Konnichiwa minna-san~
Bertemu kembali dengan tim liputan dari Nippon Club yang kali ini akan membahas mengenai event tahunan Nippon Club yang baru saja dilaksanakan. Event tersebut adalah TKA 2016.
Temu Keakraban Anggota (TKA) adalah acara yang diadakan tiap tahun dengan anggota Nippon Club sebagai peserta acaranya. Melalui TKA, member-member diajak untuk bermain bersama, sambil mengenal Nippon Club lebih dekat.
TKA 2016 diadakan pada hari Minggu tanggal 11 September 2016, di kampus Syahdan Universitas BINUS. Dengan judul TKA 2016: Nippon no Takaromono (“Treasure of Japan”), acara tersebut bertemakan perburuan harta karun oleh bajak laut (peserta) yang tersebar di pulau-pulau yang ada.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh dua orang MC, kemudian kata sambutan dari ketua TKA dan ketua Nippon Club. Setelah menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan selama berlangsungnya acara, para bajak laut dipersiapkan untuk memulai petualangan mereka. Terdapat 16 kelompok kapal bajak laut yang menyusuri pulau-pulau yang merupakan kelas-kelas yang ada di kampus Syahdan BINUS.
Di setiap pulau, para bajak laut disambut oleh penduduk pulau, dan diberi tantangan berupa games yang berhadiahkan koin emas. Ada dua macam koin emas dengan nilai yang berbeda yang bisa diperoleh kelompok, tergantung dari kondisi keberhasilan mereka dalam menyelesaikan permainan yang diberikan. Koin dengan gambar Nishi yang tersenyum bernilai 2 poin, sedangkan koin dengan gambar Nishi sedih bernilai 1 poin. (bagi yang belum tahu, Nishi adalah maskot Nippon Club)
Sekarang, ayo kita lihat, ada pulau apa saja dan tantangan seperti apa aja ya yang ditemui para bajak laut di acara tersebut~
Yang pertama, ada Nihongo Island. Nippon Club sebagai organisasi yang bergerak di bidang kebudayaan Jepang, tentu tidak lepas dari sarana pembelajaran bahasa Jepang. Di pulau Nihongo Island, terdapat dua set kartu hiragana (tulisan Jepang) yang diletakan secara acak di atas lantai untuk dua kelompok yang tiba di pulau itu. Kedua kelompok ditantang untuk menemukan kartu hiragana yang tepat dan menyusun kalimat pendek yang diminta oleh penduduk pulau. Kelompok tercepat mendapatkan poin. Setelah menyusun beberapa kalimat, kelompok yang mendapatkan poin terbanyak adalah pemenangnya, dan mendapatkan koin Nishi senang.
Selanjutnya, ada Manga Island. Setiap kelompok diberi sebuah gambar berupa Nishi yang berekspresi tertentu. Ketentuan menggambarnya adalah bahwa setiap orang hanya boleh menambahkan 1 garis tanpa putus, dan tidak boleh menimpa atau menyusuri lagi garis yang telah dibuat. Jadi, setiap anggota kelompok bergiliran untuk menggambar garis untuk melengkapi gambar Nishi mereka. Penilaian didasari oleh faktor proporsi, kemiripan, dan ekspresi yang digambarkan menurut model Nishi yang didapatkan.
Kemudian ada Board Game Island. Di sini, diperkenalkan atribut permainan papan shogi dan igo. Setiap kelompok diberikan 7 buah biji shogi yang diposisikan sebagai kapal perang yang memiliki area teritorial masing-masing. Para peserta diminta untuk menyususun biji-biji catur shogi tersebut di atas papan shogi sedemikian rupa. Kondisi untuk memenangkan permainan adalah besarnya jumlah teritorial kapal lawan yang berhasil diserang.
Kelompok menyebutkan koordinat posisi yang ingin diserang pada papan catur lawan. Pengantar permainan tersebut (penduduk pulau) akan menyebutkan “hit” apabila koordinat yang disebut merupakan teritorial kapal tertentu (kena target), atau “miss” jika posisi tersebut bukan area kapal manapun. Ketika mendengar “hit”, maka kelompok perlu meletakkan biji igo putih pada areanya yang berhasil ditembak, dan meletakkan biji igo hitam jika “miss”.
