Halo minna, pada Jiyuu matsuri 2018 lalu kami dari tim jurnalistik Nippon Club berkesempatan untuk mewancarai salah satu personil dari REDSHiFT yang merupakan guest star pada acara ini. Bagi yang belum tahu, REDSHiFT adalah grup produser Vocaloid terkenal di Indonesia. REDSHiFT beranggotakan crash, rikuu, powerkid, daybreaks0, Kuroha Ai, dan akem. Ingin tau lebih lanjut mengenai REDSHiFT? Langsung simak saja hasil wawancara dari kami.

Q: Awal mula pertama kali membentuk REDSHiFT?

A: REDSHiFT itu terbentuk pada saat kami masih kelas 2 SMP tahun 2004. Awalnya produce lagu aja sih, lagi hobi dan experiment music digital terus terusan jadinya lama-lama bisa nyanyi dan saya juga lagi suka hal jejepangan dan teman SMP saya juga ada yang senang jejepangan dan vocaloid. Kami belajar bareng dan pada saat itu kami produce lagu bersama memakai vocaloid.

Q: Apakah ada rencana untuk menambah member/anggota?

A: Belum Kepikiran.

Q: Selama di REDSHiFT tantangan terberat apa yang pernah dialami dan bagaimana cara kalian menanganinya?

A: Mungin kalo dulu menjalankan REDSHiFT masih sekolah dan pada masa kuliah masih banyak waktu luang. Kalau sekarang sudah punya kerjaan jadinya waktu luang sudah berkurang dan juga banyak deadlinenya per-minggu. Kami harus menyusun waktu buat performance dan waktu buat kerja biar tidak bertabrakan.

Q: Awal mula bertemu antar personil REDSHiFT bagaimana?

A: Awal mulanya itu dulu kami join Kaskus. Dari situ ada yang suka anime, lalu kami mengobrol dan kami menemukan orang yang kasusnya sama-sama suka Vocaloid. Setelah itu kami merekrut mereka. Selain itu kami juga mendapat koneksi dari komunitas lain untuk illustrator.

Q: Kalau untuk genre musik sendiri, ada yang favorit untuk REDSHiFT?

A: REDSHiFT biasanya bikin lagu electronic dari anisong-anisong populer, kalau di remix lumayan disukai oleh banyak penonton.

Q: Waktu itu REDSHiFT pernah manggung di Jepang, apakah ada rencana untuk manggung di negara lain lagi?

A: Belum ada kesempatan lagi tetapi kalo ada kesempatan pasti kami ambil.

Q: Kalau di Indonesia sendiri, bagaimana antusias penonton selama REDSHiFT tampil?

A: Waktu mulai mangggung sih ya kita grogi juga sih apalagi format band kan sudah banyak. Lalu kita vocaloid manggung dengan format DJ rasanya itu masih sepi. Ada sih yang notice tapi awal-awalnya masih nggak banyak jadinya kami beradaptasi. Lalu kami memainkan anisong dan segala macam jadi waktu kami manggung, dari situ kami taulah apa yang bakal membuat orang pada suka dan yang bakal buat rame penonton.

Q: Kalian kan sudah sering tampil di Jiyuu Matsuri, apakah ada perbedaan dengan Jiyuu Matsuri sendiri tiap tahun?

A: Kami tampil di Jiyuu Matsuri sudah 3 kali dan bedanya nggak ada sih, selalu rame selalu panas, sama sistemnya selalu oke. Tapi bagi kami yang berpengaruh disini mungkin crowd-nya karena setiap kali kami manggung disini crowd-nya ya enak dan asik.

Q: Untuk Penonton Jiyuu Matsuri tahun ini, ada pesan buat mereka?

A: Jangan lupa bawa minum haha.

Q: Ada ambisi atau tujuan untuk kedepannya?

A: Mungin kalo ada waktu, ingin mengurus musik lagi, collab bareng dengan youtuber, dan mungkin membuat lagu diluar area jejepangan yang bisa diterima masyarakat luas.

Q: Ada pesan-pesan untuk pengemar REDSHiFT Indonesia?

A: Terima kasih untuk supportnya selama ini tanpa bantuan kalian mungkin REDSHiFT nggak akan survive sampai sekarang. Nantikan karya-karya kami selanjutnya.

Sekian wawancara kami bersama dengan REDSHiFT. Terima kasih kepada REDSHiFT yang telah meluangkan waktu untuk sesi wawancara ini dan juga kepada panitia Jiyuu Matsuri yang sudah memberikan kami kesempatan untuk mewawancarai REDSHiFT. Sekian artikel interview dari Nippon Club kali ini, nantikan artikel interview selanjutnya dari Nippon Club ya minna.

Interview ini dilakukan oleh NeoPollutan dan GachaMan