Halo minna-san, apa kabarnya nih? Semoga semuanya sehat ya, untuk mengisi waktu minna-san, bagaimana kalau kali ini kita membahas mengenai yokai?. Yokai (妖怪) yang dalam cerita rakyat Jepang sering juga disebut dengan ayakashi (あやかし) atau mononoke (物の怪). Yokai adalah sebutan untuk sosok supranatural yang muncul dalam berbagai cerita rakyat Jepang. Ada banyak bentuk dan macam yokai yang dikenal oleh masyarakat Jepang, pada umumnya bisa berbentuk hantu, iblis, monster, dan bahkan separuh manusia.

Yokai sering kali diceritakan sebagai tokoh yang jahat dan sering mengganggu manusia pada zaman dahulu kala. Meski begitu, bukan berarti semua yokai diceritakan sebagai tokoh yang jahat. Dari berbagai literatur di Jepang, tidak sedikit yang memuat mengenai para yokai ini. Banyak sastrawan dan seniman Jepang yang mendeskripsikan dan menggambarkan bentuk dan rupa dari para yokai.

Yokai yang memiliki banyak jenis ini ada yang menyerupai dan memiliki ciri-ciri seperti hewan. Salah satu contohnya adalah kappa (河童) yang menyerupai kura-kura dan tengu (天狗) yang mirip seperti gagak karena memiliki sayap dan paruh menyerupai gagak. Ada juga yang menyerupai manusia seperti kuchisake onna (口裂け女). Bahkan ada juga yang menyerupai benda mati seperti kasa obake (傘おばけ) yang berbentuk seperti payung kuno Jepang.

Pada umumnya ada empat jenis yokai yang dikenal oleh masyarakat Jepang. Perbedaan dari setiap jenisnya didasarkan pada bentuk, sejarah, dan legenda atau asal-usulnya. Jenis yang pertama adalah obake (お化け) atau bisa juga disebut bakemono (化け物). Secara harfiah obake berarti hantu yang besar atau aneh, namun memiliki makna yang berbeda dari hantu seperti yang dikenal di Indonesia.  Obake atau bakemono bisa mengambil banyak bentuk yang ada, namun pada umumnya obake akan diartikan sebagai sesuatu yang abstrak, menakutkan, dan horor. Contoh dari obake adalah satori (覚) dan nure onna (濡女).

Yokai jenis kedua adalah tsukumogami (付喪神), tsukumogami adalah salah satu jenis yokai yang memiliki bentuk benda mati terutama benda disekitar rumah. Legendanya, tsukumogami adalah perwujudan dari berbagai benda yang menerima banyak kenangan atau perasaan dari pemiliknya. Benda yang menjadi tsukumogami adalah yang sudah tidak digunakan oleh pemiliknya hingga menjadi rusak, hilang, ataupun terbengkalai. Ada juga cerita yang menyatakan jika tsukumogami adalah benda yang dirasuki oleh roh, salah satu contohnya adalah karakasa (唐傘) dan biwa-bokuboku (琵琶牧々).

Jenis yokai yang ketiga adalah Yuurei (幽霊), yuurei adalah roh dari orang yang sudah meninggal. Berbeda dengan tiga jenis yokai lainnya yang sulit dijelaskankan dalam bahasa Indonesia, yuurei bisa disamakan dengan hantu yang kita kenal di Indonesia. Legenda mengenai yuurei sangat mirip dengan legenda hantu di Indonesia, yuurei diceritakan sebagai roh orang meninggal tidak bisa pergi ke alam lain karena masih memiliki urusan yang belum selesai. Yuurei bisa menjadi berbahaya, tergantung pada bagaimana mereka meninggal, dan umumnya akan mengganggu orang yang berkaitan dengan kematiannya. Contoh dari yuurei adalah ubume (姑獲鳥) dan zashiki warashi (座敷童子).

Yokai terakhir yang akan dibahas pada artikel ini adalah oni (鬼). Oni pada umumnya digambarkan sebagai makhluk yang kekar, sangat besar, dan memiliki kulit berwarna merah. Oni juga digambarkan memiliki kepribadian yang pemarah, jahat, dan juga kasar. Berbeda dengan tsukumogami yang relatif aman, sebaliknya oni adalah mahluk yang berbahaya bagi manusia. Hal ini dikarenakan sifat alami oni adalah untuk mengganggu dan melukai manusia yang ditemuinya.

Hyakki yagyo (百鬼夜行) dalam legenda oni adalah malam parade ratusan oni yang akan menyerang para manusia. Contoh dari oni yang banyak dikenal masyarakat adalah Shuten-doji (酒呑童子 / しゅてんどうじ) dan hannya (般若).

Sekian untuk pembahasan mengenai yokai kali ini, semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita mengenai sejarah dan cerita rakyat Jepang. Yonde Kurete Arigatou Gozaimasu!

Sumber : tsunagujapan, Wikipedia

Author  : Floyd

Editor   : Ririe