Konnichiwa minna-san! Semoga minna-san tetap berada dalam keadaan sehat. Selama pandemi ini, kita diharuskan untuk tetap berada dirumah, pastinya itu sangat membosankan, bukan? Video game menjadi salah satu hal yang digunakan untuk mengusir rasa bosan. Mengenai video game, artikel kali ini akan membahas salah satu genre dari video game yaitu, visual novel. Nah, pasti minna-san pernah mendengar istilah visual novelsebelumnya, tapi apa asal usul dai visual novel itu sendiri? Mari, simak artikel ini untuk cari tahu!

Visual novel adalah salah satu genre video game fiksi interaktif, yang menggunakan pembawaan cerita berbasis naratif teks dan visual yang berbasis sprites atau visual yang statis (tidak bergerak). Biasanya, visual yang digunakan visual novel adalah anime art style, terkadang menggunakan foto live-action, bahkan menggunakan cuplikan video. Genre video game ini memang menggabungkan banyak bentuk dari visual, makanya dinamakan visual novel.

Visual novel berasal dan terkenal di Jepang, banyak visual novel yang diterjemah ke bahasa lainnya karena banyak peminatnya dari Jepang dan luar Jepang. Saat dari tahun 2006, hampir 70% dari video game PC adalah visual novel. Terkadang, video game  bergenre ero (erotis) menggunakan visual novel, tetapi tidak semua visual novel adalah video game bergenre ero. Malahan, visual novel punya beberapa subgenre seperti, doujinshi (fan-made), science fiction, dating simulator, adventure, nakige (crying game), otome game, horror, dan lain-lain.

Dengan fitur interaktif dari visual novel, pemain bisa memilih pilihan yang dapat menentukan ending yang akan mereka dapat. Bahkan kalau penerbit dari video game cukup berpengalaman dalam hal lain seperti programming, mereka dapat menambahkan fitur atau twist lainnya dalam visual novel yang terlihat statis. Mereka juga bisa menggabungkan genre video game lain seperti RPG (Role Playing Game), FPS (First Person Shooting), Rhythm Games, dan lain-lain.

Berikut adalah contoh visual novel atau video game dari Jepang yang menggunakan visual novel sebagai fitur. Corpse Party, merupakan visual novel horror yang merupakan video game RPG juga berfokus pada para tokoh utama memecahkan misteri mengenai sekolah angker. Kimi to Kanojo to Kanojo no Koi, visual novel dating simulator yang menggunakan twist 4th wall breaking yang unik. 4th wall breaking adalah istilah untuk sebuah kegiatan interaktif dari karakter fiksi secara langsung dengan penikmat fiksi tersebut.

Contoh lainnya adalah seri Danganronpa (Danganronpa: Trigger Happy Havoc, Super Danganronpa 2, Danganronpa Another Episode: Ultra Despair Girls, dan Danganronpa V3). Seri Danganronpa menggabungkan genre visual novel dengan RPG dan FPS. Khususnya pada Danganronpa Another Episode: Ultra Despair Girls, Spike Chunsoft tidak menggunakan visual novel sebagai gameplay utama, hanya sebagai pembawa plot cerita sedangkan gameplay utamanya adalah RPG. Beberapa videogame seperti LoveLive! School Idol Festival, BanG Dream! Girls Band Party, Utano☆Princesama Shining Live,dan lain-lainnya juga menggunakan visual novel sebagai fitur pembawa cerita, sedangkan gameplay utamanya adalah rhythm game.

Tidak semua visual novel dibuat dari Jepang, ada beberapa visual novel yang terkenal, namun bukan berasal dari Jepang. Contohnya, Doki Doki Literature Club, visual novel yang sempat booming pada tahun 2017. Visual Novel ini menggabungkan dating simulator dan psychological horror. Doki Doki Literature Club memang mirip dengan Kimi to Kanojo to Kanojo no Koi, perbedaannya adalah daya interaktif dengan pemain dan twist yang lebih maju dari Kimi to Kanojo to Kanojo no Koi. Doki Doki Literature Club adalah visual novel yang diterbitkan oleh Team Salvato yang berasal dari Amerika.

Contoh lain dari visual novel yang bukan berasal dari Jepang adalah seri Simulacra. Seri ini merupakan visual novel horror yang menggunakan fitur chatting untuk mengantarkan cerita, juga menambahan fitur lainnya seperti cuplikan video, voice acting, acting dan jumpscare. Hal yang membuat seri Simulacra berbeda dari visual novel lainnya adalah sound design dan plotnya yang menarik. Seri Simulacra diterbitkan oleh Kaigan Games OÜ, tim pengembang video game yang berasal dari Malaysia.

Para penikmat visual novel juga bisa membuat visual novelnya sendiri dengan menggunakan engine visual novel seperti Ren’Py, TyranoBuilder, dan Visual Novel Maker. Visual novel Doki Doki Literature Club menggunakan engine Ren’Py yang merupakan engine visual novel gratis. Jika minna-san berniat untuk membuat visual novel sendiri, silahkan siapkan plot cerita, tokoh-tokoh, musik, dan visual (background, sprites, dan lain-lain).

Minna-san, demikian artkel mengenai visual novel ini. Jika minna-san tertarik, silahkan mencoba untuk memainkan atau membuat visual novel sendiri. Walaupun visual novel sangat statis, elemen yang terpenting dari visual novel adalah cerita dan visualnya. Jangan lupa untuk menjaga diri dengan makan makanan bergizi, rajin mencuci tangan, dan hanya pergi keluar di saat yang mendesak saja. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Sumber : Wikipedia, medium, pcgamer

Author : Rra

Editor : Epsilon