Konnichiwa, minna-san! Dalam zaman digital ini, sudah ada banyak cara untuk merasakan sensasi Jepang, tanpa harus pergi ke Jepang. Maupun itu lewat film Jepang, artikel, video, atau pun podcast. Namun, kebanyakan topik yang diangkat dalam media tersebut hanya membahas hal yang terburuk atau hal yang terbaik. Kali ini, saya akan memberikan sesuatu yang berada di tengah-tengah. Sebuah podcast yang membahas hal biasa dan sehari-hari, yang umumnya tidak dibahas dalam sebuah J-vlog atau video tentang Jepang. Saya perkenalkan, Trash Taste Podcast.
Trash Taste Podcast merupakan podcast yang dijalankan oleh tiga orang YouTuber. Dalam podcast ini, mereka bertiga membicarakan hampir segala hal. Namun, umumnya hal yang berhubungan dengan Jepang. Mereka juga kadang mengundang bintang tamu untuk berbicara di podcast mereka.
Ketiga pembicara Trash Taste merupakan anime YouTuber. Joey Bizinger memiliki channel yang bernama The Anime Man, Garnt Maneetapho memiliki channel yang bernama Gigguk, dan Connor Colquhoun memiliki channel yang bernama CDawgVA. Meskipun mereka bertiga dibilang anime Youtuber, mereka memiliki bentuk konten yang sangat berbeda dengan topik dasar anime.
Trash Taste pertama disiarkan pada 6 Juni 2020. Pada awalnya, Trash Taste ingin dijadikan sebuah podcast yang membahas soal anime, dengan sewaktu-waktu membahas topik non-anime. Namun, hal tersebut tidak terjadi. Melainkan, mereka malah lebih sering membahas topik non-anime. Pada saat menulis artikel ini, Trash Taste memiliki 1.2 juta subscriber di channel utamanya dengan lebih dari 100 episode yang telah diupload.
Salah satu ciri khas podcast ini yaitu, tidak adanya struktur dalam podcast ini. Berbeda dari podcast lainnya yang memiliki topik pembicaraan, Trash Taste Podcast tidak. Melainkan, hanyalah ketiga pembicara membicarakan hal yang pertama mereka pikirkan. Hal ini merupakan hal yang jarang ditemukan di dalam sebuah podcast karena absensi struktur dalam sebuah media dapat membuat fokus dalam media tersebut hilang.
Hal ini malah menjadi salah satu alasan mengapa Trash Taste menjadi sukses. Absensi struktur pada Trash Taste bekerja dengan baik dikarenakan hubungan persahabatan antara tiga pembicara. Membuat mereka terkesan seperti tiga sahabat yang sedang berdiskusi, bukan rekan kerja. Hal ini membuat pendengar seakan-akan sedang mendengarkan sekumpulan teman berbincang dan saling bercanda daripada mendengarkan forum diskusi.
Hubungan pertemanan antara ketiga pembicara inilah yang membuat mereka bisa berbincang tentang apa saja. Topik yang mereka sering bicarakan, termasuk makanan, kehidupan di Jepang, YouTube, internet, dan terkadang anime. Mereka jarang membicarakan topik-topik yang kontroversial dan berbau politik, akan tetapi beberapa opini yang mereka miliki tentang makanan kadang dapat menjadi bara api yang dapat memulai sebuah perang antar negara. Opini-opini kontroversial tentang topik sehari-hari inilah yang membuat ketiga pembicara tersebut sering berargumen dan terkadang sampai mereka terbawa emosi dan perasaan. Chemistry antara ketiga pembicara inilah yang menjadi salah satu daya tarik dari Trash Taste.
Bahkan dalam episode saat mereka mengundang bintang tamu, rasa keakraban di antara mereka bertiga tidak menarik fokus dari tamu yang mereka undang. Salah satu alasannya adalah tamu yang mereka undang merupakan teman dari salah satu pembicara, atau bahkan ketiga pembicara. Dengan begitu, mereka bisa lebih santai dengan tamu tersebut. Hal ini membiarkan ketiga pembicara mempertahankan chemistry sambil mewawancarai tamu tersebut.
Bagaimana, minna-san? Apakah kalian tertarik untuk mendengarkan Trash Taste Podcast? Topik mengenai podcast ini mungkin berbeda dari artikel lainnya. Walaupun begitu, semoga kalian tertarik dengan Trash Taste Podcast setelah membaca artikel ini. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Penulis: 59duck
Editor: Rra
Source:
Revealing the SECRETS Behind Trash Taste By Gigguk
Metropolis Japan