“Artikel ini mengandung spoiler, jika tidak ingin terkena spoiler, silahkan nonton filmnya terlebih dahulu lalu lanjutkan membaca.”
Siapa yang tidak kenal dengan Doraemon? Hampir seluruh kalangan, baik anak-anak, orang dewasa, maupun lanjut usia, pasti tidak asing lagi dengan tokoh yang satu ini. Kartun yang menemani masa kecil banyak orang ciptaan Fujiko F. Fujio ini memang sangatlah mendarah daging di hati banyak orang. Bahkan hingga kini, kebiasaan untuk menonton serial Doraemon di televisi pada hari Minggu pagi masih menjadi rutinitas banyak orang.
Film Doraemon sangatlah banyak, totalnya hingga saat ini yang sudah dirilis ada 42 film termasuk Stand by Me Doraemon 2 yang akan kita review hari ini. Sebagai catatan, setiap tahunnya Doraemon selalu memiliki satu buah film baru. Pada tahun ini, 2021, akan ada "Doraemon: Nobita's Little Star Wars 2021” (映画ドラえもん: のび太宇宙小戦争2021).Film ini adalah remake dari "Doraemon: Nobita's Little Star Wars" yang dirilis pada 16 Maret 1985 lalu.
Awalnya film ini akan dirilis pada bulan Agustus 2020 lalu namun mengalami penundaan karena pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Akhirnya film ini dirilis pada tanggal 20 November 2020 lalu di Jepang. Stand by Me Doraemon 2 dibuat untuk memperingati ulang tahun Doraemon yang ke-50 tahun sejak pertama kali diciptakan oleh sang mangaka, Fujiko F. Fujio. Beliau sendiri sudah meninggal dunia pada 23 September 1996 lalu karena gangguan fungsi hati. Tokoh yang disebut-sebut sebagai salah satu seniman manga terhebat dalam sejarah Jepang ini telah divonis menderita kanker hati sejak 1986.
Pernikahan Nobita dan Shizuka
Yup, inilah harapan terbesar dari seluruh penggemar berat Doraemon. Tidak lain adalah kisah cinta Nobita yang berakhir dengan pernikahannya dengan Shizuka Miyamoto. Walaupun ramalan awalnya bahwa ia akan menikahi Jaiko Gouda, adik perempuan Takeshi Gouda (Giant). Doraemon dan Sewashi (cucu dari Nobita) datang ke masa lalu, ketika Nobita masih kecil untuk membantunya mengubah hal tersebut. Hal tersebut telah dibahas pada film Stand by Me Doraemon pertama tahun 2014. Oleh karena itu, kedua film ini berhubungan satu sama lain.
Sejak pertama kali poster resmi film ini dirilis, para fans langsung membanjiri twitter dengan berbagai postingan. Perasaan senang, bersyukur, dan haru terlihat pada tagar #StandByMeDoraemon2. “Kondangan Nobita” sukses membuat para fans terharu karena karakter kesayangan masa kecil mereka akhirnya sukses sampai di hari bahagianya. Wah, banyak selamat ya untuk kedua mempelai, Bapak Nobita Nobi dan Ibu Shizuka Nobi.
Doraemon yang Selalu Setia Membantu Hingga Akhir
Kisah bagaimana Shizuka Miyamoto tersentuh dan akhirnya memilih Nobita sebagai suaminya telah ditayangkan pada film yang pertama. Film kedua ini merupakan kelanjutannya.
Hari pernikahan tentu saja adalah salah satu momen yang paling membahagiakan bagi semua orang, namun apa yang terjadi apabila pada momen tersebut terjadi kekacauan? Apakah Doraemon akan kembali membantunya di masa depan?
Masa Lalu, Masa Kini, Masa Depan
Segala sesuatu tidak selalu berjalan dengan mulus sesuai dengan harapan kita. Hal tersebut tentu saja berlaku di dunia nyata, tidak terkecuali dalam dunia fantasi. Kisah hidup Nobita pun begitu. Pada awal cerita, diceritakan bahwa Nobita dimarahi oleh ibunya karena ketahuan menyembunyikan kertas ujian bernilai nol. Yah, karakter Nobita yang tidak pernah jera dengan nilai nol memanglah sangatl sesuatu dalam kartun ini. Ia pun meminta tolong Doraemon untuk membantunya menyembunyikan tumpukan kertas ujian bernilai nol yang sudah menumpuk di laci meja belajar.
