Konichiwa minna-san! Bagaimana kabarnya? Semoga minna-san baik-baik saja. Sesuai judul kali ini, beruhubungan dengan Tahun Baru, pasti ada cara-cara tertentu yang biasa dilakukan oleh beberapa keluarga untuk merayakan tahun baru bukan? Nah, di artikel kali ini, akan membahas beberapa tradisi unik merayakan malam tahun baru di Jepang. Seperti apa sih uniknya perayaan tahun baru di Jepang? Yuk simak artikel kali ini!

Tradisi unik yang pertama adalah makan, makan, dan makan atau dinamakan Osechi. Osechi memiliki sejarah panjang, dimulai dari periode Heian (795-1185), saat itu, orang Jepang sangat percaya takhayul dan percaya bahwa memasak atau menggunakan kompor selama tiga hari sebelum Tahun Baru akan membawa sial. Karena itu, semua hidangan yang dimakan saat ini perlu disiapkan sebelum Tahun Baru. Nah, makanan yang dapat bertahan selama beberapa hari merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidangan osechi: makanan ringan yang direbus hingga kuahnya meresap, hidangan yang terbuat dari bahan-bahan kering, dan acar menjadi santapan utama dalam hidangan tahun baru. Selain itu, setiap hidangan memiliki makna simbolis dan berkaitan dengan umur panjang, kesehatan, kesuburan, kebahagiaan dan banyak lagi-hal tersebut dapat meningkatkan keberuntungan seseorang saat makan.

Tradisi kedua adalah kebiasaan tradisional yang biasa dilakukan oleh  orangi Jepang bagian barat pada pagi Tahun Baru adalah sake obat atau "toso". Sajian tradisional ini terdiri dari piring dangkal 3 lapis, masing-masing ditumpuk di atas satu sama lain. Sake ini mengandung berbagai macam bahan nabati. Ketika diminum, rakyat jepang percaya bahwa segala kesialan yang tertinggal dari tahun sebelumnya akan sirna dan dapat mengakibatkan umur panjang dan kesehatan. Kegiatan ini lebih mengacu kepada ritual pelepas dahaga, hanya beberapa teguk kecil saja sudah cukup.

Tradisi unik yang ketiga adalah salah satu kebiasaan paling populer di Tahun Baru Jepang, yaitu menerima nubuatan yang tertulis di kuil atau tempat suci. Tongkat keramat ini disebut "omikuji" dan dianggap sebagai pembawa keberuntungan untuk Tahun Baru. Seseorang biasanya dapat memiliki sekitar seratus atau lebih omikuji, dan setiap tongkat berisi deskripsi spesifik tentang keberuntungan seseorang (atau ketidakberuntungan), serta informasi terperinci tentang keuangan, kesehatan, romansa, dll. Jika Anda tidak beruntung, biasanya omikuji akan diikat ke kuil atau lokasi yang ditentukan di tanah kuil untuk menghindari kemalangan yang tidak terduga.

Omikuji pada umumnya berisi ramalan ditulis di atas kertas di dalam kotak, dan orang memilihnya secara acak. Saat memilih, tentunya orang tidak tahu apa yang tertulis di dalam omikuji. Pada omikuji yang terpilih , terdapat deskripsi ramalan tentang cinta dan pekerjaan. Selain itu, omikuji juga menulis peruntungan umum lainnya.

Lalu yang terakhir adalah melihat matahari terbit pada hari pertama di Tahun yang baru, banyak orang Jepang yang percaya bahwa matahari terbit pertama atau "matahari terbit pertama" pada tahun itu memiliki penampakan supernatural. Pada pagi Tahun Baru, saat matahari pertama kali terbit di atas ufuk, orang berdoa semoga hal itu bertuah, terutama di tempat-tempat dengan pemandangan matahari terbit yang sangat indah. Banyak orang pergi ke gunung atau pantai, menunggu matahari terbit, dan memulai tahun baru dengan vitalitas yang segar.

Tradisi melihat matahari terbit pertama berasal dari kepercayaan agama orang Jepang (kebanyakan beragama Shinto dan Budha), keberadaan matahari memang merupakan bagian penting dari dewa, sehingga orang Jepang sangat menghargai keberadaan matahari, tradisi ini disebut matahari terbit pertama, orang Jepang Bangun sebelum matahari terbit, menikmati momen matahari terbit hingga nampak penuh sinar matahari, kemudian menikmati sarapan sehat bersama keluarga atau kerabat.

Demikian artikel kali ini minna-san, semoga artikel ini bisa menghibur minna-san saat mengisi kebosanan pada masa pandemi ini.

Source:

rakuten.co.id, matcha-jp.com, kumparantravel

Author: Epsilon

Editor  : Aditchii