[Liputan] Jiyuu Matsuri 2018: Kesenian yang Dibalut Dengan Nuansa Khas Harajuku
Halo mina-san, pada kali ini kami dari Divisi Jurnalistik Nippon Club Universitas Bina Nusantara berkesempatan untuk mengunjungi dan meliput acara Jiyuu Matsuri yang dilaksanakan di Universitas Negeri Jakarta pada tanggal 3 – 4 November 2018. Jiyuu Matsuri adalah acara yang bertujuan untuk memperkenalkan Kebudayaan Jepang yang dilaksanakan setiap tahunnya. Event ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta.
Kami berada di Universitas Negeri Jakarta pada pukul 10:30 pagi dan langsung menuju ke area Kampus A Universitas Negeri Jakarta, tempat diselenggarakannya Jiyuu Matsuri. Lalu tangan kami diberi stempel sebagai tanda bahwa kami adalah pengunjung Jiyuu Matsuri.
Setelah itu, kami langsung masuk dan melihat-lihat berbagai stand yang ada di sana. Stand merchandise langsung diserbu oleh para pengunjung yang menyukai anime dan hal-hal yang berkaitan dengan Kebudayaan Jepang. Pengunjung tahun ini pun juga sangat ramai.
Selain stand merchandise, di acara Jiyuu Matsuri juga terdapat stand-stand makanan yang ramai diserbu oleh pengunjung. Banyak sekali makanan yang dapat dicoba seperti ramen, takoyaki, fried chicken, okonomiyaki, baby octopus dan masih banyak lagi! Untuk minuman juga banyak sekali yang dapat dicoba seperti lemon squash, teh poci, milo, thai tea, dan masih banyak lagi! Harga makanan dan minuman yang ditawarkan juga sangat terjangkau, untuk makanan mulai dari harga Rp 10.000– Rp 30.000 dan untuk minuman mulai dari harga Rp 5.000 – Rp 15.000.
Di Jiyuu Matsuri ada juga loh stand lain yang menarik diantaranya yaitu ada stand Kingyo-Sukui, stand Tanabata dan stand Trading Card Game Haikyuu. Selain itu ada juga stand pengumuman pemenang lomba desain dan doujinshi karakter Jiyuu Matsuri 2018.
Kingyo-Sukui adalah permainan tradisional Jepang yaitu menangkap ikan mas di kolam yang kecil dengan menggunakan Poi (alat sekop yang terbuat dari kertas). Kingyo sendiri yang mempunyai arti ikan mas sedangkan Sukui yang artinya menyerok.
Tanabata atau Festival Bintang adalah salah satu perayaan yang berkaitan dengan musim di Jepang. Tradisi Tanabata ini diperkenalkan oleh Tiongkok ke Jepang pada zaman Nara. Di Festival Bintang ini biasanya kita menulis sebuah harapan di atas kertas lalu digantung di sebuah pohon bambu kecil, kalian dapat membeli kertas di stand Tanabata hanya dengan Rp 1.000,- untuk selembar kertas biasa dan untuk kertas bermotif hanya dengan Rp 2.000,-.
Setelah kami puas melihat-lihat stand, kami langsung pergi menuju panggung utama untuk menonton para finalis band yang tampil di acara Jiyuu Matsuri. Para finalis yang tampil antara lain Pigume, Memoire, Visual Dream, Hinoki dan Blue Sky Crystal.
Berikut ini adalah salah satu dari finalis band di Jiyuu matsuri yaitu Visual Dream band yang menyanyikan lagu yang dibuat oleh Babymetal berjudul Megitsune.
Setelah selesai kami menyaksikan para finalis band yang tampil, kami menyaksikan Drama Mikoshi. Drama Mikoshi kali ini menceritakan bagaimana Jiyuu-chan dan Kang Matsuri beserta teman-temannya menjaga suatu remote dari para penjahat dan bagaimana mereka mengalahkan penjahat tersebut.
Setelah selesai kami menyaksikan Drama Mikoshi, dilanjutkan dengan acara selanjutnya yaitu “Yosakoi: Hyakka Ryouran”. Yosakoi adalah tarian tradisional Jepang tercipta pada masa pemerintahan Yamauchi Katsutoyo. Menarikan tarian Yosakoi biasanya dengan membawa dan membunyikan alat yang terbuat dari kayu yang bernama naruko. Pada akhir tarian Yosakoi ini para penonton ditarik oleh penari untuk menari Bersama.
Acara selanjutnya setelah tarian Yosakoi adalah Shadow Cosplay, Shadow Cosplay tahun ini bertemakan Naruto the Last. Shadow Cosplay sendiri terlihat seperti drama musikal, dimana pemeran yang berada di panggung menggunakan kostum Naruto dan melakukan sebuah drama kecil disertai dengan nyanyian di sela-sela drama tersebut.
Setelah acara Shadow Cosplay berakhir, inilah saat yang ditunggu-tunggu yaitu pertunjukkan yang dibawakan oleh bintang tamu seperti Vover, Nanairo Symphony, Wibi & Friends, Hydra, Astro Paper, Ministry of Idol dan REDSHiFT
Pertunjukkan konser oleh Nanairo Symphony yang menyanyikan lagu Wimp dari animasi Gundam karya BACK-ON beserta Koishiiyo, lagu yang mereka ciptakan sendiri juga dibawakan dalam acara Jiyuu Matsuri.
Setelah penampilan terakhir dari REDSHiFT, diakhiri dengan acara penutupan yaitu pertunjukkan kembang api sebagai symbol yang menyatakan bahwa Jiyuu Matsuri 2018 telah resmi berakhir!
Sekian liputan dari Divisi Jurnalistik kali ini, terima kasih atas kesempatan yang diberikan hingga kami dapat meliput Jiyuu Matsuri 2018. Terima kasih juga untuk panitia dalam kerja kerasnya menghadirkan Jiyuu Matsuri kali ini. Sekali lagi terima kasih dan sampai jumpa di liputan kami berikutnya!
Artikel ini ditulis dan diliput oleh Yaya dan Ferguso