Nobita dan Doraemon berhasil menyembunyikan kertas-kertas ujian tersebut di atas lemari agar tidak ditemukan ibu. Di saat yang bersamaan ketika Nobita menemukan tempat rahasia tersebut, ia menemukan boneka beruang berwarna coklat rajutan neneknya. Seketika itu juga kerinduannya kepada sang nenek yang telah meninggal dunia muncul. Nobita pun langsung meminta Doraemon kembali ke masa lalu hanya untuk melihat neneknya ketika beliau masih hidup. Wah, memang Nobita banget ya?
Mereka berhasil kembali ke masa lalu dan bertemu sang nenek. Setelah berhasil “diselamatkan” dari kejaran ibu dan Nobita kecil pada masa itu oleh sang nenek, Nobita berjanji untuk menepati keinginan sang nenek, melihat Nobita membawa tas sekolah di pundaknya dan melihat istrinya kelak. Wah, permintaan yang terakhir terdengar gila ya? Tapi apa sih yang tidak bisa dilakukan jika ada si robot kucing dari abad ke-22, Doraemon?
Permintaan kedua, sang nenek ingin melihat pasangan hidup Nobita di masa depan. Doraemon yang khawatir masa depan akan berubah segera mengeluarkan alatnya yaitu televisi waktu untuk mengecek kejadian di masa depan. Benar saja, bahkan di hari paling membahagiakan pun kejadian tidak enak bisa saja terjadi. Nobita dewasa pada masa itu hilang entah kemana. Seketika itu juga, Nobita “menyamar” menjadi dirinya di masa depan agar “kondangannya” dapat berjalan sesuai rencana. Sekali lagi Doraemon membantunya saat Nobita sudah dewasa sekalipun.
Tapi dimanakah Nobita dewasa pada saat itu? Ternyata ia menggunakan mesin waktu yang diparkir oleh Doraemon secara kebetulan dan melarikan diri ke masa lalu. Wah sungguh rumit dan tidak terduga memang tindak-tanduk yang karakter satu ini. Ternyata ia melarikan diri semata-mata untuk mendapatkan ketenangan karena merasa tidak dapat membahagiakan sang calon istri, Shizuka. Karakter Nobita yang plin-plan dan cengeng memang tidak berubah sejak ia kecil bahkan hingga dewasa sekalipun.
Dengan menggunakan salah satu alat dari masa depan, yaitu tali penukar kesadaran, Nobita dan Nobita dewasa bertukar tempat. Hal ini semata-mata hanya untuk membantu Nobita dewasa menenangkan diri. Namun ternyata alat tersebut masih belum sempurna dan jika penukaran kesadaran tersebut berlangsung sangat lama, maka ingatan dari kedua pihak dapat hilang. Tentu saja ini berbahaya mengingat Nobita akan kehilangan semua ingatan tentang dirinya, Doraemon, teman-temannya, dan seluruh kehidupannya akan berantakan.
Momen dimana Doraemon berusaha sekuat tenaga mengembalikan kesadaran “kedua Nobita” inilah yang sangat-sangat membuat para penonton emosional. Bahkan adegan ini banyak membuat orang menitikkan air mata. Perasaan Doraemon dan teman-temannya tersalurkan dengan sangat jelas kepada para penonton.
“Kedua Nobita” kembali menjadi diri mereka masing-masing. Namun keinginan Nobita yang sangat banyak tidak membuatnya jera. Ia memaksa Doraemon kembali ke masa lalu di hari dimana ia dilahirkan karena ia sakit hati terhadap ibu yang selalu memarahinya. Ketidakpercayaan Nobita bahwa ia adalah anak kandung ibu dan ayahnya seketika hilang ketika ia mendengar sendiri harapan, doa, dan arti namanya.
Akhir cerita, Nobita dewasa kembali ke acara pernikahannya, kemudian dan Nobita serta Doraemon kembali ke masa lalu untuk menepati janji yang dibuat Nobita. Ia kembali ke masa lalu untuk menjemput neneknya dan membawa beliau ke hari pernikahannya!! Ia tidak lupa dengan janji yang telah ia buat sebelumnya.
Pesan Moral Berlimpah
Pesan moral yang terkandung dalam film ini sangatlah banyak. Salah satunya adalah perasaan untuk menghargai dan menyayangi seseorang di kala mereka masih ada di dunia. Kita tidak pernah tahu kapan seseorang akan dipanggil oleh Sang Pencipta, mungkinkah 10 tahun kedepan, 5 tahun kedepan, atau bahkan esok? Hal ini terlihat dari Nobita yang sangat ingin bertemu kembali dengan neneknya yang telah tiada.
