Hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana kita. Pasti ada suatu saat dimana kita mengalami keadaan yang tidak sesuai dengan harapan kita. Dalam cerita ini, Noriko menganggap bahwa segala sesuatu pasti berjalan sesuai dengan yang ia inginkan: mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, bertunangan, dan mulai terbayang kehidupan yang cerah untuk ke depannya. Tetapi suatu hari, suaminya berterus terang bahwa ia telah jatuh cinta pada adiknya, Eiko. Noriko, yang tidak dapat menerima kenyataan ini, tidak rela melepaskan suaminya, dan akhirnya menikah dengannya. Mereka pun berpisah setelah empat tahun. Setelah kejadian yang tidak menyenangkan itu, Noriko membawa kedua anaknya, Eri dan Madoka, dan kembali ke rumahnya untuk tinggal bersama orang tuanya.
Noriko pun, karena tinggal bersama orangtuanya, kembali bertemu dengan Eiko, yang masih belum menikah. Eiko masih sering main ke rumah Noriko untuk mengunjungi orang tua Noriko, tetapi hal ini membuat Noriko jengkel, karena ia menganggap bahwa mereka tidak pernah membantu apapun dalam hal pekerjaan rumah tangga dan hanya membuat keributan di rumah.
Ternyata di balik muka ibu tersebut yang tekun mengerjakan pekerjaan rumah tangga, Noriko sangat menyesali keputusannya untuk menikahi suaminya yang dulu. Menurutnya, karena itulah kehidupannya yang sekarang hancur, dan selalu penuh dengan kegelisahan. Ia selalu berpikir apakah ia bisa memutarbalikkan waktu…
Cerita ini mengingatkan pembaca bahwa keluarga merupakan orang-orang yang sangat penting dalam kehidupan kita. Merekalah yang selalu memberi dukungan dimanapun kita berada. Mereka selalu membantu kita dalam kesusahan. Kita harus ingat bahwa mereka sangat berperan penting dalam kehidupan kita dan kita patut berterima kasih kepada mereka. Manga ini akan menjadi bacaan yang bagus bagi yang menyukai manga ber-genre Slice of Life.
Bagaimanakah hubungan Noriko dan Eiko untuk selanjutnya? Apakah waktu akan merubah nasib Noriko yang buruk? Ikuti cerita ini di Soshite, Hare ni Naru!