*Film ini mengandung elemen kekerasan dan seksual yang tidak diperuntukan untuk penonton di bawah umur ataupun mereka yang tidak nyaman dengan elemen-elemen manipulasi dan survival game dengan tujuan memberi trauma ke pemain dan mengakibatkan kematian*
Konichiwa minna-san! Semoga minna-san dalam kondisi sehat selalu ya! Artikel kali ini akan membahas film live-action yang trending di Netflix pada akhir tahun 2020, yaitu Alice in Borderland atau yang dikenal sebagai Imawa no Kuni no Alice. Serial ini berhasil menduduki di sepuluh peringkat atas untuk serial yang paling banyak ditonton di lebih dari 40 negara, termasuk Malaysia, Hongkong, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Serial yang mempunyai 8 episode ini disutradarai oleh direktur Shinsuke Satoyang, yang sebelumnya terkenal karena menyutradarai The Princess Blade dan Kingdom lho.
Drama science fiction-thriller ini diadaptasi dari manga karya Haro Aso dengan judul yang sama, menceritakan tentang Alice (Yamazaki Kento), seorang pengganguran lesu yang terobsesi dengan video-game bersama teman-temannya yang tiba-tiba menemukan dirinya di dunia paralel seperti kota Tokyo yang kosong dan aneh yang dinamakan “Borderland”, dimana dia dan teman-temannya harus menyelesaikan berbagai game dengan kesulitan yang tidak masuk akal yang mendorong Alice untuk berpikir di luar otaknya demi menyelamatkan dirinya dan teman-temannya. Nantinya, ia bertemu Usagi (Tao Tsuchiya), seorang perempuan yang menjelajahi permainan seorang diri atau biasa dikatakan solo player. Bersama, mereka berusaha mengungkap setiap misteri yang muncul dengan mempertaruhkan nyawa dan menghadapi apa artinya hidup.
Drama ini sangat baik dari segi akting para pemain dan realitasnya penggambaran setiap adegan dalam film tersebut. Cara para pemain menyampaikan ketakutan, kesedihan, kepasrahan, dan ekspresi lain melalui percakapan dan interaksi mereka sangat realistis. Visual Tokyo yang “kosong” dan cara menggambarkan setiap permainan terlihat sangat natural, menegangkan, dan masuk akal bahkan kita tidak menduga bahwa sebenarnya mayoritas dari adegan di film tersebut adalah CGI.
Ceritanya sendiri mempunyai alur yang cepat tapi berarti. Alurnya tidak bertele-tele dan pertumbuhan karakternya, terutama Alice sangat besar. Plot twist-nya menegangkan dan setiap interaksi yang terjadi selama cerita berarti. Tema yang diusung oleh cerita ini membawa penonton melihat sisi kelam manusia saat dihadapkan dengan kematian. Perbedaan live-action dengan manganya tidak terlalu berdampak besar dengan alur cerita, jadi walaupun minna-san belum membaca manganya, menonton dramanya adalah awal yang baik untuk memulai perjalanan kalian menelusuri dunia Borderland ini.
Walaupun Alice in Borderland bukanlah sebuah film yang bisa dinikmati oleh semua orang, tetapi kisah Alice dalam menjelajahi dunia Borderland yang penuh dengan misteri dan permainan yang tidak biasa ini pasti akan membuat minna-san akan terus-menerus penasaran akan kelanjutannya.
Demikian artikel kali ini minna-san! Semoga review ini membantu minna-san untuk menambah film ini ke watch-list kalian selama pandemi ini. Stay safe!
Sumber : Netflix, Wikipedia, mydramalist
Author : TLC
Editor : MiwMiw