Happy Woman’s Day!!! Walaupun telat, tapi tidak masalah ya minna. Berbahagia ya buat para wanita dan perempuan dimana pun berada. Karena wanita sekarang sudah memiliki kebebasan. Seperti di Indonesia, berkat adanya emansipasi wanita kita akhirnya memiliki kewenangan sendiri atas hidup kita. Meskipun masih ada saja yang mengikuti tradisi, namun wanita di Indonesia sudah banyak yang mandiri.
Tapi di negara Jepang, wanitanya dan perempuannya bagaimana ya? Karena Jepang sendiri merupakan negara yang maju namun tidak melupakan tradisi mereka. Sehingga kehidupannya pasti berbeda dengan wanita yang berada di Indonesia.
Sebenarnya di Jepang, perempuan dipandang layaknya perempuan Asia pada umumnya. Dimana perempuan umumnya mendapat posisi yang lebih rendah dari para pria. Terbukti dari beberapa posisi, seperti dokter, pemerintah, dan lainnya yang tidak dapat wanita Jepang dapatkan. Karena memang menurut tradisi seharusnya seorang istri yang bertugas mengurus segala pekerjaan rumah dan mengasuh anak. Hal ini terlihat dari Bahasa Jepang istri yaitu “Kanai” (di dalam rumah)/”okusan” (orang yang dihormati/bertempat di belakang). Selain itu para perempuan di Jepang juga dituntut menjadi kawaii dan polos. Bahkan mereka juga tidak bisa memegang kendali atas kebebasan dirinya dan tidak dapat melawan pernyataan para laki–laki. Karena menurut orang Jepang, laki–laki adalah orang yang berwenang “shujin”.
Namun belakangan ini, wanita Jepang mulai diperhitungkan dalam dunia pekerjaan dan pendidikan serta lingkungan. Sekarang beberapa perusahaan mulai mempertimbangkan perempuan untuk dapat memimpin di suatu perusahaan. Ini terjadi juga akibat dari populasi orang Jepang yang menurun akibat kurangnya laju kelahiran anak. Pemerintah juga sudah mulai melakukan pemberdayaan perempuan melalui Menteri Pemberdayaan Perempuan Jepang. Terbukti dari diloloskannya UU partisipasi perempuan dalam politik. Karena Jepang mulai menyadari pentingnya partisipasi perempuan dalam berbagai bidang. Bahkan ke depannya, mereka akan berusaha mengarahkan perempuan sesuai dengan bidangnya sehingga dapat menghasilkan potensi yang besar.
Tidak hanya itu, perempuan pun sudah mulai dihargai keberadaannya. Bahkan Jepang juga ikut merayakan hari perempuan internasional. Perayaan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki–laki/penyetaraan gender. Beragam cara dilakukan oleh orang Jepang. Salah satu contohnya adalah para pria yang merias diri seperti perempuan. Bagi mereka itu adalah cara menghargai para perempuan di negara Sakura itu.
Source: Tokyo Weekender
Penulis: Zhe
Editor: Radclyffe