Review bersifat subjektif

Hallo Minna, kali ini kami akan membahas salah satu film horor Jepang yang akan tayang 3 April ini yaitu It Comes (Kuru). Film ini diangkat dari novel berjudul Bogiwan ga Kuru karya Ichi Sawamura yang dipublikasi oleh KADOKAWA tahun 2015 silam.

Film ini disutradarai oleh Tetsuya Nakashima, sutradara asal Fukuoka ini pernah memenangkan Japan Academy Prize dengan film berjudul Confessions di tahun 2011 dan juga memenangkan Hochi Film Awards di tahun 2010 dengan film yang sama.

Hideki Tahara (Satoshi Tsumabuki) dan Kana Tahara (Haru Kuroki) adalah pasangan yang baru menikah. Hideki sangat senang akan masa depannya bersama Kana. Suatu hari, seorang yang misterius mengunjungi perusahaan dimana ia bekerja. Kolega Hideki memberitahu pesan yang disampaikan oleh seorang misterius tersebut mengenai Chisa. Segera setelah Hideki mendengar nama Chisa, dia tercengang. Istrinya sedang hamil dan mereka memberikan nama Chisa kepada bayi mereka. Hanya Hideki dan Kana yang tahu nama tersebut. Beberapa hari setelah koleganya berbicara dengan orang misterius tersebut, ia pun meninggal dengan misterius.

2 tahun setelah itu, kasus misterius terjadi dimanapun Hideki berada. Tak lama kemudian dia dikenalkan dengan Nozaki (Junichi Okada) penulis lepas and pacarnya Makoto Higa (Nana Komatsu).

Film bergenre drama, horor, dan misteri ini mengandung unsur kental terhadap tradisi dan kebiasaan orang Jepang. Kebanyakan dari kita tahu jika orang Jepang sangat ambisius ketika bekerja. Bekerja baik untuk diri sendiri maupun keluarga, sama halnya dengan Hideki Tahara, demi mencapai kehidupan keluarganya yang bahagia ia bekerja sangat keras namun di luar sifatnya yang ambisius ia memiliki sifat lain, sifat inilah yang mengundang “ITU” datang dan mengusik kesehariannya.

Film misteri horor satu ini cukup berbeda dari horor kebanyakan. Cukup banyak pergantian sudut pandang yang dilakukan ketika film berlangsung, yang membuat cerita sepanjang film tidak monoton. Perbedaan lainnya adalah banyaknya adegan yang  cukup ringan, dengan pengambilan latar yang cerah, tidak gelap seperti film horror, dan juga banyak lelucon-lelucon yang diberikan kepada penonton sepanjang film. Namun, karena hal itu juga, penonton tidak dapat memperkirakan kapan suasana di dalam film akan kembali menegangkan.

Musik yang ada selama film juga berbeda dengan film horor kebanyakan. Di mana biasanya film horor menggunakan instrumen-instrumen klasik untuk menemani jalannya film, pada film ini sering kali diputar lagu-lagu bernuansa rock ketika film sedang berjalan yang membuat suasana cukup berbeda.

Pengambilan gambar  film bisa dibilang adalah salah satu poin terkuat dalam film ini. Walaupun masih ada penggunaan CGI yang sangat terlihat jelas, cara pengambilan gambar pada film ini cukup unik, seperti ada adegan di mana seorang nenek pengusir hantu yang adegannya direkam dari depan lurus dengan latar puing-puing sehingga menyerupai pahlawan super.

Namun, durasi film ini yang berkisar sekitar dua jam lebih ini dirasa terlalu lama. Banyak adegan yang rasanya tidak ada berhubungan dengan film sama sekali, dan juga sering adanya adegan kilas balik membuat beberapa adegan yang diulang terus menerus menjadi membosankan yang sebenarnya tidak begitu berpengaruh pada inti cerita.

