Kyokusui no Utage (曲水の宴) adalah sejenis aktivitas yang dilakukan oleh para bangsawan zaman dulu di waktu luang mereka. Kyokusui no Utage merupakan permainan dengan menikmati sake sembari berpuisi. Permainan tersebut berlangsung di tempat seperti taman dengan sungai kecil dengan air yang mengalir tenang.
Pada masa kini, Kyokusui no Utage merupakan semacam atraksi upacara tradisional di Jepang dan dilaksanakan pada musim semi dan pada musim gugur. Peserta Kyokusui no Utage mengenakan pakaian berbahan kualitas tinggi layaknya seorang bangsawan dan dengan bermodelkan pakaian zaman Heian, karena permainan ini bermula pada masa Heian. Peserta mengambil posisi masing-masing di beberapa bagian di tepi sungai kecil. Sambil menikmati suasana tempat yang asri dan menginspirasi, para peserta yang mencerminkan bangsawan dengan pendidikan tinggi tersebut menuliskan puisi ‘waka’ atau ‘tanka’, puisi khas Jepang yang terdiri 5 bait dengan total 31 suku kata.
Pokok dari upacara Kyokusui no Utage adalah menyatukan kesenangan menciptakan dan membacakan puisi yang terinspirasi dari alam dan cita rasa sake yang disajikan. Cawan yang digunakan sebagai wadah sake adalah cawan yang khusus dan disebut ‘sakazuki’. Bagian yang unik dari permainan ini adalah, setelah salah satu peserta meminum sake dalam sakazuki tersebut, sakazuki itu diletakkan secara perlahan di atas air dan dibiarkan mengalir di sungai kecil tersebut. Sakazuki kemudian akan ‘diantar’ oleh arus sungai hingga mendekati peserta selanjutnya. Peserta akan berhenti menulis puisinya untuk mengambil sakazuki dengan bambu, dan kemudian meminumnya.
Setelah permainan minum dan menulis puisi tersebut usai, para peserta berkumpul di suatu tempat yang lain. Masing-masing puisi yang baru saja ciptakan kemudian dibacakan oleh para peserta. Di beberapa tempat, Kyokusui no Utage disertai dengan upacara minum teh.
Sources : Facebook, Go!Nagano, JapanVisitor