Halo minna-san! Bagaimana kabarnya?

Dalam masa pandemi ini mungkin minna-san merasa bosan atau bahkan stress. Nah, berhubungan dengan rasa stress dan bosan, tahukah minna-san bahwa ada taman di Jepang yang bisa menghilangkan rasa bosan, bahkan rasa stress? Taman ini disebut dengan Zen Garden, kata Zen Garden berasal dari Bahasa Mandarin yaitu zen yang memiliki arti “keadaan meditasi”. Wah! Dari sini saja sepertinya sudah sangat meyakinkan kalau Zen Garden bisa menghilangkan rasa stress. Bagaimana sih Zen Garden bisa menghilangkan rasa stress? Yuk merapat, simak artikel kali ini!

Taman Zen (枯山水 Karesansuiatau) atau dapat disebut sebagai taman batu Jepang, memiliki sebuah istilah yaitu sebuah taman yang ada di kuil Zen Budhism di Kyoto. Taman Zen adalah taman kering, taman yang dilukis dengan pasir dan batu. Taman Zen pada umumnya dibuat tanpa adanya air, tapi inilah keunikan taman Zen, walau disebut taman kering, ukiran pasir tersebut membentuk sebuah lukisan dengan arah aliran air yang melewati batu-batu kali, sehingga orang-orang yang melihatnya bisa berimajinasi jika taman Zen tersebut adalah air yang mengalir. Selain itu, pada taman Zen biasanya ditambahkan sebuah jembatan di atasnya, sehingga memperkuat kesan aliran air di bawahnya.

Ada banyak hiasan yang dapat digunakan pada taman Zen, yaitu dengan menambahkan tanaman-tanaman hijau. Dalam filosofi Zen, hijau melambangkan kehidupan, maka taman Zen  dapat dilengkapi dengan tanaman hijau sehingga membuat taman tersebut lebih hidup. Tanaman hijau juga dapat dijadikan konsep daratan, dengan menambahkan pohon bonsai dan rerumputan yang saling menempel di sekitar taman, hal ini menunjukkan bahwa bonsai dan rerumputan seolah-olah menjadi pulau yang mengapung di atasnya. Tanaman-tanaman hias lainnya juga dapat ditambahkan untuk menambah kombinasi warna, sehingga membentuk keseimbangan nilai estetika taman Zen, misalnya seperti bambu, kamboja Jepang, pohon pinus, dan lain-lain.

Taman Zen tidak hanya memiliki fungsi estetika, tetapi juga juga memiliki nilai spiritual yang dapat menghilangkan rasa stress. Taman Zen dapat membawa pikiran dan jiwa kita menyatu dengan alam, sehingga kita bisa menikmati sebuah keharmonisan alam yang berada di depan pandangan kita. Dari taman ini kita bisa merasakan energi damai yang dilambangkan dengan Yin. Energi Yin tersebut membawa keseimbangan pada kehidupan sibuk kita yang dilambangkan dengan Yang, keseimbangan tersebut akan membantu kita menjadi rileks.

Ternyata taman zen memiliki beberapa model yang beragam, dilihat dari luas tanah dan komponen-komponennya. Berikut ini beberapa model dari taman zen:

1.   Tsukiyama

Konsep taman ini adalah daratan yang menjulang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Tsukiyama dalam Bahasa Jepang memiliki arti penciptaan bukit buatan. Dari gambar diatas, kita bisa melihat sebuah desain adanya dataran di sebelahnya, sehingga terlihat seperti bukit. Sebuah kolam juga dapat ditambahkan untuk membuat Tsukiyama terlihat makin estetik.

2.   Karesansui

Karesansui merupakan model taman Zen yang paling terkenal yaitu taman kering yang dihias dengan pasir dan bebatuan. Karesansui memang terlihat seperti taman yang kosong dan kering. Namun, letak keindahan taman dengan model Karesansui akan terasa saat kita melihat ukiran di pasir yang menggambarkan aliran air, hal ini biasanya disebut dengan keindahan dibalik kekosongan dalam Bahasa Jepang yaitu Yohaku No Bi.

3.   Chaniwa

Wah! Chaniwa, model taman  Zen yang satu ini juga tidak kalah indahnya dari model taman yang lain. Taman Zen dengan model Chaniwa identik dengan upacara minum teh di Jepang. Mengapa? Chaniwa identik dengan upacara minum teh karena dapat berfungsi sebagai instrumen persiapan mental. Contohnya dalam  upacara minum teh di Jepang, para tamu biasanya melewati taman ini dan menjernihkan pikiran mereka melalui beberapa ritual. Para tamu yang telah menjalani ritual tersebut akan memiliki pola pikir yang jernih, sehingga dapat mengukuti upacara minum teh dengan baik.

