Siapa yang tidak tahu apa itu acar? Mungkin setelah mendengar kata ‘acar’ tadi, yang terbesit dipikiran minna adalah acar timun maupun wortel yang biasa disajikan di pinggiran makanan utama pada piring minna. Tapi tahukah minna, acar di Jepang tidak hanya sebatas dua macam sayuran yang disebut di atas.
Tsukemono (漬物) pertama kali tercipta dengan tujuan mengawetkan bahan makanan pada masa lalu, sebelum adanya kulkas. Dengan berbagai bahan makanan yang ada, proses pengawetannya juga berbeda, misalnya ada yang menggunakan garam atau cuka. Kehadiran acar tsukemono juga membantu memenuhi prinsip makanan khas Jepang yang perlu terdiri dari bermacam-macam warna. Tidak hanya sayuran, buah juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk di-acar.
Acar tsukemono dalam sebuah jamuan makanan berperan antara lain sebagai makanan pendamping ketika dimakan bersama nasi, hiasan makanan utama, ataupun sebagai makanan ringan, serta sebagai bagian dari kaiseki dalam sebuah upacara minum teh Jepang.
Acar Jepang bermacam-macam sebutannya, tergantung dari bahan dan cara mengolahnya. Contoh tsukemono yang umum ditemui adalah umeboshi dari buah plum, gari dari jahe muda, dan takuan dari lobak Jepang.
Source : Wikipedia, serious eats, Japan-Guide