Pernahkan Minna-san melihat tradisi lentera-lentera yang sengaja dihanyutkan di atas permukaan air? Di Jepang tradisi ini dinamakan Toro Nagashi (灯籠 流し). Kata “Toro” dalam bahasa Jepang memiliki arti “lentera”, sementara “Nagashi” memiliki arti “mengalir”. Lalu untuk apa tradisi ini dirayakan? Mari kita simak artikel berikut ini!

Toro Nagashi adalah tradisi orang Jepang di mana peserta mengapungkan lentera yang terbuat dari kertas (chochin) menyusuri sungai. Sama seperti tradisi api unggun Daimonji di Kyoto, tradisi Toro Nagashi ini dilakukan pada malam terakhir dari Obon Festival pada tanggal 16 Agustus yang didasarkan pada keyakinan bahwa lentera yang dialirkan ke sungai dapat memandu roh-roh orang yang telah meninggal kembali ke dunia lain.

Pada sekeliling kertas lentera (chochin), biasanya ditulis pesan kepada orang-orang yang telah meninggal atau harapan dari penulis sebelum dihanyutkan ke sungai. Orang Jepang juga percaya bahwa dahulu manusia berasal dari air, sehingga lentera-lentera tersebut merepresentasikan tubuh orang-orang yang telah meninggal untuk kembali ke air.


Toro Nagashi di Hiroshima

Tradisi Toro Nagashi juga dilakukan pada tanggal lain setiap tahun untuk mempengeringati peristiwa lain seperti korban-korban yang meninggal akibat bom atom di Hiroshima, dan untuk memperingati penumpang yang meninggal pada kecelakaan Japan Airlines Flight 123. Pada tempat lain di luar Jepang, tradisi ini juga dilakukan orang-orang Hawaii, untuk memperingati akhir dari perang dunia kedua.

Bagaimana pendapat Minna-san mengenai tradisi Toro Nagashi ini? Setiap tempat pasti mempunyai tradisi tersendiri untuk mengenang orang-orang yang telah tiada. Sekian artikel kali ini, sampai jumpa di artikel berikutnya!

Sumber : Wikipedia