Jepang merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan wisata banyak orang. Tata kota, kuil religi, fashion, teknologi, dan pemandangan alam yang indah memang  menjadi daya tarik Negeri Matahari Terbit ini. Harus dipahami bahwa negara ini adalah negara yang sangat taat pada aturan dan ketertiban. Kebiasaan ini tentunya sangat berbeda dengan kebiasaan masyarakat Indonesia. Sebelum mengutip berbagai sumber untuk bepergian di Jepang, yang terbaik adalah memahami beberapa aturan dan adat istiadat di Jepang!

1.     Taat pada Peraturan Antre

Jepang adalah negara yang tertib. Dalam kondisi apapun, mereka akan mengantre. Jangan sesekali menyerobot antrean, sekalipun itu anak-anak atau orang lanjut usia. Jepang memiliki program antrian yang pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis yaitu parallel style yang digunakan untuk mengantri di dekat kasir dan berbaris dengan rapi sebelum mencapai kasir yang akan melakukan panggilan nama. Nah, ini pengingat, anda tidak bisa menyalip lagi, haha!

1.     Jangan Berbicara dengan Suara yang Keras di Depan Umum.


Warga Jepang sangat menghormati kebebasan pribadi masing-masing warganya. Jepang merupakan negara yang sangat perhatian pada orang lain, sebagai akibatnya ketika di dalam kerumunan kota yang ramai, diharapkan turis menghindari berbicara dengan suara yang terlalu keras. Berbicara dengan kerabat-kerabat kita, tertawa dan bercanda itu baik-baik saja, namun ketika mengencangkan suara atau berteriak pun bisa menarik perhatian yang negatif dan menjadi gangguan.

2.     Taat pada Kata “Daur Ulang”


Kita mungkin akan berkunjung ke beberapa kota di Jepang, contohnya mengelilingi Tokyo atau kota besar lainnya, dan ada saatnya ketika kita akan mencari tempat sampah. Untuk berbagai alasan, tempat sampah jarang dijumpai. Jika tidak ada tempat sampah di sekitar kita ketika kita sedang berkunjung ke suatu tempat, maka akan disarankan untuk membungkus dan membawa sampah kita sampai kita bisa membuangnya dengan benar. Jepang juga menekankan sistem daur ulang yang benar, ada banyak bak sampah khusus untuk "limbah yang bisa dibakar" yang meliputi produk kertas, "limbah non-bakar" seperti plastik dan sejenisnya. Terdapat juga bak sampah khusus untuk “PET bottles” (Polyethylene Terephthalate)/ botol plastik dan kaleng, yang dapat dibuang secara terpisah.

3.     Jangan Merokok di Jalan


Tata tertib ini sangat penting, karena kita mungkin akan didenda ketika membuang puntung rokok sembarangan ataupun merokok pada zona tanpa rokok. Ada tempat-tempat khusus merokok di seluruh kota-kota besar, yang bebas digunakan setiap saat. Restoran dan tempat umum lainnya telah mulai menerapkan area merokok yang terpisah untuk pelanggan mereka. Meskipun ada beberapa yang tidak mengizinkan merokok sama sekali namun ada juga lainnya (kedai kopi tertentu, misalnya) dimana semua orang tampaknya bebas merokok. Pilih tujuan Anda dengan hati-hati.

Referensi:

livejapan.com, cnnindonesia.com, ryusei.co.id

Author: Epsilon

Editor: Aditchii