Halo minna-san! Kembali lagi dengan artikel liputan Nippon Club. Kali ini kami berkesempatan untuk meliput acara benchmarking yang diadakan oleh Nippon Club dan Japan Academia Club (JAC) dari Universitas Indonesia. Penasaran dengan apa saja yang dibahas? Yuk, disimak artikel berikut ini.
Seperti pada saat melakukan benchmarking sebelumnya dengan Soushin, Nippon Club dan JAC mengadakan benchmarking ini untuk saling mengukur kinerja produk, layanan, dan proses kerja organisasi. Hal yang dibahas adalah bagaimana sistem kerja secara umum dan dari setiap divisi yang ada pada Nippon Club dan JAC secara keseluruhan.
Acara dibuka dengan salam pembuka dari pembawa acara. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan perwakilan dari JAC yang akan menjelaskan organisasi mereka. JAC adalah sebuah organisasi yang berdiri pada tahun 2017 yang tersebar di 3 negara Asia Tenggara, yaitu Myanmar, Vietnam, dan Indonesia. JAC ini berbasis di Jakarta dan anggotanya terdiri dari mahasiswa Universitas Indonesia, khususnya mahasiswa Sastra Jepang. JAC ini berdiri dibawah naungan Japan Association for Promotion of Internationalization (JAPI).
JAC bertugas untuk membuat jembatan kepada mahasiswa yang tertarik terhadap budaya Jepang, terutama dalam working environtment Jepang dan perusahaan Jepang yang ada di Indonesia dengan memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, JAC juga mengasah skill membernya untuk bekerja di environment Jepang. Hal utama yang diasah adalah skill berbahasa Jepang dalam pembicaraan langsung dan juga skill lainnya melalui aktivitas-aktivitas yang ada di JAC.
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh JAC untuk mengasah kemampuan anggota-anggotanya adalah seperti Kouryuukai (Percakapan) yang merupakan aktivitas JAC untuk mengasah kemampuan dalam pembicaraan langsung dengan mendatangkan native speaker. Pada aktivitas ini, JAC bekerja sama atau berkolaborasi dengan Enjin yang merupakan lembaga konsultasi pendidikan Jepang. Selama pandemi, aktivitas ini dilakukan secara online melalui berbagai platform seperti Zoom dan oVice.
Kemudian JAC memiliki rencana untuk membuat Monthly Workshop yang nantinya dibagi menjadi workshop khusus member dan workshop publik. Workshop ini berguna untuk memberikan kelas Jepang dan juga memberikan penjelasan seputar Jepang kepada publik. JAC juga mengadakan seminar yang berhubungan dengan kehidupan bekerja terutama di Jepang. Selain itu, mereka juga mengadakan aktivitas Company Partnership dan Company Visit dalam rangka bekerja sama dan mendalami tentang suatu perusahaan. Selain itu, mereka juga memiliki Fun Activity untuk bersenang-senang dan mempererat hubungan antar member.
Kita berlanjut ke sesi penjelasan divisi dari JAC. Sebelum itu, mereka menjelaskan terlebih dahulu secara singkat bagan organisasi mereka. JAC diketuai oleh Monica dengan wakil ketua yaitu Miranda dan Akemi. Nah, JAC memiliki 5 divisi dalam menjalankan aktivitas mereka, yaitu HPD, Content Writer, Pop Culture, Bahasa, dan Perusahaan. Divisi pertama yang mendapat giliran untuk mempresentasikan divisi mereka adalah HPD.
HPD memiliki penanggung jawab Nadhira yang dibantu oleh Akemi dan juga Miranda. HPD ini bertugas dalam membuat desain konten, mengurus media sosial JAC, membuat highlight dokumentasi aktivitas JAC, dan juga bekerja sama dengan divisi Content Writer untuk membuat artikel. Uniknya lagi, mereka juga membuat birthday card untuk tiap member agar bisa diucapkan ketika berulang tahun dan membuat hubungan antar member menjadi lebih dekat.
Berikutnya adalah giliran divisi Content Writer untuk presentasi. Penanggung jawab dari divisi ini adalah Clarita yang dibantu oleh Astrid dan Hafizh. Content Writer disini memiliki tugas untuk mengolah tulisan yang diberikan oleh divisi lain untuk suatu konten, mempublikasikan konten yang sudah dikoreksi, dan melakukan kolaborasi dengan divisi HPD berupa artikel yang dipublikasikan di website JAC.
Divisi yang mendapatkan giliran selanjutnya adalah divisi Bahasa. Penanggung jawab dari divisi ini adalah Dafin, yang dibantu oleh Aziz, Randy, dan Rafly. Divisi bahasa memiliki tugas, yaitu membuat konten seputar bahasa Jepang dengan maksimal 5-7 slide dalam format Power Point sebanyak 3 buah dalam seminggu per tiap bulannya. Mereka juga bertanggung jawab dalam kegiatan koryuukai dan ketika ada hubungan Kerjasama JAC dengan organisasi lainnya diluar JAC yang mengadakan acara seputar kebahasaan.
