Halo minna-san! Langsung saja nih bertanya, apa pernah minna-san memiliki perasaan romantis pada orang lain? Wajar sekali nih kalau pernah. Tapi bagaimana perwujudannya tentu beragam kan, misalnya beberapa hal di Jepang yang akan kita bahas kali ini. Sekilas terlihat biasa saja, tapi bisa langsung mengundang sorakan “Ciee” dari teman yang paham. Hmm, apa saja ya kira-kira? Ayo simak artikel kali ini!
1. Menulis 2 nama dibawah payung
Di Jepang hal ini memiliki sebutan Aiai Gasa (相合傘). Aiai (相合) berarti
Berbagi” atau melakukan sesuatu bersama, sementara Gasa (傘) diambil dari kata Kasa yang berarti “Payung”. Jadi kurang lebih artinya kalau disatukan adalah “Berbagi payung”. Namun, karena bahasa Jepang memiliki banyak kata homonin, maknanya sering diplesetkan menjadi “Payung Cinta”. Ini dikarenakan “Aiai (相合)” terdengar seperti kata “Ai (愛)” yang diulang 2 kali, dan artinya adalah “Cinta”.
Biasanya seseorang akan menulis namanya beserta nama orang yang ia suka berdampingan dibawah sebuah payung. Payungnya sendiri biasanya digambar seperti panah menghadap keatas dengan simbol hati di pucuknya. Kalau diterapkan secara langsung, dengan 2 orang lawan jenis berbagi payung bersama dibawah hujan, ini juga dinilai romantis lho. Ini dikarenakan jarak sempit diantara 2 orang yang berdampingan, apalagi jika mengingat budaya orang Jepang yang tidak banyak menunjukkan kontak fisik.
2. Memberikan kancing kedua dari baju seragam
Terdapat tradisi kelulusan di Jepang dimana seorang anak laki-laki akan memberikan kancing urutan kedua teratas dari seragam mereka kepada anak perempuan yang mereka sukai. Tidak jarang juga bila anak laki-laki itu populer, bisa ada lebih dari 1 anak perempuan yang merupakan fans nya memintai kancing tersebut. Tradisi ini dipopulerkan oleh film tahun 1960 berjudul Konpeki Sora no Tooku, dimana terdapat adegan seorang prajurit memberikan kancing keduanya sebagai hadiah terakhir pada gadis yang ia cintai sebelum pergi berperang.
Nah, dari sini mungkin minna-san mulai penasaran “Kenapa harus kancing yang kedua?”.
Alasan ini memiliki banyak teori, tapi yang paling umum adalah karena “Kancing kedua adalah yang paling dekat dengan jantung seseorang”. 3 tahun lamanya kancing tersebut berdampingan dengan degup jantung pemiliknya, seolah sudah menyimpan semua perasaan terpendamnya. Kalau disimpulkan maknanya seperti memberikan seluruh perasaanmu terhadap seorang yang kamu cintai. Selain itu teori berikutnya ialah setiap 5 kancing pada seragam gakuran yang digunakan anak laki-laki memiliki makna masing-masing. Kancing pertama mewakili diri sendiri, kancing kedua mewakili orang tercinta, ketiga mewakili teman, keempat mewakili keluarga, dan kelima mewakili orang lain.
3. “Bulannya indah bukan?”
Jika diubah ke bahasa Jepang, kalimatnya akan menjadi “月が綺麗ですね” atau dibaca “Tsuki ga kirei desu ne?”. Konon katanya, kalimat ini pertama kali diungkapkan oleh novelis terkenal Jepang pada abad ke-19, Souseki Natsume. Sedikit trivia, saking terkenalnya wajah novelis ini pernah di cetak di uang 1000 yen lho. Nah, ketika Souseki Natsume masih bekerja sebagai guru bahasa inggris, muridnya mengatakan “Ware kimi wo aisu” yang merupakan arti harfiah per-kata untuk “Aku mencintai kamu” dalam bahasa Jepang. Kalau dijabarkan ware berarti saya, kimi berarti kamu, dan aisu berarti mencintai.
Ketika mendengarnya, Souseki Natsume segera memberi tau muridnya kalau orang Jepang tidak menyatakan cinta secara terang-terangan. Ia mengatakan pada muridnya bahwa lebih baik menggunakan “Bulannya indah bukan?” sebagai kalimat pernyataan cinta. Kalimat ini dinilai penuh kasih sayang, romantis, dan cantik meskipun tidak memiliki arti cinta secara harfiah. Banyak juga yang menganggap kalimatnya lebih terdengar cerdas dan memiliki nilai sastra dibanding menyatakan cinta langsung. Meskipun begitu, yang memahami kalimat ini hanya orang tertentu yang menyukai perumpamaan atau mengikuti tren. Jadi pastikan orang kesayanganmu mengerti maknanya sebelum menyatakan cinta dengan kalimat ini ya!
Sekian minna-san untuk artikel kali ini, semua terlihat romantis sekali ya! Apa ada dari minna-san yang ingin mencoba hal-hal diatas pada yang disayang? Hihi, semoga perasaannya tersampaikan. Sampai jumpa di artikel berikutnya.
Sumber: Suki Desu, Owl Magazine, italki
Author: Nao
Editor: MiwMiw