Catatan: Artikel ini bersifat subjektif dan bersih dari spoiler

©Fuji Television Network, Toho, Dentsu, Altamira Pictures

Halo minna-san, pada artikel ulasan kali ini, kami dari Tim Jurnalistik Nippon Club, akan membahas salah satu film yang akan ditayangkan pada acara Japanese Film Festival 2017 di CGV Grand Indonesia yaitu sebuah film bergenre drama dan komedi berjudul Survival Family (Sabaibaru Famiry).

Survival Family menceritakan kehidupan sebuah keluarga sederhana yang tinggal di sebuah apartemen kecil di Tokyo, Jepang. Seperti kebanyakan masyarakat modern yang sering kita jumpai, keluarga dari Yoshiyuki Suzuki (Fumiyo Kohinata) tidak bisa lepas dari perlatan-peralatan elektronik seperti smartphone,TV,Komputer dan peralatan elektronik lainnya, karena peralatan-peralatan elektronik ini sangat dibutuhkan dalam keseharian Keluarga Yoshiyuki Suzuki. Namun pada suatu hari Keluarga Yoshiyuki Suzuki dan seluruh warga Tokyo mengalami peristiwa yang aneh. Semua peralatan elektronik yang biasa dipakai dalam keseharian Keluarga Yoshiyuki Suzuki mati dan tidak bisa dipakai. Mulai dari hal sederhana seperti jam, lampu, kulkas, smartphone, hingga hal-hal yang rumit, seperti kereta, mobil, gas, air, dan barang-barang lainnya yang membutuhkan tenaga listrik untuk berfungsi. Hal ini menyebabkan Keluarga Yoshiyuki Suzuki dan seluruh warga Tokyo panik, karena peralatan yang biasanya mereka butuhkan untuk menjalankan kehidupan sehari-hari sudah tidak berfungsi lagi. Karena hal ini terjadi, persediaan makanan dan minuman di Tokyo pun habis sehingga harga makanan dan minuman pun naik secara drastis. Karena hal inilah seluruh warga Tokyo termasuk Keluarga Yosiyuki Suzuki terpaksa untuk mencari persediaan makanan dan minuman di luar daerah Tokyo. Dari sinilah perjuangan Keluarga Yoshiyuki Suzuki dalam bertahan hidup di luar Tokyo diuji. Mampukah Keluarga Yoshiyuki Suzuki untuk bertahan hidup tanpa peralatan elektronik yang sudah mereka biasa pakai?

Film Survival Family ini disutradai oleh Shinobu Yaguchi dan dirilis pada tanggal 11 Februari tahun 2017 di Jepang.Film bergenre komedi dan drama ini memiliki durasi film selama 1 jam 57 menit. Selain itu film ini cocok untuk disaksikan oleh semua umur.  Seperti semua film, Film Survival Family juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Kelebihan

Film Survival Family merupakan sebuah film yang genius! Karena film ini dapat memadukan perpaduan antara komedi dengan drama yang membuat para penonton teraduk-aduk perasaanya pada saat menyaksikan film ini.

Cerita yang disuguhkan oleh Film Survival Family sangat bermanfaat untuk para penonton karena dapat menyadarkan kita semua sebagai manusia harus sabar ketika diuji, selalu berperilaku baik dan sopan terhadap keluarga kita sendiri, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Kekurangan

Dalam hal perekaman film Survival Family, pada beberapa scene film tersebut terlalu banyak pergerakan kamera, sehingga membuat para penonton pusing pada saat sedang menyaksikan film ini. Kurangnya latar musik pada Film Survival Family membuat para penonton merasa bosan dengan beberapa scene yang ada di Film Survival Family.

Kesimpulan

Film Survival Family merupakan sebuah film yang menarik untuk kamu yang suka dengan film bertema bertahan hidup. Berbeda dengan film bertema bertahan hidup lainnya yang lebih menekankan pada sisi kekerasan, fiksi, atau hal-hal supernatural lainnya, film Survival Family lebih memfokuskan ceritanya kepada keadaan di dunia nyata, sehingga membuat para penonton berpikir, bagaimana jika kejadian yang ada di film ini benar-benar terjadi di dunia nyata? Bagaimana cara kita menghadapi peristiwa tersebut bila hal ini benar-benar terjadi di dunia nyata? Hal inilah yang membuat para penonton tertarik dengan tema dan ide cerita yang dibawakan oleh film Survival Family.

Tentang Japanese Film Festival 2017

Japanese Film Festival (JFF) adalah festival film terbesar yang memperkenalkan film-film Jepang kepada masyarakat dunia, khususnya di Asia Tenggara dan Australia. JFF berusaha untuk menghadirkan Jepang secara utuh dan memberikan pemahaman tentang Jepang secara lebih mendalam melalui film.

Pada tahun 2015, JFF diselenggarakan di Jakarta oleh Agency of Cultural Affairs of Japan dengan dukungan Kedutaan Besar Jepang, The Japan Foundation, dan Japan Image Council. Sejak tahun 2016, The Japan Foundation, Jakarta mulai menyelenggarakan sendiri JFF sebagai sebuah festival tahunan. JFF 2016 berlangsung di Jakarta dengan menayangkan sebanyak 14 film Jepang pilihan. Festival tersebut berhasil menyedot perhatian sebanyak 4500 penonton dalam rentang waktu tiga hari.

Menyambut kesuksesan JFF 2016 dan antusiasme masyarakat penikmat film Jepang di Indonesia yang semakin tinggi, tahun ini JFF diselenggarakan di empat kota, yaitu Denpasar, Jakarta, Makassar, dan Yogyakarta. Di Denpasar, JFF 2017 bergabung dengan BALINALE – Bali International Film Festival. Sementara itu, kerja sama dengan Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF) masih akan berlanjut untuk penayangan film-film Jepang di Yogyakarta pada tahun ini.

Seluruh Informasi terkini mengenai Japanese Film Festival 2017 dapat diakses di:

Facebook Fanpage : Japanese Film Festival – Indonesia
Website : http://id.japanesefilmfest.org/
E-mail : indonesiajff@gmail.com

Japanese Film Festival 2017
The Japan Foundation, Jakarta
Gd. Summitmas I Lt.2-3
Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta

Contact us:
Tel. 021-5201266
indonesiajff@gmail.com

Artikel ini dibuat oleh Raven Razer