Film ini dibintangi oleh:

Satoshi Tsumabuki

Satoshi Tsumabuki, aktor asal Fukuoka ini berperan sebagai Hideki Tahara. Sebelum membintangi film ini, ia pernah meraih Rookie of the Year pada Japan Academy Prize tahun 2002 pada film Waterboys. Selain itu meraih gelar actor terbaik pada Hochi Film Awards 2004 dalam film Josee, the Tiger and the Fish, A day on the Planet dan 69, dan juga meraih gelar yang sama pada film Villain pada Nikkan Sports Film Awards dan Blue Ribbon Awards 2010 serta gelar Outstanding Performance by an Actor in a Leading Role pada film yang sama pada Japan Academy Prize 2011. Ia sebelumnya juga mengambil peranan pada film The Fast and the Furious: Tokyo Drift dan juga membintangi film Dororo sebagai Hyakkimaru.

Haru Kuroki

Haru Kuroki, aktris sekaligus pengisi suara asal Osaka ini berperan sebagai Kana Tahara, istri Hideki Tahara. Sebelum membintangi film ini, ia pernah meraih Rookie of the Year di tahun 2014 dan Outstanding Performance by an Actress in a Supporting Role dan juga film The Little House dan Nagasaki: Memories of My Son di tahun 2016 pada Japan Academy Prize. Ia sebelumnya juga memerani anime Ookami Kodomo no Ame to Yuki sebagai Yuki.

Junichi Okada

Junichi Okada, aktor sekaligus pengisi suara asal Osaka ini, berperan sebagai Nozaki. Sebelum membintangi film ini, ia pernah meraih Yujiro Ishihara New Artist Award pada Nikkan Sports Film Awards 2006 dalam film Kisarazu Cat’s Eye: World Series dan Hana yori mo naho dan aktor terbaik Hochi Film Awards 2014 dalam film The Eternal Zero. Selain itu ia juga meraih Outstanding Performance by an Actor in a Leading Role dan Popularity Award dalam film The Eternal Zero, Outstanding Performance by an Actor in a Supporting Role dalam film A Samurai Chronicle pada Japan Academy Prize 2015. Ia sebelumnya juga membintangi film Library Wars sebagai Atsushi Dojo, A Samurai Chronicle sebagai Higurashi no Ki dan juga memerani anime Gedo Senki sebagai Arren.

Nana Komatsu

Nana Komatsu, aktris asal Tokyo ini berperan sebagai Makoto Higa. Sebelum membintangi film ini, ia pernah meraih Best New Artist pada Hochi Film Awards 2014 dalam film berjudul The World of

Kanako dan juga Rookie of the Year pada Japan Academy Prize 2015. Selain itu ia juga sebelumnnya membintangi film Bakuman dan JoJo’s Bizarre Adventure: Diamond is Unbreakable.

Takako Matsu

Takako Matsu, aktris sekaligus seiyuu asal Tokyo ini berperan sebagai  Kotoko Higa, kakak dari Makoto Higa. Sebelum membintangi film ini, ia pernah meraih Best Actress pada Hochi Film Awards 2004 dalam film The Hidden Blade, Nikkan Sports Film Awards 2009, Hochi Film Awards 2009, dan juga Japan Academy Prize dalam film Villion’s Wife. Ia sebelumnnya juga membintangi film Tokyo Tower: Mom and Me, and Sometimes Dad sebagai Mizue, Hero sebagai Maiko Amemiya dan juga memerani suara Ibunya Nazuna pada anime Uchiage Hanabi, Shita kara Miru ka? Yoko kara Miru ka? .

Bagi kalian penggemar film misteri, film ini sangat disarankan untuk kalian semua. Sepanjang film penonton akan dibuat penasaran dan bertanya-tanya mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya. Banyak pesan-pesan yang dapat diambil dari film ini, karena mengambil topik permasalahan sosial. Namun, karena film ini memiliki rating 17 tahun ke atas, pastikan kalian sudah cukup umur ketika akan menonton, karena terdapat beberapa adegan kekerasan dan seksual pada film ini.

Sekian review dari film It Comes (Kuru), jangan lupa untuk menyaksikannya bioskop kesayangan anda dan terima kasih kepada pihak Moxienotion yang telah memberikan kesempata kepada kami untuk menyaksikan screening dari film ini serta pihak-pihak yang berkontribusi dalam pendistribusian film di Indonesia.

Penulis: NvM
Penyunting: ponyonyon