Hai minna, ogenki desuka? Kalian pasti tau Starbucks kan? Starbucks merupakan kafe yang menjual berbagai jenis kopi dan sudah hampir tersebar diseluruh negara. Di Jepang sendiri, Starbucks mengadakan kegiatan ramah lingkungan dalam sehari yang biasa dikenal juga dengan sebutan Eco Event. Yuk langsung aja kita lihat artikelnya!

Starbucks mungkin bukan tempat termurah untuk menikmati secangkir kopi. Tapi dengan lokasi yang nyaman, pelayan yang sopan, dan interior yang ergonomis Starbucks dengan mudah menjadi salah satu tempat paling nyaman untuk menikmati minuman saat bersantai.

Sebenarnya, di Starbucks ini banyak juga pengunjung yang hanya memanfaatkan internet disini karena memiliki kecepatan yang lumayan cepat. Namun, selama acara khusus yang diadakan pada bulan ini di lokasi Starbucks Jepang, Starbucks menghimbau kepada pelanggan agar mematikan laptop, smartphone atau perangkat elektronik lain.

Pada tanggal 11 Desember menandai peringatan 20 tahun perjanjian lingkungan Protokol Kyoto, dan untuk menandai kesempatan tersebut 601 cabang Starbucks di Jepang akan memadamkan lampu mereka dari jam 7 sampai 8 malam. Sehingga Starbucks akan menggunakan lilin sebagai alternatifnya.

Kegiatan menggunakan lilin dan melarang penggunaan alat elektronik sebagai peringatan hari ramah lingkungan ini diberi nama “Nothing is Charming”. Secara tidak langsung hal ini menyiratkan bahwa mereka ingin pelanggan mematuhi saran untuk mematikan gadget mereka selama 60 menit.

Dengan sedikit kontradiksi, Starbucks meminta orang-orang untuk membagikan pengalaman mereka dari acara tersebut di media sosial dengan menggunakan hashtag # dan #NothingisCharming. Hal ini menjadi kontradiksi karena pihak Starbucks menghimbau para pelanggan untuk tidak mengaktifkan gadget mereka, tetapi di sisi lain pihaknya pun meminta mereka untuk memposting kegiatan ini di media sosial. Kegiatan ini dilakukan hingga selesai dan lampu menyala kembali atau tidak, itu tidak dijelaskan secara rinci.

Di Jepang memang budaya menghargai alam dan lingkungan ini sangat dijunjung tinggi. Hal ini dapat kita lihat dari penggunaan nama orang Jepang yang menggunakan kanji yang berhubungan dengan alam dan lingkungan yang disematkan kedalam nama mereka. Wah, bagaimana ya minna kalau kegiatan ini dilakukan juga di Indonesia? Apa kalian setuju?

Source: SoraNews24

Artikel ini ditulis oleh A-Lien