, Liyue dan Sumeru mengambil inspirasi dari Perancis, Jerman dan Eropa Tengah, Tiongkok, serta India dan Timur Tengah. Hal ini membuat pencarian semua kesamaan budaya dan sastra menjadi semakin menarik bagi pemain yang tertarik dengan bangsa dan karakter yang hadir di Genshin Impact. Jika minna-san ingin mendengar lebih banyak tentang negara-negara lain, pantau terus postingan kami berikutnya. Jaa- minna, arigato gozaimasu, mata ashita!

Writer: Ravioli

Editor: Mizuki

Source:

YouTube

Genshin Impact