Kipas tangan tradisional Jepang tercatat sudah dipakai sejak abad ke-7. Sensu atau ogi, adalah kipas tangan yang dapat dilipat, seperti yang sudah sering kita temui di masa kini. Namun kipas tangan yang paling awal digunakan adalah kipas datar yang bentuknya tetap, tidak dapat dilipat, dan disebut uchiwa.


Sensu atau Ogi


Uchiwa

Kipas tangan tersebut digunakan untuk menghasilkan angin sepoi-sepoi dikala masyarakat Jepang merasakan hawa panasnya udara. Pada bidang kemiliteran, karena mudah dibawa kemana-mana, kipas lipat digunakan sebagai media ditulisnya informasi atau simbol, atau sebagai sinyal di medan perang. Kemudian, fungsi kipas tangan kini lebih dari hanya itu. Bermacam-macam karya seni yang tergambarkan pada kertas bahan kipas sangat penting diperhatikan ketika kipas Jepang tersebut digunakan pada sebuah acara tari tradisional, pertunjukkan di teater, dekorasi ruang upacara minum teh Jepang, serta menjadi mode yang beredar dikalangan sosial.


Hi-ogi

Sensu atau ogi tersebut pernah diekspor dalam jumlah yang sangat banyak beberapa lama setelah diperkenalkan pada negeri luar, seperti China dan Eropa, pada masa Jalur Sutra. Jepang terkenal akan penghasilan kipas lipatnya yang berkualitas sangat tinggi dalam bidang seninya. Kipas sebagai dekorasi ruangan diletakkan di atas rak tertentu, atau dipajang menempel di dinding ruangan.

Sources : Oriental-Decor, Web-Japan, SOAS