Penuhi janjimu! Nobita tidak lupa dengan janji untuk memenuhi keinginan neneknya. Bahkan ketika keinginan neneknya terdengar mustahil sekalipun. Sifat Nobita yang sangat gentleman ini sangat patut untuk kita contoh. Tapi ingat, janganlah menjanjikan sesuatu yang belum tentu dapat kita penuhi.
Treasure your relationship and your moments! Mungkin itulah kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan Doraemon yang tidak ingin “kedua Nobita” amnesia akibat alat yang cacat dari masa depan. Hal ini bisa dilihat dari Doraemon yang tidak ingin Nobita melupakannya, bahkan Doraemon hingga menangis dan membentak “komputer” dari alatnya tersebut. Tentu saja karena semua kenangan yang ia dan Nobita lalui sangatlah berharga meskipun seringkali membuatnya kesulitan.
Pesan moral yang terakhir adalah cobalah segala cara. Banyak cara dan usaha untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan, namun janganlah menggunakan cara yang tidak halal. Kita hanya harus memutar otak dan melihat dari berbagai sudut pandang serta tidak terpaku pada satu cara ketika menghadapi suatu masalah. Hal ini dapat dilihat pada keseluruhan film Stand by Me Doraemon 2.
Lagu Penutup oleh Masaki Suda
Lagu penutup Stand by Me Doraemon 2 dibawakan oleh Masaki Suda dengan judul Niji(虹). Lagu dengan lirik serta arti yang emosional ini sangatlah cocok dipasangkan dengan keseluruhan alur cerita film. Keberadaan Doraemon yang selalu ada, setia menemani, dan membantu Nobita memanglah sangat sesuai dengan hubungan antara Doraemon dan Nobita. Lagunya yang enak didengar dan membawa kesan haru pun sangat melengkapi emosi yang dirasakan oleh para penonton.
Animasi dan Jalan Cerita
Secara keseluruhan dapat dilihat dari poster resmi film Stand by Me Doraemon 2 bahwa studio penggarapnya kembali mengusung style 3D, berbeda dengan kartun Jepang pada umumnya yang memiliki style 2D. Detail-detail dari setiap objek pun sangat diperhatikan oleh penggarapnya. Hal ini terlihat dari helaian rambut Nobita yang bergerak-gerak secara detail maupun berbagai tekstur dan objek yang ada di setiap adegan. Bahkan untuk “Lorong waktu” sendiri telah mengalami perubahan desain dan menjadi lebih menarik dibandingkan sebelumnya.
Perubahan karakter di masa depan pun tidak kalah menarik untuk diperhatikan. Shizuka yang semakin cantik dan Nobita yang tumbuh semakin tinggi juga menjadi beberapa detail yang menarik untuk kita perhatikan. Giant yang “diet” juga menjadi hal yang menarik untuk disaksikan, meskipun nyanyiannya tetap buruk seperti biasa. Hal paling menonjol adalah penampilan Suneo si anak tajir. Suneo yang biasanya memiliki rambut runcing seperti diberikan pomade, kali ini tampil dengan rambut kribo berwarna kuning.
Alur cerita yang sering maju mundur, terkadang membuat penonton pusing. Namun hal tersebut tampaknya berhasil diatasi oleh penggarap film ini. Meskipun jalan cerita sangat kompleks, namun keseluruhannya dapat disatukan hingga menghasilkan hasil akhir yang menarik. Perlu diketahui bahwa alur cerita film ini dihasilkan dari penggabungan dua episode dari serialnya yaitu Doraemon: A Grandmother’s Recollection (2000) dan The Day When I Was Born (2002).
Akhir Kata
Film ini luar biasa dan mengharukan. Stand by Me Doraemon 2 adalah salah satu film animasi yang sangat bagus untuk ditonton di awal tahun 2021 ini. Saya sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton oleh siapapun. Film ini bisa dibilang lebih bagus dari Stand by Me Doraemon pertama pada tahun 2014, hal ini dapat dilihat dari ulasan positif banyak pihak dan jumlah pendapatan kotor yang jauh melebihi seri pertamanya.
Film berdurasi 96 menit ini sangat cocok untuk menemani akhir pekan minna-san bersama keluarga. Apabila minna-san ingin menikmati film ini di bioskop, jangan lupa untuk menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini. Sebagai catatan tambahan, jangan lupa untuk membawa tisu karena mungkin saja film ini akan menguras air mata minna-san. Bagaimana? Siapkah minna-san mengikuti perjalanan lintas waktu penuh air mata bersama Doraemon dan Nobita?
Author: Aditchii
Editor: Epsilon