Obon

Lukisan Obon di akhir zaman Edo

Obon (お盆) adalah serangkaian upacara dan tradisi di Jepang untuk merayakan kedatangan arwah para leluhur. Adat istiadat ini telah berkembang menjadi reuni keluarga di mana orang-orang akan kembali ke kampung halaman untuk mendatangi dan membersihkan makam para leluhur. Obon telah dirayakan di Jepang selama lebih dari 500 tahun.

Festival Obon berlangsung selama tiga hari, namun tanggal mulainya bervariasi dalam berbagai wilayah di Jepang. Saat kalender Tempo (kalender lunisolar Jepang) diganti menjadi kalender Gregorian pada saat awal era Meiji, penduduk Jepang menerimanya secara berbeda-beda sehingga mengakibatkan tiga perayaan Obon yang berbeda tanggal. “Shichigatsu Bon” diselenggarakan pada tanggal 15 Juli (berdasarkan kalender Gregorian) dan diadakan di bagian timur Jepang (wilayah Kanto seperti Tokyo, Yokohama dan wilayah Tohoku). “Hachigatsu Bon” diselenggarakan pada tanggal 15 Agustus (mengikuti perhitungan Tsukiokure yaitu 1 bulan setelah kalender Gregorian) dan merupakan Obon yang paling banyak dirayakan di berbagai tempat di Jepang. Yang terakhir “Kyu Bon” atau Bon lama diselenggarakan pada tanggal 15 bulan ketujuh kalender Tempo, dan dirayakan berbeda waktu setiap tahun. Kyu Bon dirayakan di area utara wilayah Kanto, wilayah Chugoku, Shikoku, dan Prefektur Okinawa.

Mukaebi

Mukaebi

Orang Jepang percaya arwah orang yang meninggal pulang untuk merayakan Obon ke rumah yang pernah ditinggalinya. Pada tanggal 13 Agustus, anak cucu yang mengharapkan kedatangan leluhur membuat api kecil di luar rumah yang disebut mukaebi (迎え火) untuk menerangi jalan pulang bagi arwah leluhur. Pada masa lokasi makam masih berdekatan dengan lokasi permukiman, orang zaman dulu sering harus pergi sampai ke makam untuk menyambut kedatangan arwah leluhur. Setelah arwah leluhur sampai di rumah yang dulu pernah ditinggalinya, pendeta agama Buddha dipanggil untuk membacakan sutra bagi arwah leluhur yang baru saja datang.

Bon Odori

Bon Odori

Penutupan perayaan Obon yaitu dengan tarian Bon Odori (盆踊り), yang merupakan puncak dari semua festival musim panas yang diadakan di Jepang. Di beberapa tempat di Jepang, penutupan perayaan Obon diakhiri dengan mengapungkan lentera ke sungai untuk mengantar kepulangan arwah leluhur. Sedangkan di Kyoto penutupan perayaan Obon dilakukan pada tanggal 16 Agustus dengan menyalakan api unggun raksasa di lima gunung sekitar kota Kyoto.

Sumber : Wikipedia