Pada era Kamakura dimana kepercayaan agama Buddha sangat berpengaruh, sebuah kota diserang oleh seekor makhluk mirip ular karena telah membuat marah Dewa Hiraizumi. Penduduk kota Mutsu ini melawan Mizuchi, ular bermata empat tersebut. Segala cara telah ditempuh penduduk dan prajurit kota Mutsu, tetapi tidak berhasil.

Mereka menaruh harapan terakhir mereka pada seorang anak bernama Sou, yang mampu memanggil Bodhisattva dengan cara memahat sebuah patung yang menggambarkan Bodhisattva yang akan dipanggil. Pada perang ini, ia memanggil Bodhisattva Myojo. Tetapi sayangnya, Bodhisattva Myojo kalah dan tubuhnya terbelah menjadi dua. Hal yang sama pun terjadi pada Sou. Sou, yang masih setengah sadar, dengan tidak sengaja menyentuh patung Bodhisattva Myojo yang terbelah tersebut, dan menjadi satu dengannya. Ketika telah diselamatkan penduduk setempat kota Nanto, ia kemudian sadar akan hal tersebut. Tubuhnya yang setengah dipegang oleh dirinya sendiri, dan setengahnya lagi Bodhisattva Myojo.

Apakah ini sebuah pertanda buruk? Atau sebuah pertanda bahwa Sou akan dihadapi dengan sebuah tanggung jawab yang besar? Ikuti cerita Kamatani Yuki-sensei (Nabari no Ou, Liberamente) yang terbaru ini!

Source : http://mangafox.me/manga/busshi_no_busshin_kamakura_hanbun_busshiroku/