Zaman sekarang matcha menjadi salah satu rasa yang selalu ada di berbagai jenis minuman dan makanan. Matcha merupakan teh ala Jepang yang memiliki rasa yang berbeda dengan green tea pada umumnya.

Matcha

Tapi memang faktanya green tea dan matcha berbeda. Pertama, green tea sendiri umumnya dijual dalam bentuk daun kering. Sedangkan matcha umumnya dijual dalam bentuk bubuk. Rasa yang dihasilkan keduanya pun cukup berbeda. Green tea umumnya memiliki rasa yang menyegarkan dan sedikit pahit. Sedangkan matcha umumnya lebih creamy dan tidak terlalu pahit. Disamping itu warna pada matcha lebih hijau dan memiliki rasa yang lebih kuat dibanding dengan green tea. Antioksidan pada matcha, katekin, pun lebih tinggi dari kandungan antioksidan pada green tea.

Semua keunikan matcha didapatkan karena proses pembuatan yang berbeda dari green tea. Proses pada green tea hanya pemetikan daun teh, melentingkan daun, dan langsung mengeringkannya. Sedangkan pada matcha, mula–mula daun ditutup selama 20 – 30 hari atau melakukan penanaman ditempat yang tidak terlalu terpapar sinar matahari. Kemudian barulah dipetik dan dipilin hingga bentuk jarum. Kemudian dikeringkan pada suhu tertentu kemudian dipisahkan dari tulang daun dan disimpan pada suhu dan kelembaban tertentu sebelum akhirnya dibentuk bubuk.

Karena banyaknya kelebihan yang ditawarkan matcha, maka para pebisnis pun mulai mengomersialkan matcha kepada para konsumennya. Dengan kepraktisan bentuk dan warna serta rasa yang kuat, maka banyak produk yang dihasilkan dari pencampuran dengan matcha. Disamping itu, banyak pakar yang merekomendasikan matcha sebagai salah satu antioksidan yang baik beserta manfaat lainnnya yang baik mambuat matcha semakin popular di pasaran. Kreatifitas yang cemerlang dari para pebisnis, terutama di bidang makanan dan minuman, contohnya seperti matcha latte, dan lainnya membuat produk menjadi instagrammable. Tak heran bila matcha menjadi salah satu rasa yang diperhitungkan dalam setiap produk makanan maupun minuman.

Penulis: Zhe
Editor: Radclyffe