Yo minna! Kita semua pasti mempunyai minat kreatif masing- masing yang ingin dikembangkan menjadi skill yang bernilai dalam kehidupan. Lebih baik jika proses pengembangan tersebut didukung oleh wawasan dan interaksi langsung dengan tokoh - tokoh inspiratif dalam bidang yang kita tekuni. Pada 16 -18 Desember 2022, UKM Binus Game Development Club menggelar workshop Press Start dengan tema “Creating your first pixel art animation”.

Workshop yang diselenggarakan via zoom ini mendatangkan senior game developer, Dio Mahesa sebagai pembicara yang membagi pengalamannya dan memberikan bimbingan secara langsung dalam pengajaran animasi pembuatan game pixel art. Kak Dio sendiri sudah menekuni industri game development sejak 2013. Ia juga sudah berkontribusi dalam studio Toge Productions sebagai Lead Artist dan Art Director dalam seri game Coffee Talk dan sebagai Lead Animator dalam game Kungfu Kickball.

Sesi acara berfokus pada presentasi prinsip dasar animasi dan penerapanya untuk pembuatan game pixel art. Sesi perdana ini juga mengenalkan peserta workshop yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia dengan pembagian rundown acara selama 3 hari ke depan. Setelah acara resmi dibuka pada jam 2 siang, kami menerima kata sambutan dari ketua BGDC, Audrey Levina serta ketua panitia Press Start, Wilson Nathaniel. Kata sambutan ini kemudian dilanjutkan dengan perkenalan singkat sejarah pixel art dalam industri game development.

Menurut pemaparan singkat Kak Dio, pixel art kini sedang mengalami comeback sebagai gaya visual dalam industri videogame karena sifat estetika visualnya yang unik di lautan game bergrafis 3D. Popularitas ini juga didukung oleh faktor nostalgia oleh para game developer indie kontemporer yang dibesarkan dalam era high color / 16 bit gaming.

Saat ini, penggunaan pixel art sebagai visual game telah berkembang lebih lanjut melalui pencampurannya dengan tween animation dan juga game pixel art yang bergrafis 3 dimensi. Namun untuk mempermudah peserta dalam mengikuti proses pembuatan animasi, penjelasan oleh Kak Dio dibatasi untuk metode mendasar frame by frame animation menggunakan sprite sheet 2 dimensi. Selain itu, ia juga memberikan contoh pembuatan animasi tersebut melalui aplikasi Adobe Photoshop dan Aseprite.

Materi sesi workshop yang dibawakan oleh pembicara mengambil sumber dari 12 prinsip dasar animasi dalam buku “The Illusion of Life” dan menggunakan 6 dari prinsip tersebut serta prinsip tambahan dari Kak Dio sendiri. Prinsip - prinsip ini akan digunakan untuk menghasilkan ilusi gerakan seperti kehidupan nyata yang ideal saat peserta menghasilkan animasi pertama mereka. Adapun prinsipnya meliputi:

  1. Squash & Stretch
  2. Anticipation
  3. Straight Action or Pose to Pose
  4. Arcs
  5. Timing
  6. Exaggeration
  7. Sub-pixels Animation

Untuk memperjelas materi untuk peserta, Kak Dio menggunakan aplikasi Aseprite untuk menunjukan aset pixel art hasil karyanya dalam game Kungfu Kickball. Melalui contoh tersebut, ia menghubungkan teori dalam prinsip dengan praktik penggunaannya secara profesional. Hingga animasi pixel art tersebut menjadi layak untuk digunakan secara komersial.

Berlanjut ke sesi QnA, terlihat banyak sekali peserta yang antusias terhadap topik yang dibawakan.hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan mengenai prinsip frame by frame animation. Antusiasme ini ditanggapi positif oleh Kak Dio yang secara langsung menjawab berbagai pertanyaan tersebut menggunakan aseprite.

Selain pertanyaan mengenai topik tersebut, para peserta juga mengajukan pertanyaan lainnya seputar animasi seperti tahap post-processing animasi. Sebelum sesi workshop hari ini ditutup, Kak Dio juga berkesempatan untuk mengajarkan proses setup kanvas pixel art dalam aplikasi Photoshop. Tujuanya adalah mempermudah peserta untuk mengikuti pengajaran pada sesi selanjutnya.

Sekian pengalaman day 1 dari workshop Press Start. Tentu pembelajaran yang didapatkan selama sesi pertama ini akan bermanfaat dalam pembuatan animasi pada sesi selanjutnya. Ditunggu juga minna keseruan aktivitasnya di liputan berikutnya!

Author: Nashi
Editor: Eru