Halo minna-san kembali lagi dengan kami dari Nippon Club di liputan AFA STATION Festival Online. Nah, di dalam artikel kali ini, kami akan menyampaikan apa saja yang dibawakan pada AFA STATION Festival Online di tanggal 6 September, selamat membaca.
Acara pertama yang dilaksanakan adalah The Great AFA Exam: Finals. Acara ini diikuti oleh 5 peserta yang dipilih dari preliminaries. Preliminaries adalah babak pertama dalam The Great AFA Exam dimana setiap peserta menjawab 15 pertanyaan dan lima teratas akan diambil untuk bertanding di dalam babak final. Lima peserta tersebut akan mendapatkan hadiah dari AFA, tetapi mereka harus bertanding di babak final ini untuk dapat memilih hadiah mana yang akan mereka bawa pulang. Lima peserta ini diberikan pertanyaan seputar AFA dimana peserta yang menjawab paling cepat dan benar akan mendapatkan satu poin. Pada akhirnya perlombaan ini dimenangkan oleh Quadx.
Setelah acara tersebut, kita diajak keliling GUNDAM Cafe Tokyo Brand Core oleh Chiharu Hokaze, salah satu member dari 22/7. Awalnya, tempat ini bernama GUNDAM Cafe, namun pada tahun 2020, tempat ini direnovasi dan dibuka kembali dengan nama baru. Pada saat kalian masuk ke tempat ini, kalian akan diberikan Amuro face-shield yang bisa dibawa pulang hanya dengan membayar 300 Yen atau jika dirupiahkan sekitar Rp.42.000,00 . Di dalam lorong, kalian akan menemukan banyaksekali tanda tangan dari para pengisi suara GUNDAM. Fasilitas lainnya yang disediakan adalah Restaurant Area, Zeon’s Diner TOKYO, Goods Corner, dan FortunateLatte Cafe.
Di tengah-tengah acara GUNDAM Cafe Tokyo Brand Core tersebut, Chiharu Hokaze menjelaskan apa itu 22/7. 22/7 adalah grup idol pengisi suara digital yang terdiri dari anggota anime dan anggota dunia asli. Jumlah anggota mereka di kedua dunia sama-sama berjumlah sebelas. Mereka akan merilis lagu single ke-6, yaitu dengan judul Kaze wa Fuiteru ka? pada tanggal 30 September dan akan diupload melalui YouTube. Lagu ini merupakan lagu yang mendorong kita untuk berbicara tentang perasaan jujur kita.
Acara berikutnya adalah Genshin Impact. Genshin Impact adalah game yang dibuat Mihoyo yang bergenre open world action RPG. Dalam segmen ini, mereka menjelaskan beberapa detail yang akan ada di game tersebut seperti grafik, gameplay, dan lain-lain. Game ini akan dirilis pada musim gugur tahun ini di PS4 pada tanggal 28 September, iOS, Android, dan Windows. Mereka berharap agar game ini dapat menjadi sebuah dunia fantasi yang indah dengan beragam budaya. Mereka akan menyediakan konten menarik dan hadiah bagi kalian yang melakukan pre-register. Jadi, bagi kalian yang mau memainkan Genshin Impact, silahkan pre-register dari sekarang.
Di segmen berikutnya, ada pemberitahuan khusus untuk upcoming movie terbaru, yaitu Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train. Pemberitahuan ini ditujukan kepada para penonton di Singapura. Film ini direncanakan akan ditayangkan di Singapura pada bulan Januari sampai Februari 2021, 3 bulan setelah penayangannya di Jepang. Keputusan tersebut diambilkarena banyaknya film Hollywood yang akan ditayangkan pada bulan Oktober hingga Desember 2020 sehingga tidak ada studio yang dipakai untuk film ini. Mereka juga merencanakan untuk melakukan fan screening di hari yang sama dengan pemutarannya di Jepang. Film ini dijamin tidak layakuntuk ditonton kaum muda, maka mereka akan merilis film tersebut dalam dua macam, yaitu uncut(NC16 atau M18) dan censored (PG atau dengan bimbingan orang tua).
