Halo Minna-san! Kembali bersama Nippon Club, kali ini kami akan membahas tentang talkshow dengan salah satu juri cosplay competition dalam event J-ALL STAR CARNIVAL yaitu Pinky Lu Xun pada 1 Mei 2016 lalu.

Tribute to Pinky Lu Xun adalah nama dari talkshow ini dan tujuannya adalah untuk membahas perjalanan Pinky Lu Xun sebagai cosplayer sejak tahun 1998 hingga sekarang.

Berikut pertanyaan serta jawabannya:
P: Pinky Lu Xun

Q: Bagaimana awal mula masuk dunia cosplay?
P: Aku sebenarnya gamer, dan game yang waktu itu Aku suka adalah Kingdom Fighter. Lalu saat browsing di internet, ada yang cosplay jadi karakter dari game tersebut. Saat itu Aku jadi tertarik sama cosplay.

Q: Pertama kali cosplay jadi karakter apa?
P: Waktu itu Aku cosplay jadi salah satu karakter di game Kingdom Figher, yang rambutnya hitam.

Q: Dari tahun 1998, apakah ada kejadian yang memorable?
P: Banyak. Yang memorable adalah ketemu dengan orang – orang yang masuk ke dunia cosplay dan sekarang menjadi teman – teman Aku. Kalo Aku tidak cosplay mungkin tidak akan bertemu dengan mereka.

Q: Apa kostum terfavorit ?
P: Rata – rata Aku suka semua, karena kalau kita cosplay pasti karakter favorit kita. Jadi Aku hampir suka semua, tapi mungkin salah satunya kostum dari game Aion Online yang waktu itu aku cosplay-kan.

Kemudian dimulailah perjalanan Pinky sebagai cosplayer di projector yang telah disediakan, isinya adalah foto-foto cosplay Pinky Lu Xun. (credit: Foto cosplay Pinky Lu Xun pada sesi ini diambil dari facebook Pinky Lu Xun)


Orochi dan Pinky – Kenshin Himura dan Tomoe, 2004

P: Ini cosplay di tahun 2004, waktu itu susah sekali. Dan waktu itu cosplay di event bernama Animonster Aishiteru. Ini pertama kali aku dapat teman cosplayer, karena dulu cosplayer sedikit dan susah dicari. Orochi itu teman cosplay pertama.
(endiru)


P: Di tahun ini aku bertemu dengan Shinji. Di tahun ini aku bersama dengan Orochi dan Shinji membentuk tim cosplay yang namanya Endiru.
(Elf)


Elf – Lineage, 2009

P: Ini tahun 2009. Saat itu aku mengikuti lomba dari Animax Asia dan aku dapat teman dari luar negeri juga, kami bertukar cerita mengenai kebudayaan dan cosplay di negara mereka dan itu menyenangkan banget.


Animus Isis

P: Aku suka banget dengan game ini waktu itu. Aku membuat kostumnya dengan kemampuan arsitek dan dibantu Orochi. Kostum ini selesai dalam waktu 6 bulan dan tidak pernah diikutkan saat lomba cosplay karena terlalu besar dan butuh space yang luas.


Ayane – Dead or Alive, 2013

P: Untuk pembuatan kostum butuh waktu 1 bulan tapi sayapnya ada 8 pasang dan aku ambil yang paling mendekati kemiripannya.


Beshmundir – Aion Online, 2014

P: Saat itu bahan-bahannya banyak sekali. Contohnya bunga mawar yang aku buat dari busa hati. Waktu itu aku membuat bunganya per kelopak dan akhirnya makan waktu 4-5 bulan karena detail.


Diao-chan – Dynasty Warrior

P: Dynasty Warrior adalah game yang aku suka dan salah satu karakter waktu itu yang aku suka adalah Diao-chan. Pembuatan kostumnya memakai teknik celup dan aksesorisnya banyak sekali.


Guan Yinping – Dynasty Warrior

P: Saya ingat yang ini karena saya (terpaksa) membuat sendiri motif kostumnya dan sempat photoshoot juga di China.


Naotora ii – Samurai Warrior 4

P: Aku suka kostum ini, tidak butuh banyak waktu lama untuk membuat armornya.