Seru ya! Para peserta ditantang untuk menebak letak kapal dan teritorial kelompok lawan. Dan yang berhasil menembak musuh secara tepat dan lebih banyak adalah pemenangnya.
Lanjut menuju pulau selanjutnya, ada Hobby Island. Di pulau ini, dua kelompok diajak berkompetisi dalam membeli items yang dijual secara lelang harga. Barang-barang tersebut tak lain adalah objek komunitas yang ada di Nippon Club, seperti kartu trading card games, figure atau gundam dan benda hasil kerajinan tangan. Setiap benda tersebut memiliki nilai poin yang berbeda. Setelah perlelangan berakhir, poin benda setiap kelompok akan dihitung. Kelompok dengan poin terbesar adalah pemenangnya.
Cosplay Island! Dari namanya saja sudah terbayang dong permainan seperti apa yang dilakukan di pulau ini. Ya.. Setiap kelompok diberi alat dan bahan seperti gunting, kertas kadus, kertas, kain, dan semacamnya. Kelompok berkompetisi dengan memodifikasi bahan yang ada, untuk dibuat menjadi kostum dan digunakan untuk cosplay menurut model karakter yang diberikan.
Yay.. Sekarang, sampailah kita pada Wibu Island. Di sini, setiap kelompok juga berlomba mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk memenangkan permainan. Terdapat 2 ronde permainan. Pada masing-masing ronde, perwakilan setiap kelompok diminta untuk mengambil secara acak secarik kertas yang bertuliskan jawaban yang perlu ditebak anggota lainnya. Pada ronde pertama, perwakilan kelompok menyebutkan ciri khas cerita atau karakter yang ada dalam sebuah anime/manga, dan kelompok mendapatkan poin apabila anggota lainnya berhasil menyebutkan judul lengkap anime/manga tersebut.
Sementara pada ronde kedua, perwakilan kelompok akan memperagakan sebuah pose karakter tertentu. Anggota kelompok lain diharapkan untuk bisa menebak nama karakter tersebut.
Lalu ada pula Shibuya Island. Penduduk pulau Shibuya memutarkan lagu Jepang yang merupakan soundtrack anime, setelah itu memberi pertanyaan yang berkaitan dengan anime tersebut. Para peserta kemudian berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan dengan cepat dan benar untuk mendapatkan poin.
Terakhir, ada pulau Kepengurusan, pulau yang lebih khusus memperkenalkan kepengurusan organisasi Nippon Club. Dibawakan oleh ketua Nippon Club, pertama-tama, peserta disuguhkan sebuah video yang berhubungan dengan proses bergabungnya beberapa member ke dalam bagian internal organisasi Nippon Club. Kemudian, disampaikanlah seperti apakah organisasi Nippon Club, dan manfaat yang bisa didapatkan jika masuk ke dalam kepengurusan.
Setelah para kelompok kapal bajak laut mengunjungi semua pulau yang ada, dimulailah sesi berburu harta karun dengan menemukan koin-koin emas Nishi yang tersembunyi dan tersebar di kedelapan pulau yang ada. Koin-koin yang berhasil diperoleh kelompok diletakkan kedalam kotak harta karun masing-masing kelompok.
Para peserta kemudian dikumpulkan kembali di lapangan tengah kampus Syahdan. Tamu yang khusus diundang ke dalam acara TKA bersiap untuk menghibur para peserta. Tamu terhormat tersebut tak lain adalah sebuah grup band Tomodachi yang bernama Hobiron. Hobiron tampil di atas panggung dan membawakan lagu-lagu Jepang, tapi lagu berjudul “Tomodachi” yang dibawakan di paling akhir merupakan lagu yang dibuat sendiri oleh mereka lohh~
Selesainya performance spesial dari Hobiron, tibalah saatnya pengumuman pemenang poin terbanyak menurut koin yang diperoleh. 3 kelompok pemenang dipanggil ke depan untuk menerima hadiah.
Penutupan acara TKA 2016 tidak akan lengkap tanpa tarian Bon Odori yang selalu dilakukan disetiap akhir acara.
Asik ya! Terima kasih kepada para panitia yang terlibat dalam persiapan acara ini dan juga kepada para peserta yang hadir.
Sekian liputan event TKA Nippon Club 2016 : Nippon no Takaromono ini. Sampai jumpa lagi event Nippon Club selanjutnya~