Catatan: Artikel ini bersifat subjektif dan bersih dari spoiler

© “Her Love Boils Bathwater” Film Partners

Hai hai, kembali lagi pada artikel ulasan kami yang kali ini akan membahas salah satu film yang akan tayang pada acara Japanese Film Festival 2017 di CGV Grand Indonesia yaitu Her Love Boils Bathwater atau dalam bahasa Jepang yakni Yu o Wakasu Hodo no Atsui Ai.

Cerita di film ini berawal dari sebuah pemandian umum kecil di Tokyo. Pemandian umum sudah merupakan hal langka di kota besar seperti Tokyo. Di masa lalu kerukunan antar warga kerap terjalin di pemandian umum ini. Kerinduan akan pemandian umum juga merupakan kerinduan masyarakat Jepang akan kedekatan emosional di dalam keluarga yang semakin sulit didapatkan akibat kesibukan masing-masing. Apalagi belakangan angka keluarga yang memiliki anak pun menurun drastis. Berlatar belakang usaha pemandian umum film ini mengisahkan Futaba (Rie Miyazawa), pengidap kanker stadium akhir yang mencoba “menyiapkan” kematian dengan menyatukan kembali anggota keluarganya. Bertahun-tahun hidup hanya berdua dengan anak perempuanya, Azumi (Hana Sugisaki), ia memutuskan untuk mencari sang suami, Kazuhiro (Joe Odagiri), yang telah 11 tahun kabur meninggalkan mereka.

Ternyata Kazuhiro tidak sendirian saat ditemukan. la hidup bersama Ayuko (Aoi Ito), anak perempuan yang menurut dugaannya adalah anak hasil hubungannya dengan perempuan yang kabur meninggalkan mereka. Keduanya setuju untuk ikut pindah ke rumah Futaba. Di tengah konflik keluarga baru, mereka kembali membangun bisnis pemandian umum keluarga Futaba yang sempat mati. Dibukanya kembali usaha ini juga merupakan persiapan ekonomi keluarga sepeninggal Futaba kelak, serta niat wanita tegar ini membangun keluarga yang utuh walau tidak semua anggota memiliki hubungan darah.

Ber-genre drama disertai dengan sedikit komedi, konflik batin yang dialami keluarga dalam film ini terasa kental. Sedikit terasa konflik batin yang cukup berat diawal, sajian sedikit komedi ringan ditengah cerita cukup menyegarkan penonton yang menyaksikan. Pembangunan cerita dan pengembangan karakter seolah tersusun dengan sangat rapi sejak awal. Dari segi musik juga cukup baik menggambarkan suasana dalam suatu adegan. Pembawaan inti dari cerita mudah ditangkap oleh penonton dengan cerita yang cukup padat namun jelas.

Pembangunan cerita yang rapi sejak awal berhasil di eksekusi klimaks cerita yang sangatlah baik. Keseluruhan cerita terangkum dan diakhiri tuntas di bagian akhir cerita sehingga dapat membuat penonton puas tanpa meninggalkan cerita yang menggantung.

Film karya Ryōta Nakano ini telah memenangkan berbagai penghargaan di Jepang diantaranya 41st Hochi Film Award dalam kategori Best Picture dan 26th Japanese Movie Critics Awards dalam kategori Best Picture. Tidak hanya itu, film ini merupakan perwakilan Jepang di 90th Academy Awards (Piala Oscars) di kategori Best Foreign Language Film yang akan diumumkan pemenangnya awal 2018 nanti loh!

Secara keseluruhan film ini sangatlah direkomendasikan untuk ditonton. Kualitas cerita yang ditawarkan sangatlah baik dan dengan konflik batin yang akan menyentuh hati. Film ini sangatlah inspiratif dan penuh nilai-nilai kehidupan, sangat cocok bagi kalian yang senang dengan genre drama.

Jangan sampai ketinggalan ya salah satu film unggulan yang satu ini! Film ini dapat kalian saksikan dalam acara Japanese Film Festival 2017 di Jakarta tanggal 2-7 November nanti sesuai jadwal yang tersedia.

Tentang Japanese Film Festival 2017

Japanese Film Festival (JFF) adalah festival film terbesar yang memperkenalkan film-film Jepang kepada masyarakat dunia, khususnya di Asia Tenggara dan Australia. JFF berusaha untuk menghadirkan Jepang secara utuh dan memberikan pemahaman tentang Jepang secara lebih mendalam melalui film.

Pada tahun 2015, JFF diselenggarakan di Jakarta oleh Agency of Cultural Affairs of Japan dengan dukungan Kedutaan Besar Jepang, The Japan Foundation, dan Japan Image Council. Sejak tahun 2016, The Japan Foundation, Jakarta mulai menyelenggarakan sendiri JFF sebagai sebuah festival tahunan. JFF 2016 berlangsung di Jakarta dengan menayangkan sebanyak 14 film Jepang pilihan. Festival tersebut berhasil menyedot perhatian sebanyak 4500 penonton dalam rentang waktu tiga hari.

Menyambut kesuksesan JFF 2016 dan antusiasme masyarakat penikmat film Jepang di Indonesia yang semakin tinggi, tahun ini JFF diselenggarakan di empat kota, yaitu Denpasar, Jakarta, Makassar, dan Yogyakarta. Di Denpasar, JFF 2017 bergabung dengan BALINALE – Bali International Film Festival. Sementara itu, kerja sama dengan Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF) masih akan berlanjut untuk penayangan film-film Jepang di Yogyakarta pada tahun ini.

Seluruh Informasi terkini mengenai Japanese Film Festival 2017 dapat diakses di:

Facebook Fanpage : Japanese Film Festival – Indonesia
Website : http://id.japanesefilmfest.org/
E-mail : indonesiajff@gmail.com

Japanese Film Festival 2017
The Japan Foundation, Jakarta
Gd. Summitmas I Lt.2-3
Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta

Contact us:
Tel. 021-5201266
indonesiajff@gmail.com

Artikel ini dibuat oleh NeoPollutan