[Review] Memoirs of a Murderer, Ketika Pembunuhan Begitu Membingungkan

Catatan: Artikel ini bersifat subjektif dan bersih dari spoiler

(C)2017 Memoirs of a Murderer Film Partners

Halo, pada artikel ulasan kali ini, kami akan membahas salah satu film yang akan tayang pada acara Japanese Film Festival 2017 di CGV Grand Indonesia yaitu Memoirs of a Murderer atau yang berjudul 22 Nenme no Kokuhaku: Watashi ga Satsujinhan desu dalam bahasa Jepang.

Memoirs of a Murderer mengisahkan tentang 5 kasus pembunuhan berantai yang terjadi pada tahun 1995. Wataru Makimura (Hideaki It0) mengambil alih kasus pembunuhan tersebut dan mencoba menangkap si pembunuh berantai. Karena perangkap pembunuh itu, atasan Wataru Makimura terbunuh. Kasus pembunuhan berantai belum terpecahkan sampai saat ini. 22 tahun sejak saat itu, setelah kasus tersebut ditutup oleh pihak kepolisian, sebuah memoar pembunuhan “Watashi ga Satsujinhan desu” (“I am a Murderer”) diterbitkan. Penulis Menggambarkan dirinya sebagai pembunuh yang bertanggung jawab atas 5 kasus pembunuhan terpanjang yang tidak terpecahkan. Penulis, Masato Sonezaki (Tatsuya Fujiwara), muncul dengan memukau pada konferensi pers penerbitan buku tersebut.

(C)2017 Memoirs of a Murderer Film Partners

Film ini merupakan adaptasi dari film korea Confession of Murder (Naega Salinbeomida) yang tayang pada tahun 2012. Dan untuk versi Jepangnya disutradarai oleh Yu Irie yang sebelumnya sudah pernah menjadi sutradara untuk film adaptasi live-action Joker Game yang tayang pada tahun 2015.

Mengusung genre drama misteri, premis film ini sangat menarik di mana cerita ini mengfokuskan kepada salah satu kelemahan dalam undang-undang. Film ini juga berbeda dari film-film misteri lainnya, karena pada film ini petunjuk yang diberikan tidak secara eksplisit sehingga cukup membuat para penonton bertanya-tanya. Poin plus terbesar untuk film ini adalah plot twist-nya yang akan mematahkan deduksi-deduksi para penonton dan akan  membuat penonton kaget ketika menikmati film ini.

(C)2017 Memoirs of a Murderer Film Partners
Sayangnya, film ini terkesan terlalu banyak komedi untuk sebuah film bergenre drama misteri, sehingga terkadang suasana tegang yang diciptakan pecah karena komedi. Musik yang mendukung film ini juga dalam beberapa adegan terkesan mengganggu. Walaupun begitu, film ini termasuk padat dan cepat dalam hal cerita, hanya berdurasi sekitar 100 menit untuk sebuah film misteri, sehingga para penonton dipastikan tidak akan sempat untuk mengalihkan perhatiaannya dari film ini. Para pecinta genre misteri pasti akan sangat menikmati film yang satu ini.

Tentang Japanese Film Festival 2017

Japanese Film Festival (JFF) adalah festival film terbesar yang memperkenalkan film-film Jepang kepada masyarakat dunia, khususnya di Asia Tenggara dan Australia. JFF berusaha untuk menghadirkan Jepang secara utuh dan memberikan pemahaman tentang Jepang secara lebih mendalam melalui film.

Pada tahun 2015, JFF diselenggarakan di Jakarta oleh Agency of Cultural Affairs of Japan dengan dukungan Kedutaan Besar Jepang, The Japan Foundation, dan Japan Image Council. Sejak tahun 2016, The Japan Foundation, Jakarta mulai menyelenggarakan sendiri JFF sebagai sebuah festival tahunan. JFF 2016 berlangsung di Jakarta dengan menayangkan sebanyak 14 film Jepang pilihan. Festival tersebut berhasil menyedot perhatian sebanyak 4500 penonton dalam rentang waktu tiga hari.

Menyambut kesuksesan JFF 2016 dan antusiasme masyarakat penikmat film Jepang di Indonesia yang semakin tinggi, tahun ini JFF diselenggarakan di empat kota, yaitu Denpasar, Jakarta, Makassar, dan Yogyakarta. Di Denpasar, JFF 2017 bergabung dengan BALINALE – Bali International Film Festival. Sementara itu, kerja sama dengan Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF) masih akan berlanjut untuk penayangan film-film Jepang di Yogyakarta pada tahun ini.

Seluruh Informasi terkini mengenai Japanese Film Festival 2017 dapat diakses di:

Facebook Fanpage : Japanese Film Festival – Indonesia
Website : http://id.japanesefilmfest.org/
E-mail : indonesiajff@gmail.com

Japanese Film Festival 2017
The Japan Foundation, Jakarta
Gd. Summitmas I Lt.2-3
Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta

Contact us:
Tel. 021-5201266
indonesiajff@gmail.com

Artikel ini dibuat oleh Ponyonyon