Konten dari divisi bahasa ini mereka fokuskan pada bahasa yang digunakan dalam bahasa Jepang bisnis. Kemudian memiliki penjelasan perbedaan bertutur kata dan etika dengan keterangan Shagai, yaitu ketika dengan perusahaan luar, dan kemudian keterangan Shanai, yaitu dengan internal perusahaan. Konten yang mereka buat dirancang sesuai dengan pedoman buku bahasa Jepang bisnis.
Divisi selanjutnya yang mendapat giliran untuk menjelaskan divisi mereka adalah divisi Pop Culture. Penanggung jawab dari divisi ini adalah Zaki, dibantu oleh Amira, Dyah, dan Adrian. Tugas mereka adalah antara lain, membuat konten seputar pop culture Jepang yang dikumpulkan pada minggu pertama setiap bulan. Melakukan bonding melalui discord, dan rencana kegiatan berupa kolaborasi dengan HIMA. Untuk konten yang mereka bahas itu seputar Fashion Jepang, Anime/Manga, Idol, dan Fenomena sosial kebudayaan pop.
Divisi terakhir yang akan memaparkan tugas divisi mereka adalah divisi perusahaan. Penanggung jawab divisi ini adalah Catharina yang dibantu oleh Anisa. Tugas mereka kurang lebih mirip dengan tugas dari divisi bahasa, yaitu membuat konten seputar perusahaan Jepang yang dibuat maksimal 5-7 slide dalam format Power Point sebanyak 3 buah dalam seminggu per tiap bulan. Lalu, mereka juga bertanggung jawab atas kegiatan company visit dan kerjasama JAC dengan organisasi diluar JAC yang mengadakan acara seputar perusahaan Jepang. Untuk konten yang mereka buat, mereka membahas tata krama yang ada di perusahaan Jepang, mengulas beberapa perusahaan terkemuka Jepang, dan membahas informasi seputar kerja di Jepang.
Bagi kalian yang tertarik untuk mengikuti kegiatan JAC, bisa nih minna! Mereka berkeinginan untuk meluaskan member-member mereka yang tadinya hanya berbasis mahasiswa sastra Jepang Univeritas Indonesia, menjadi mahasiswa universitas di seluruh Jabodetabek lho! Oleh karena itu, kali ini mereka membuka recruitment untuk mahasiswa-mahasiswa universitas di Jabodetabek. Jika kalian penasaran dan ingin bergabung, bisa langsung kontak mereka di sosial media JAC.
Demikian penjelasan dari JAC dan sekarang giliran Nippon Club untuk menjelaskan sistem kerja organisasi mereka. Sesi dibuka dengan perkenalan dari ketua umum Nippon Club, sekaligus perkenalan dari sekretaris dan ketua cabang Kemanggisan Nippon Club. Setelah itu, dilanjutkan dengan menjelaskan sistem kerja mereka.
Sebelum masuk ke setiap divisi, Nippon Club terlebih dahulu menjelaskan sistem kerja mereka sebagai suatu organisasi yang berfokus pada budaya Jepang secara umum. Ardisa menjelaskan bahwa “Nippon Club merupakan salah satu UKM di Binus University yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kebudayaan Jepang. Nippon Club yang telah berdiri sejak 16 Juni 1999 selalu berusaha memberikan informasi, memperkenalkan, dan menyajikan berbagai hal yang berkaitan dengan Jepang”.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pembahasan visi dan misi yang ditargetkan oleh Nippon Club. Visi dan Misi mereka adalah sebagai berikut :
Visi
Menjadikan Nippon Club sebagai organisasi bertema Jepang paling terkenal se-Indonesia.
Misi
1. Memperkuat hubungan aktivis dan pengurus dalam faktor internal dan eksternal.
2. Mengikuti dan berpartisipasi dalam event-event Jejepangan.
3. Menjaga nama baik Nippon Club.
4. Mendukung member-member komunitas dan murid kelas dalam pencapaian Achievement.
5. Memfasilitasi dan melatih member komunitas dan murid kelas dalam bidang kompetisi.
6. Aktif untuk membuat suatu event yang dapat membawa nama Nippon Club.
Setelah menyampaikan visi dan misi, sesi diakhiri dengan membahas struktur organisasi yang terdapat di Nippon Club.
Sesi dilanjutkan dengan sesi penjelasan sistem kerja dari setiap divisi yang ada di Nippon Club. Divisi pertama yang menjelaskan sistem kerja mereka adalah Divisi Geijutsuka atau Media. Mereka menjelaskan bahwa media merupakan divisi yang bertanggung jawab atas desain visual dan branding Nippon Club. Selain itu, mereka juga membuat konten yang merupakan sebuah art, komik, dan bahkan video yang nantinya akan di post di sosial media Nippon Club.
Tentu kalian penasaran mengenai karya-karya dari divisi media bukan? Karya-karya divisi media meliputi Greeting Cards, Event Poster, Comics, dan Merchandise Nippon Club seperti stiker, dan lain-lain. Setelah itu, mereka juga menjelaskan mengenai 2 maskot Nippon Club yang dibuat oleh divisi media. Maskot yang pertama adalah seekor Shiba Inu yang lucu bernama Nishi, dan maskot yang kedua adalah seekor burung gagak yang cool bernama Yata. Kedua maskot ini masing-masing memiliki sosok manusia yang memiliki penampilan yang sangat rupawan.
