The Wind Rises, film animasi terakhir yang telah diarahkan oleh Hayao Miyazaki kini mungkin masih menjadi sebuah animasi serta kenangan terindah bagi penggemar Studio Ghibli yang ada. Namun penggemar dari ujung ke ujung bagian bumi, apakah ada yang bisa menyaingi Richard Evans?
Richard Evans, seorang seniman digital yang berasal dari Birmingham, UK, mencoba menciptakan beberapa adegan favoritnya dari karya-karya animasi yang pernah diproduksi oleh Hayao Miyazaki.
Dengan keinginannya untuk menciptakan adegan – adegan tersebut, dan dengan menampilkan aliran klasik tapi tetap kreatif, dia memutuskan untuk menciptakan hampir setiap adegan favoritnya dari animasi Ghilbi dalam bentuk “Pixel Art”.
Siapa yang bisa melupakan film pertama Ghilbi, Laputa : Castle in the Sky, walaupun termasuk animasi yang jadul, tetapi dapat memberikan sensasi dan kehangatan akan masa lalu.
Tak lupa juga, beruang, eh kelinci, atau makhluk apapun itu yang bernama Totoro, telah melekat di setiap penontonnya, akan kehangatan dan lucunya Totoro dalam animasi tersebut. Siapa yang tidak kenal Totoro?
Jikalau, ada yang tengah menunggu surat ataupun barang kiriman, pasti terpikirkan Kiki’s Delivery Service. Sedang menunggu barang kiriman? Kiki’s Delivery at your service.
Pernah merasakan kebebasan dirampas? Mencoba mendapatkan kebebasan kembali dan menyelamatkan orang terdekat, serta menciptakan sebuah pengalaman baru dengan teman di sisi alam yang berbeda? Film animasi “Spirited Away”, yang tentunya berasal dari Ghibli production, menjadi sebuah film animasi yang patut ditonton juga.
Masih banyak lagi film animasi seperti, Princess Monomoke, Howl’s Moving Castle, dan From Up on Poppy Hill.
Dan untuk musim kemarau kali ini, Studio Ghibli akan merilis When Marrie Was There, diarahkan oleh Hiromasa Yonebayashi, apakah akan menarik perhatian Evans untuk menciptakan karya pixel yang baru?
Oh ya, ngomong-ngomong ada yang sadarkah kalau tidak ada Grave of the Fireflies dalam karya pixel yang diciptakan Evans? Apakah terlewatkan oleh Evans?