Review ini bersifat subjektif dan mengandung spoiler

Halo minna, kali ini kami akan membahas salah satu film yang hari rabu (7/2) nanti akan tayang pada bioskop di Indonesia yaitu Laplace’s Witch. Laplace’s Witch adalah film live-action yang diadaptasi dari novel best-seller tahun 2015 karya Keigo Higashino.

Laplace’s Witch (Laplace no Majou) bercerita Profesor Geokimia Shusuke Aoe yang diminta polisi untuk menyelidiki dua kematian misterius di Sumber Mata Air Panas Akakuma di timur laut Honshu. Korban yang tewas merupakan produser film action, Yoshiro Mizuki dan aktor Goro Nasuno. Menurut Profesor Aoe, penyebab tewasnya kedua korban karena keracunan gas H2S (Hidrogen Sulfida). Gas beracun itu naik melalui lubang tanah di sekitar sumber mata air panas dan kosentrasi pada saat kejadian menyebabkan kedua korban keracunan hingga tewas.

Berbeda pendapat dengan Profesor Aoe, Detektif Yuji Nakaoka menduga bahwa dua kematian misterius itu merupakan kasus pembunuhan. Dia menyelidiki kasus tersebut mulai dari menulusuri latar belakang dan riwayat pekerjaan korban serta mengumpulkan keterangan dari warga setempat. Dia mendapatkan keterangan dari warga bahwa ada seorang wanita muda yang terlihat bersama dengan salah satu korban sebelum mereka ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Detektif Yuji segera menemui Profesor Aoe mengenai observasi yang dia lakukan terhadap dua kematian misterius yang terjadi lokasi kejadian. Setelah menjelaskan semua keterangan yang dia peroleh, Profesor Aoe menolak kemungkinan bahwa kasus tersebut adalah kasus pembunuhan. Karena terlalu banyak variable bebas tak terkendali untuk penggunaan H2S sebagai racun diluar ruangan dan pelaku juga akan memiliki resiko yang sama saat melakukan pelepasan gas H2S.

Profesor Aoe bertemu dengan wanita muda yang mengaku dirinya sebagai Laplace’s Witch atau Penyihir Laplace. Wanita itu menyatakan bahwa dia tau apa yang akan terjadi pada dua kematian misterius yang sedang diselidiki Profesor Aoe. Dia meminta bantuan kepada Professor Aoe untuk membawanya ke lokasi Goro Nasuno ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Selain itu, dia juga meminta bantuan kepada Profesor Aoe untuk membantu mencari temannya yang merupakan Laplace’s Demon (Iblis Laplace), Kento. Menurut Laplace’s Witch, jika mereka tidak berhasil menemukan Kento akan ada kejadian yang lebih berbahaya.

Sepanjang perjalanan cerita, Profesor Aoe bersama Laplace’s Witch menemukan sedikit demi sedikit petunjuk di mana Kento berada serta pemecahan kasus pembunuhan. Cerita yang dibawakan dalam film ini akan membuat bingung para penonton di mana terdapat kilas balik di dalam kilas balik serta beberapa BGM yang kurang cocok dengan beberapa adegan.

Walaupun terdapat beberapa kekurangan, film ini cukup memberikan kesan terutama CG saat adegan angin topan yang terlihat seperti nyata. Film ini juga menambahkan beberapa komedi ringan agar penonton merasa tidak bosan. Twist yang diberikan pada film ini juga menarik untuk ditunggu terutama akhir cerita yang tidak bisa ditebak. Akting yang dibawakan oleh semua pemeran sudah sangat baik. Setiap karakter pada film terasa nyata dan benar-benar mewakili peran mereka sendiri. Mereka dapat memperlihatkan emosi serta mimik para karakter dengan sangat nyata.

Kesimpulannya film ini layak ditonton terutama oleh kalian para penggemar misteri. Cerita dalam film ini dapat membuat penonton penasaran selama film diputar. Jangan lupa untuk menonton film ini di bioskop-bioskop tanah air. Dalam film ini terdapat beberapa adegan kekerasan, jika kalian merasa di bawah umur dan tetap ingin menonton harap didampingi oleh orang tua dan jangan meniru adegan kekerasan tersebut ya.

Terima kasih kepada Moxienotion yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyaksikan screening dari film ini dan juga untuk segenap pihak yang berkontribusi dalam pendistribusian film ini di Indonesia.

Artikel ini dibuat oleh NvM