“Artikel ini mengandung spoiler, jika tidak ingin terkena spoiler, silahkan nonton filmnya terlebih dahulu lalu lanjutkan membaca.”
Film ini adalah salah satu film yang paling ditunggu oleh para penggemar animasi Jepang atau sering disebut Anime di akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021. Ya, walaupun pandemi belum reda, masyarakat tetap berbondong-bondong menyerbu bioskop di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Apa sih yang menarik dari film ini?
Kesuksesan film ini dalam mengantongi ¥10.75 miliar ($102.48 juta) hanya dalam 10 hari pertama sejak perilisannya. 10 hari adalah waktu tercepat sepanjang sejarah untuk kecepatan penjualan tiket di Jepang hingga menyentuh angka ¥10 miliar. Angka tersebut mematahkan rekor sebelumnya yang ditempati oleh film Spirited Away (千と千尋の神隠し) produksi Studio Ghibli pada tahun 2001. Spirited Away memerlukan waktu 25 hari untuk mencapai angka pendapatan tersebut. Wow, sungguh menakjubkan!
Wah, tentunya dengan angka tersebut, sudah dipastikan bahwa rating dari film ini tidak perlu diragukan lagi. Film ini sudah mulai ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia sejak Rabu, 6 Januari 2020 lalu. Tentunya, jika minna-san ingin menonton film ini, jangan lupa mematuhi protokol kesehatan yang ada yah. Jangan lupa untuk sering-sering mencuci tangan, menjaga jarak dan selalu memakai masker.
Mimpi “Indah” Seluruh Penumpang Kereta
Keseluruhan cerita dari Film ini diadaptasi dari arc Mugen Train pada manga Kimetsu no Yaiba (chapter 54-59). Cerita diawali dengan misi yang diterima oleh Tanjirou dan kawan-kawan. Mereka ditugaskan untuk menumpang di suatu kereta misterius. Dimana kabarnya seluruh penumpang kereta tersebut hilang dalam waktu semalam.
Mereka bertemu dengan Flame Hashira, Kyojuro Rengoku di dalam kereta. Di awal perjalanan, mereka sudah menghabisi dua iblis yang berniat mencelakai penumpang. Setelah itu, mereka tertidur lelap oleh jurus milik Enmu, Enmu sendiri adalah bawahan Kibutsuji Muzan - lower moon nomor satu. Ketika mereka tertidur, Enmu meminta anak buahnya untuk menghabisi mereka dengan menghancurkan core spirit milik para Demon Slayer ini. Beruntung Tanjirou perlahan-lahan menyadari bahwa ia sedang bermimpi.
Setelah ia berhasil bangun dan menemui Enmu untuk menghabisinya. Setelah terjadi pertempuran sengit, Tanjirou kemudian mengetahui fakta yang mengerikan. Enmu ternyata bisa menyatu dengan badan kereta, dan ia berniat memakan seluruh penumpang kereta tersebut! Tentunya para Demon Slayer tidak tinggal diam. Sementara Tanjirou dan Inosuke mencari dan menghabisi tubuh asli Enmu di bagian kepala kereta, Rengoku, Nezuko, dan Zenitsu melindungi para penumpang.
Enmu, sebagai tokoh yang menduduki posisi lower moon nomor satu, tentunya ia memiliki kemampuan yang tidak dapat diragukan lagi. Ia mampu membuat para Demon Slayer kewalahan. Jurus-jurus Demon Blood Artnya yang sudah diperkuat dengan darah dari Muzan membuat Tanjirou dan Inosuke terdesak. Beruntung, kekuatan hati, tekad, dan fisik Tanjirou-Inosuke dapat mengatasinya.
Donat
Tidak selesai sampai disitu, setelah mereka berhasil menghabisi Enmu, tiba-tiba muncul salah satu iblis Upper Moon nomor tiga, Akaza. Akaza mengajak Rengoku untuk bergabung menjadi salah satu iblis. Namun Rengoku menolak ajakan tersebut. Pertarungan di antara Demon Slayer dan Akaza pun tidak dapat dihindari.
俺は鬼にならない!! (Ore wa oni ni naranai). Aku tidak ingin menjadi Iblis – Kyojuro Rengoku.
Terjadilah pertarungan di antara Akaza melawan Flame Hashira, Kyojuro Rengoku. Inilah klimaks dari film yang kita bahas saat ini. Hasilnya? Ketika Rengoku hampir membunuh Akaza, tiba-tiba saja Akaza menusuk perut Rengoku. Inilah asal-usul meme donat Rengoku.
Yup, bisa ditebak dari gambar tersebut. Setelah mengalami luka tusukan sebesar itu, tidak mungkin sang Flame Hashira, Kyojuro Rengoku akan bertahan hidup. Ia adalah satu-satunya korban jiwa di pihak protagonist dalam film ini. Bagaimana dengan Akaza? Akaza sendiri berhasil melarikan diri karena fajar telah menyingsing. Seperti yang kita ketahui, para Iblis tidak dapat bertarung di siang hari, karena matahari dapat membakar mereka.