Divisi selanjutnya yang mendapat kesempatan menguraikan sistem kerjanya adalah divisi Komunitas. Para anggota divisi ini menyatakan bahwa divisi Komunitas adalah divisi yang bertanggung jawab dalam mengatur segala hal yang berhubungan dengan komunitas di Nippon Club. Komunitas yang saat ini ada di Nippon Club adalah Trading Card Game (TCG), Action Figure, Cosplay, Board Game, Arcade Rhythm, Tomodachi Band, dan baru-baru ini mereka membuka komunitas baru, yaitu komunitas Art. Untuk setiap komunitas tidak dipegang oleh koordinator saja, tetapi mereka membagi tugas untuk bertanggung jawab atas masing-masing komunitas.
Divisi berikutnya adalah Divisi Shougaika atau Public Relation (PR). Mereka menguraikan bahwa PR adalah divisi yang berperan sebagai jembatan komunikasi Nippon Club dengan organisasi lain. Mereka juga memaparkan secara jelas tanggung jawab divisi ini untuk mencari vendor yang sesuai dengan kebutuhan Nippon Club. Selain itu, mereka juga menjelaskan tugas mereka sebagai penanggung jawab pemilihan partisipan Bon Odori yang diadakan oleh UKM atau organisasi Jejepangan lainnya yang memilih Nippon Club sebagai penanggung jawab. Mereka juga mengurus undangan event Jejepangan yang didapatkan oleh Nippon Club dan memilih partisipan untuk mengikuti event tersebut.
Divisi yang medapat kesempatan setelah itu adalah Divisi Member Support. Mereka menjelaskan bahwa Member Support adalah divisi yang berperan sebagai “jembatan” atau penghubung antara member dan staff di Nippon Club, dan mereka juga divisi yang akan dikontak jika ada mahasiswa yang ingin bergabung ke Nippon Club. Selain itu, mereka juga memaparkan tanggung jawab mereka dalam mengurus data member di Nippon Club, melakukan gathering, bertanggung jawab atas merchandise, sebagai moderator acara Nippon Club, dan membantu divisi lain jika mereka membutuhkan tenaga kerja.
Berikutnya adalah Divisi Shinbun Kisha atau Jurnalistik. Dijelaskan bahwa Divisi Jurnalistik itu seperti jurnalistik pada umumnya, hanya saja jurnalistik Nippon Club lebih berfokus mencari dan membagikan informasi yang bertema Jepang. Jadi, Divisi Jurnalistik adalah divisi yang bertanggung jawab atas media partner, dokumentasi event, dan artikel yang nantinya akan dipost di website Nippon Club. Mereka menjelaskan beberapa media partner yang pernah dijalani dengan suatu event, seperti Ennichisai, Pekan Sinema Jepang, Battle of the Toys, Theater Bangau Kertas, dan lain-lain.
Sampailah kita pada divisi terakhir di Nippon Club, yaitu divisi Kyouikuka atau Edukasi untuk menjelaskan sistem kerja mereka. Mereka menguraikan peran divisi Edukasi sebagai fasilisator bagi mahasiswa untuk mempelajari Budaya Jepang di Binus University dengan mengadakan kelas di Nippon Club. Kelas ini diajarkan oleh seorang sensei atau guru, dimana guru yang mengajar adalah pengurus di Nippon Club. Kelas yang saat ini diadakan di Nippon Club adalah kelas Bahasa Jepang, Manga, Digital Drawing, Shogi, dan Igo. Seorang sensei tentunya tidak akan selamanya bisa mengajar kelas di Nippon Club, sehingga setiap periode diadakan Kelas Regenarasi yang bertujuan mempersiapkan aktivis untuk menjadi seorang sensei. Mereka juga sering mengadakan evaluasi untuk aktivis dan sensei, agar kedepannya bisa tercipta kegiatan belajar-mengajar yang lebih baik. Dengan berahkirnya penjelasan dari divisi Edukasi, sesi penjelasan dari Nippon Club pun berahkir.
Sesi terakhir dari rangkain acara ini adalah sesi Sharing antara divisi dari JAC dan Nippon Club. Dalam sesi ini, divisi-divisi dibagikan ke berbagai breakout room yang telah disediakan untuk melakukan sharing. Sesi Sharing ini sangat menyenangkan dan bermanfaat karena masing-masing divisi bisa lebih saling mengenal dan mengetahui pekerjaan mereka lebih dalam. Tidak terasa waktu telah berlalu dan berakhirlah acara bechmarking ini, Acara ditutup dengan salam penutup dari host dan foto bersama antara Nippon Club dan JAC.
Kami berterima kasih kepada teman-teman di Nippon Club dan JAC yang sudah meluangkan waktunya untuk melakukan kegiatan benchmarking ini. Sekian liputan untuk Benchmarking antara Nippon Club dan JAC ini, sampai jumpa di kegiatan Nippon Club yang berikutnya ya!
Author: MiwMiw
Editor: TLC