Hachiko, sebuah nama yang tidak asing lagi oleh kalangan pecinta anjing. Kisah Hachiko yang diangkat ke film layar lebar pada tahun 2011 lalu diadaptasi dari kisah nyata. Saat ini bahkan dibangun sebuah patung perunggu berbentuk anjing di depan stasiun Shibuya, Tokyo untuk mengenang Hachiko. Tahukah anda ras Hachiko adalah Shiba Inu (柴犬)?

Shiba Inu adalah salah satu ras anjing terkuno di dunia. Shiba Inu sudah ada sejak Zaman Jepang kuno dan merupakan salah satu ras anjing terkenal di Jepang hingga saat ini. Ciri-ciri utama Shiba Inu adalah memiliki bentuk bentuk telinga yang khas serta ekor yang melengkung ke arah kepala. Pada umumnya Shiba Inu juga memiliki bulu berwarna coklat kemerahan.

Shiba Inu sangat peka terhadap orang-orang di sekitarnya. Sifatnya yang aktif, pintar, periang, kewaspadaannya yang tinggi serta sangat setia dengan majikannya menjadi poin tambahan untuk ras ini. Shiba Inu sulit untuk bersikap ramah dengan orang asing namun sangat loyal terhadap pemiliknya. Oleh karena itu, Shiba Inu biasanya dijadikan anjing penjaga oleh orang jepang. Masyrakat Jepang zaman dahulu bahkan menjadikan Shiba Inu sebagai anjing pemburu karena kelincahannya.

Shiba Inu yang dijadikan anjing pemburu oleh Orang Jepang zaman dahulu

Shiba Inu adalah salah satu ras yang unik. Selain mudah beradaptasi dan daya tangkapnya yang tinggi, mereka juga memiliki kebiasaan mandiri dan terkenal suka menjaga kebersihan. Oleh karena itu, pemilik Shiba Inu tidak perlu terlalu sering memandikan anjingnya. Kebanyakan Shiba Inu memiliki sifat anti-kotor, mereka enggan menginjak jalanan yang kotor dan sering membersihkan bulu mereka. Wah, seperti kucing saja ya?

Shiba Inu merupakan anjing yang loyal terhadap majikannya. Quality Time bersama majikannya adalah hal yang pertama dan terutama bagi mereka. Shiba Inu bisa stress apabila terlalu lama ditinggalkan sendirian.

Shiba Inu memiliki tiga kata untuk menggambarkan sifatnya dalam bahasa Jepang yaitu kaani-i, ryosei dan soboku. Kaani-i menggambarkan sifat Shiba Inu yang berani dan selalu waspada. Ryosei menggambarkan sifatnya yang ramah, loyal dan penurut pada majikannya. Sedangkan Soboku mengambarkan penampilan Shiba Inu yang menarik.

Tahukah Minna-san bahwa Shiba Inu pernah hampir punah? Hal ini terjadi ketika masa Perang Dunia ke dua. Pada masa itu, pengembangbiakan Shiba Inu tergolong rendah. Pengembangbiakan besar-besaran dilakukkan untuk meningkatkan jumlah Shiba Inu setelah masa perang. Saat ini Pemerintah Jepang menetapkan Ras Shiba Inu sebagai salah satu warisan nasional.

Minna-san, saat ini kondisi negara kita sedang dalam keadaan yang kurang baik, mohon untuk tidak keluar rumah apabila tidak dalam keadaan mendesak. Jangan lupa untuk makan makanan sehat dan bergizi, rajin mencuci tangan, serta menerapkan physical distancing. Sekian artikel untuk kali ini, sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Source:

https://dogtime.com/dog-breeds/shiba-inu#/slide/1

https://fetchmag.com/breed-profile/shiba-fall-17/shiba-does-what-shiba-wants/

https://www.voanews.com/east-asia-pacific/once-almost-extinct-japan-dog-breed-thrives-taiwan

Penulis: Aditchii

Editor: NvM