[Interview] Kenalan dengan Ketua DPI Generasi 23, Kak Faldo
Halo minna-san! Kembali lagi pada artikel kali ini, kami telah melakukan berbincang- bincang sedikit dengan kakak pengurus kita yang belum lama diangkat menjadi Ketua dari Nippon Club Bina Nusantara yaitu Kak Faldo Krisnata atau biasa dipanggil Kak Faldo. Dalam wawancara kami bersama dengan Kak Faldo, kami mendapatkan beberapa informasi menarik mengenai Kak Faldo yang berhubungan dengan Nippon Club atau diluar Nippon Club. Berikut beberapa pertanyaan kami dan jawaban yang diberikan.
Bagaimana Kak Faldo mulai mengenal Budaya Jepang?
ketertarikannya Kak Faldo terhadap Kebudayaan Jepang berawal dari mulai membaca novel - novel zaman edo seperti “47 Ronin”, “Oda Nobunaga” juga semacamnya. Zaman Edo itu apa? Zaman Edo itu adalah zaman dimana Jepang terbagi menjadi beberapa bagian wilayah yang dipimpin oleh masing – masing klan dan saling berebutan wilayah dengan tujuan mempersatukan Jepang.
Apa alasan Kak Faldo memilih Nippon Club?
Nippon Club merupakan UKM(Unit Kegiatan Siswa, bisa disebut juga organisasi) pertama yang dikunjungi oleh Kak Faldo saat itu dan memiliki biaya pendaftaran yang terjangkau.
Mengapa memilih divisi support dibanding yang lain?
Saat pertama masuk UKM NC, Kak Faldo memutuskan untuk langsung mendaftar sebagai aktivis NC. Pilihan yang Kak Faldo pilih merupakan 85% divisi support dan 15% divisi komunitas, karena Kak Faldo tujuan yang ia miliki mempunyai kesamaan dengan apa yang divisi support lakukan.
Awal mula perjalanan Kak Faldo menjadi calon DPI?
Awalnya, Kak Faldo mencalonkan diri sebagai calon ketua untuk mempelajari lebih dalam tentang NC. Setelah sudah menjadi ketua, Kak Faldo melihat bahwa pengurus NC saat itu sangatlah tertutup sampai antar divisi ada yang tidak saling mengenal.
Rasanya suka dan duka menjadi DPI
Meskipun belum lama menjadi DPI, Kak Faldo sudah merasakan suka dan duka yang dialami pada saat berorganisasi sebagai DPI. Dimulai dari dukanya seperti, terjadi miskomunikasi sehingga dokumen- dokumen tidak tahu ingin diapakan, dan info sering didapatkan secara mendadak. Dari sisi sukanya, selama menjadi DPI, Kak Faldo menjadi mengerti bagaimana sistem NC bekerja, juga merasa setelah menjadi DPI ia jadi sering berinteraksi dengan anggota – anggota di NC lainnya.
Harapan kedepan oleh Kak Faldo sebagai DPI NC
Sebagai DPI, Kak Faldo tentunya memiliki list – list yang ingin Kak Faldo jalankan dan wujudkan, diantaranya seperti:
1. Menjalankan event-event yang masih dalam tahap perencanaan dan mungkin sudah ada yang terlaksana.
2. Kak Faldo ingin mengubah beberapa budaya di NC sehingga anggota NC dapat semakin lebih mengenal terutama aktivis dan pengurus NC sehingga diadakannya rapat bulanan. Rapat bulanan ini merupakan salah satu ide dari Kak Faldo sendiri lho.
Pengalaman - pengalaman Kak Faldo semenjak menjalankan tugas sebagai DPI
Selama bertugas sebagai DPI, Kak Faldo mendapatkan beberapa pengalaman yang berdampak baginya, antara lain:
1. Saat Kak Faldo masih menjadi aktivis di divisi support, ia merasa pengajaran yang diajar oleh para senior sangatlah berharga. Kak Faldo juga mendengar bahwa saat masa – masa offline berasa lebih seru.
2. Bagi Kak Faldo menjalankan MCN(Minggu Cinta Nippon) melalui online terasa kurang pas karena pengalaman yang didapatkan anggota-anggota NC yang baru terasa sama saja.
Sekian dari wawancara kami kali ini dengan Kak Faldo minna-san. Semoga dari artikel yang kami buat kalian dapat lebih mengenal Ketua DPI NC gen 23.
Penulis & Pewawancara: Tio & Zindoro
Editor: Rra