Apakah Minna-san mengenal tradisi melempar kacang ke Oni yang bernama Mamemaki? ^(`ω´ )^ ψ

Mamemaki diadakan pada saat perayaan Setsubun, festival yang dirayakan setiap tanggal 3 atau 4 Februari. Setsubun yang berarti pembagian musim, sebenarnya adalah nama perayaan sekaligus istilah yang digunakan di Jepang untuk hari sebelum hari pertama setiap musim. Dalam satu tahun terdapat 4 kali hari pertama setiap musim: risshun, rikka, rishuu, dan ritto. Setsubun sekarang hanya digunakan untuk menyebut hari sebelum risshun (hari pertama musim semi), sedangkan hari-hari Setsubun yang lain sudah terlupakan.

Pada zaman dahulu, orang Jepang sering melakukan ritual untuk mengusir roh jahat pada awal musim semi. Sekitar abad 13, pengusiran roh jahat dilakukan dengan menggunakan bau menyengat dari kepala sardin kering yang dibakar, asap dari kayu yang dibakar, dan bunyi gendang. Walaupun sekarang tradisi tersebut sudah tidak populer lagi. Di beberapa daerah di Jepang, orang menggantung kepala ikan sardin dan ranting pohon hiiragi di atas pintu rumah. Tradisi tersebut dilakukan untuk mengusir oni masuk ke rumah yang dipercaya lahir pada hari Setsubun.

Pada zaman sekarang, ritual mengusir roh jahat berubah menjadi ritual melempar kacang kedelai yang telah matang disekitar rumah dan di kuil-kuil seluruh Jepang. Biasanya, anak-anak juga melempar kacang kepada anggota keluarga mereka yang berkostum menjadi Oni. Saat melempar kacang, Minna-san harus berteriak “Oni wa soto! Fuku wa uchi!” yang berarti “Iblis keluar, keberuntungan masuk!”, setelah itu Minna-san harus mengambil dan memakan kacang sebanyak umur Minna-san.

Bagaimana pendapat Minna-san mengenai festival ini? Meskipun bukan merupakan hari libur nasional, festival Setsubun masih sering dilakukan oleh seluruh masyarakat di Jepang loh! (*^▽^)/

Sumber : japan-guide.com, Wikipedia