4.   Karenagare

Hampir sama dengan model Karesansui, Karenagare juga merupakan model taman yang kering dan dihiasi dengan beberapa komponen. Komponen yang mendominasi model taman ini adalah batu-batuan, bisa pula ditambahkan dengan kerikil-kerikil dengan pola yang indah. Karenagare terlihat seperti aliran kering sungai, sehingga Karenagare  diartikan sebagai sungai kering dalam Bahasa Jepang.

5.   Kogetsudai

Saat melihat taman Zen dengan model Kogetsudai ini minna-san mungkin terpaku dengan tumpukan kerikil yang mengkerucut. Tumpukan kerikil yang mengkerucut ini terlihat seperti gunung dan tingginya mencapai 1,8 hingga 2 meter. Kogetsudai berfungsi sebagai tempat untuk melihat bulan, sesuai dengan artinya dalam Bahasa Jepang.

6.   Shoinzukuri

Terlihat seperti sebuah lukisan! Shoinzukuri merupakan salah satu model taman Zen yang paling tua lho! Shoinzukuri memang dirancang untuk dikelilingi oleh pengunjung. Karena melihat dari satu sisi saja akan membuatnya tampak seperti sebuah lukisan. Jadi, taman ini mungkin cocok sekali untuk minna-san yang menyukai kegiatan refleksi seperti berjalan-jalan santai di tengah indahnya alam.

7.   Kaiyushiki

Kaiyushiki, salah satu taman Zen dengan ciri khas terdapat batu-batuan serta kolam. Taman ini merupakan perpaduan antara gaya shoin dan taman teh. Beberapa taman Zen yang memakai konsep Kaiyushiki tak jarang ditemukan sebuah jembatan yang menghubungkan taman-taman teh yang tersebar di taman tersebut. Model taman ini diciptakan pada zaman Edo (1603 – 1868) oleh petinggi negara (Daimyo). Di zaman Edo, taman ini menandakan kekayaan dan intelektual dari sang pemilik taman. Taman yang mewakili gaya ini antara lain taman Vila Kekaisaran Katsura di Kyoto, Kōraku-en di Okayama, Kairaku-en di Mito, Prefektur Ibaraki, Kenroku-en di Kanazawa, Prefektur Ishikawa, dan Suizen-ji Jōju-en di Prefektur Kumamoto.

8.   Tsuboniwa

Tsuboniwa adalah taman kecil sederhana yang ada di halaman rumah milik rakyat biasa pada umumnya. Taman ini memerlukan lahan yang luas. Namun, jika taman ini dapat menghiasi halaman rumah, pasti akan menambahkan nilai estetika rumah tersebut. Konsep taman ini pertama kali muncul pada era Heian (794 – 1192).

9.   Shindenzukuri

Shindenzukuri memiliki gaya arsitektur yang ditujukan untuk rumah mewah dan arsitokrat pada zaman Heian-kyō (平安 京, Kyoto hari ini). Shindenzukuri mulai diperkenalkan pada periode Heian (794–1185). Pada zaman itu Shindenzukuri menghiasi taman di tempat tinggal para bangsawan.

10.   Pertapaan

Model taman Zen terakhir yang dibahas di artikel ini adalah model Pertapaan. Model ini merupakan taman kecil yang dibuat untuk para samurai dan anggota pemerintahan Jepang yang mendedikasikan dirinya  itu untuk beristirahat dan belajar pada masa pensiunnya. Pada model taman Zen Pertapaan terdapat gubuk dan jalan yang berlika-liku untuk mencapai gubuk tersebut.

Demikian artikel kali ini minna-san. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan menghibur. Gimanaminna-san kepengen gak punya taman ini? Bukan hanya untuk menghilangkan stress, ternyata setiap model taman Zen memiliki banyak fungsi dan makna tersembunyi. Oh iya, jangan lupa untuk minum vitamin dan stay at home ya minna-san, semoga minna-san tetap sehat dan semangat menjalani aktivitas sehari-hari. Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya!

Source:

Dekoruma, Wikipedia Taman Batu Jepang, Wikipedia Taman Jepang, Taman Jepang, Dictio Konsep Taman Jepang

Author: Epsilon

Editor: Aditchii