Animasi yang Fantastis, Alur Cerita yang Menarik, Penggambaran Karakter dan Lagu Penutup
Film ini menyuguhi animasi yang sangat memanjakan mata. Bahkan untuk beberapa adegan pun, terlihat sangat realistis hingga minna-san bisa mempertanyakan apakah yang kita tonton ini adalah live-action atau anime. Aksi-aksi dari setiap karakter yang sangat keren dan background music yang sangat menyatu dengan adegan-adegan yang ada juga semakin menambah nilai tambah dari film ini. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penggambaran karakter-karakter tambahan seperti penumpang kereta, mereka digambarkan dengan sangat baik dan mendetail meskipun mereka hanyalah karakter figuran.
Mungkin ada beberapa poin minus yang tercipta saking realistisnya beberapa objek. Salah satunya adalah di adegan ketika Enmu mulai menyatu dengan badan kereta. “Daging-daging” yang digambarkan disini terlihat kurang menyatu dengan objek sekitarnya sehingga agak kurang enak dilihat.
Namun, animasi di adegan lainnya memang perlu diancungi jempol. Animasi yang sangat keren dan tidak membosankan seakan-akan bisa membawa minna-san merasakan sensasi pertarungan di antara kedua belah pihak. Jalan cerita yang disajikan pun tidak membosankan. Bahkan pada adegan-adegan pertarungan, tidak terlihat pihak mana yang akan memenangkan pertarungan hingga bagian akhir.
Salah satu bagian yang menarik adalah adegan akhir pertarungan di antara Tanjirou dan Inosuke melawan Enmu. Pada adegan ini dan adegan pertarungan Rengoku-Akaza, sangat banyak terlihat penggunaan jurus teknik pernafasan. Animasi dan efek yang disuguhkan terlihat semakin berkembang dan bagus apabila dibandingan dengan serial animenya. Penggambaran detail-detail seperti bagian kereta, background dan lainnya juga digambarkan dengan sangat mendetail. Bisa dilihat bahwa anime ini “tidak asal digarap”, melainkan digarap dengan sangat serius hingga ke detail-detail terkecil sekalipun.
Ada beberapa hal yang disayangkan pada film ini. Salah satunya adalah kematian Rengoku. Sebagai seorang Flame Hashira, Kyojuro Rengoku mungkin saja mengetahui beberapa hal tentang ayah dari Tanjirou. Ia juga belum sempat mengajari Tanjirou tentang teknik-teknik pernafasan api lainnya. Kemunculan Rengoku terbilang sangat singkat, ia hanya mendapatkan porsi yang sangat sedikit pada serial anime.
Pada anime, Rengoku muncul di episode-episode akhir. Setelah season satu anime Kimetsu no Yaiba selesai, dilanjutkan dengan film ini. Di film inilah tempat ia bersinar, meskipun waktu yang ia dapat hanya sekitar 40 menit. Bagian pertarungannya dengan Akaza disertai animasi yang sangat “waow” sungguh memikat hati.
Meskipun ia hanya memiliki porsi yang terbilang sedikit. Namun kita dapat belajar banyak dari karakter ini terkait wataknya yang ingin melindungi teman-temannya, terlebih orang yang lebih muda darinya. Salah satunya adalah quote mengenai kehidupan darinya di bawah ini.
老いることも死ぬことも 人間という儚い生き物の美しさだ 老いるからこそ死ぬからこそ堪らなく愛おしく尊いのだ 強さというものは肉体に対してのみ使う言葉ではない (Oiru koto mo shinu koto mo ningen to iu hakanai ikimono no utsukushisa da. Oiru kara koso, shinu kara koso tamaranaku itoshiku totoi no da. Tsuyosa to iu mono wa nikutai ni taishite nomi tsukau kotoba de wa nai)
"Menua dan mati adalah keindahan dari makhluk mortal bernama manusia. Karena akan menua, dan mati maka ia menjadi berharga. 'Kuat' bukanlah kata yang hanya bisa digunakan untuk tubuhmu saja." – Kyojuro Rengoku.
Sekali lagi, LiSA menjadi bagian dari anime Kimetsu no Yaiba. Lagu penutup film ini berjudul Homura (炎). Lagu ini adalah lagu sedih. Liriknya seperti menceritakan hubungan di antara Rengoku dan Tanjirou.
Akhir Kata
Film ini luar biasa. Kimetsu no Yaiba: Mugen Ressha-hen tidak dipungkiri adalah salah satu film animasi yang sangat bagus untuk ditonton di awal tahun 2021. Saya sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton oleh siapapun, baik penikmat anime maupun bukan. Alur cerita dan pengenalan karakter yang tidak bertele-tele tidak akan membuat bukan penikmat anime kebingungan memahami jalan cerita film ini.
Film berdurasi 117 menit ini sangat cocok untuk menemani akhir pekan minna-san bersama keluarga. Apabila minna-san ingin menikmati film ini di bioskop, sekali lagi jangan lupa untuk menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini. Oya, film ini hanya akan diputar di bioskop hingga tanggal 12 Januari 2021 mendatang untuk Fans Screening, pastikan agar minna-san tidak kelewatan ya... Satu hal yang pasti, film ini akan menghibur para penonton di setiap adegannya.
Author: Aditchii
Editor: Floyd