Nishikino Maki – Love Live!, 2015

P: Teman aku waktu itu memperkenalkan saya Love Live!, akhirnya aku banyak bikin kostum Love Live! karena sering ikut project teman aku.


Nyontengu – Dead or Alive

P: Tergolong simpel sebenarnya, namun sebenarnya makan waktu lama karena untuk sayapnya aku memasang bulu untuk sayapnya satu per satu.


Black Cat – Re:ON

P: Di tahun 2015, saya banyak mempromosikan komik-komik Indonesia. Ini adalah karakter dari Lay Lay Cat. Sebenarnya nama karakter ini Kucing Garong .


Bonus: Pinky Lu Xun saat masih anak-anak

P: (tertawa) Ini saat di cosplay-kan sama mama. Mungkin waktu itu saat berumur 4-5 tahun dan waktu itu lagi ulang tahun.

Sesi berikutnya adalah sesi tanya jawab:

Q: Cosplay di Indonesia dari tahun ke tahun itu bagaimana?
P: Pesat sekali. Bahkan cosplayer dari Indonesia juga sudah mengikuti lomba-lomba nasional maupun internasional.

Q: Kira-kira Indonesia sudah dipandang sebagai negara yang cosplayernya banyak?
P: Pastinya iya. Tak hanya dalam bentuk kostum terutama armor, tapi juga performance-nya. Menurut saya performance di Indonesia menarik.

Q: Gimana cara menyikapi Cyber Bullying?
P: Sebenarnya banyak terjadi di tahun-tahun belakangan ini. Proteksi untuk kita adalah block. Menurut saya juga tidak ada karakter anime yang sangat mirip untuk dicosplay-kan. Kalo dikatain orang tidak mirip, jangan diambil hati.

Q: Ada hujatan juga selain Cyber Bullying?
P: Sebenarnya di komunitas manapun pasti ada pertentangan mengenai definisi cosplay. Tapi kita juga sama-sama cosplayer dan hobi kita sama, dan cosplay tidak ilegal kalo tidak mirip.

Q: Untuk cosplay memang harus punya budget yang mendukung?
P: Tidak semahal membeli video game dan action figure. Tergantung kreatifitas dan belum tentu kostum yang bagus itu mahal.

Q: Ada juga cosplayer yang masih pelajar dan budget terbatas. Ada saran untuk cosplay yang no budget tapi wow?
P: Sebenarnya bagus sekali jika ingin cosplay dan justru hal itu malah memicu kreatifitas. Dulu saya juga begitu.

Q: Apa ada pengaruh Cosplay Idol di Indonesia?
P: Kalo menurut saya cosplay idol tidak hanya di Indonesia. Dan menurut saya hal itu sah – sah saja. Itu harus dihargai dan hal itu sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi saya. Asal tidak menghakimi satu sama lain dengan begitu tidak akan ada masalah.

Q: Lebih sulit armor atau kostum yang detail?
P: Menurut saya keduanya sama-sama sulit. Masing-masing mempunyai kesulitan tersendiri. Belum tentu juga kostum yang detail akan kalah dari kostum armor.

Q: Bagaimana karakter Pinky sehari-hari?
P: Sehari-hari saya kayanya ngebosenin deh karena saya banyak di rumah untuk mengerjakan kostum dan kerja.

Q: Orangtua Pinky mendukung cosplay?
P: Sebenarnya orangtua saya ga mendukung banget. Bahkan waktu itu kostum saya pernah dibakar sama papa. Mungkin karena waktu itu masih pelajar, masih menggunakan uang orang tua. Sekarang karena sudah bekerja, orangtua tidak melarang tapi tidak mendukung juga. Mereka sekarang abstain.

Q: Cosplay menurut Pinky?
P: Seni yang kompleks karena ada costum making, make-up, dan saya juga belajar fotografi. Keuntungannya kita bisa dapat skill secara autodidak dan cosplay adalah passion-ku.

Itulah jawaban terakhir dari talkshow ini. Terima kasih kepada minna-san yang telah membaca artikel ini. Sampai berjumpa di liputan berikutnya!