Acara berikutnya adalah Sora’s Senpai Club yang mendatangkan bintang tamu, yaitu Shinichiro Kamio. Shinichiro Kamio adalah seorang actor dan juga pengisi suara di Jepang. Dalam acara ini, Sora menanyakan 10 pertanyaan untuk Shinichiro Kamio, dia akan menjawab secara singkat dan dia akan jelaskan setelah menjawab kesepuluh pertanyaan tersebut.
Usainya sesi Sora Senpai’s Club, acara langsung dilanjutkan oleh presentasi XP-Pen bersama virtual youtuber Minimal Art dan Kochi Caturteer. Di sesi kali ini Minimal Art dan Kochi Caturteer mendemonstrasikan tablet menggambar XP-Pen dengan menggambar langsung. Mereka berdua diberikan waktu semenit untuk menggambar sesuai tema yang diberikan. Pada giliran pertama mereka diminta menggambar anjing dan pada giliran ketiga mereka berdua mengambar panda. Setelah itu mereka menunjukkan contoh-contoh tablet gambar XP-Pen.
Selanjutnya adalah perkenalan SINoALICE Global. SINoALICE adalah game mobile RPG yang disutradarai oleh Yoko Taro yang biasa dikenal sebagai sutradara dari serial game Nier. Pada sesi ini, host dari AFA STATION yaitu Ash dan Rithe mewawancarai langsung produser dari SINoALICE, Maeda Shogo untuk memperkenalkan game SINoALICE ke para penonton. Maeda Shogo menunjukkan poin-poin yang menarik dari game SINoALICE dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan kepadanya. Setelah itu di akhir sesi ini, Maeda Shogo dan kedua host AFA STATION memutar gacha di SINoALICE Global bersama-sama.
Setelahnya, acaranya adalah performa oleh Real Akiba Boys bersama dengan Symag. Real Akiba Boys adalah grup dansa yang populer di Jepang. Mereka terkenal dengan gayanya yang terlihat seperti otaku. Kali ini, mereka berkolaborasi dengan seorang utaiteSymag untuk membuat video musik Ota Samurai. Video musik tersebut diputarkan di sesi kali ini dan untuk orang yang tidak sempat menonton, video tersebut bisa ditonton di channel youtube Real Akiba Boys.
Di sesi berikutnya, tamu yang paling ditunggu oleh para penggemar virtual youtuber muncul karena tamu berikutnya adalah Kiryu Coco. Kiryu Coco adalah seorang virtual yotuber yang berasal dari Hololive. Di sesi ini, Kiryu Coco diwawancarai oleh salah satu host dari AFA STATION, Reiko. Topik dari wawancara tersebut dibagi menjadi enam topik yang tertutup. Reiko dan Coco bergantian untuk membuka topiknya satu persatu. Isi topik yang sempat ditanya dalam wawancaranya adalah tentang hololive, keseharian Coco, pengalaman tinggal bersama member lain, dan kesan Coco terhadap penonton luar negeri.
Setelah sesi dengan Kiryu Coco selesai, sesi selanjutnya langsung dimulai. Sesi ini adalah perkenalan WACAVA Project. WACAVA itu sendiri merupakan singkatan dari World Anisong Cover Association by Various Artist. Tujuan dari pembuatan WACAVA Project adalah untuk melokalisasikan lagu-lagu dari anime ke bahasa lain. Di sesi ini salah satu orang yang terlibat dalam WACAVA Project, Halim juga mengenalkan WACAVA Project ini dari pandangan dia.
Di akhir dari hari ketiga ini, sebelum pentupan beberapa merchandise yang dijual di AFA STATION diperlihatkan kepada penonton. Lalu AFA STATION hari ketiga pun berakhir dengan sebuah kalimat selamat tinggal dari host AFA STATION. Kami sangat berterima-kasih kepada panitia AFA Station yang sudah memberi kesempatan untuk meliput acara ini. Sampai ketemu lagi di liputan kami yang selanjutnya!
Penulis: Natsuka Rikka & Red