Ada satu komponen bumbu yang tidak dapat dipisahkan dari shoyu. Ya, ia adalah wasabi, penyedap makanan khas Jepang. Wasabi selalu diidentikkan dengan warna hijau dan memiliki aroma yang menusuk. Namun ternyata wasabi yang asli berbeda dengan wasabi yang kita gunakan selama ini saat menyantap sushi.

Wasabi sebenarnya adalah tanaman yang mirip dengan lobak. Namun perbedaannya adalah tanaman ini memiliki daun yang bundar dan memiliki akar berwarna hijau. Tanaman ini umumnya sulit untuk dibudidayakan. Karena suhu optimal untuk tumbuh adalah 460C hingga 700C, namun tidak mampu terkena sinar matahari secara langsung. Sehingga wasabi yang asli biasanya memiliki harga yang tidak murah.

Cita rasa wasabi membuat wasabi identik sebagai ‘cabai’ orang Jepang. Padahal cabai dan wasabi memiliki sensasi pedas yang berbeda. Cabai umumnya memiliki sensasi pedas yang terasa panas di lidah maupun perut. Sedangkan wasabi memiliki sensasi pedas yang menyengat dan menusuk di hidung. Meski banyak orang yang menyukai cita rasa ini, ternyata hal ini adalah bentuk pertahanan diri dari tanaman wasabi. Rasa menyengat ini membuat wasabi terhindar dari ulat maupun serangga yang suka memakan daun.

Wasabi umumnya baru akan disajikan saat orang memintanya. Karena wasabi sebenarnya memiliki citarasa tersebut hanya 15 menit pertama saat daging akar dari wasabi dihancurkan atau diparut. Hal inilah yang membuat wasabi sebenarnya sangat terbatas dan menjadi bahan penyedap yang mahal.

Karena langkanya wasabi dan harganya yang mahal, maka banyak orang yang akhirnya berpikir untuk membuat wasabi buatan agar bisa menggunakannya. Biasanya beberapa orang akan membuat wasabi dengan sedikit lobak yang ditambahkan bersama sawi dan bahan lainnya agar terbentuk pasta wasabi. Biasanya pasta wasabi akan diberi warna hijau yang lebih mencolok agar menggugah selera dari konsumen yang menggunakannya.

Meski demikian, wasabi yang asli tentu sangat berbeda dengan wasabi yang biasanya kita gunakan. Wasabi yang asli biasanya memiliki penampakan tekstur yang lebih mirip jahe maupun bawang putih yang dicincang. Sehingga tidak seperti bahan cair, namun lebih mirip bahan padat. Sedangkan tampilan wasabi yang sering kita gunakan lebih mirip saus yang kental atau seperti saus yang encer.

Wasabi yang asli umumnya memiliki warna yang cenderung hijau pucat dan tidak terlalu tua. Selain itu warnanya tidak selalu sama saat kita menggunakannya. Karena wasabi secara alami memiliki warna hijau yang tidak seragam antara satu dengan lainnya. Sedangkan wasabi yang kita gunakan saat ini memiliki warna hijau yang lebih tua dan seragam

Sekarang pengetahuan kita tentang wasabi bertambah. Meskipun sulit untuk menemukan wasabi yang asli di Indonesia, kita tidak perlu bersedih. Karena sensasi dari wasabi asli maupun buatan hampir mirip, yaitu pedas yang menyengat. Jadi kita masih bisa merasakan sensasi pedas wasabi.

Sumber: The Wasabi Company, MNN

Penulis: Zhe
Penyunting: NvM