Hello everyone! I hope you are having a great day. Sebagai manusia yang tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, kita pasti memiliki penyesalan. Apa yang biasa kalian lakukan saat menyesal? Apakah kalian akan menyalahkan keadaan? Atau diri sendiri? Atau justru kalian sama sekali tidak peduli dan kembali melanjutkan hidup? Tentu setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap penyesalan yang mereka alami. Hal ini juga tergambar dengan jelas pada novel Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold karya Toshikazu Kawaguchi. Meskipun menjelajahi waktu, pemikiran, dan perilaku setiap tokoh terhadap penyesalan itu berbeda-beda. Berikut ini merupakan gambaran singkat dari novel tersebut:
Di sebuah gang kecil di Tokyo, ada kafe tua yang bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya.
Namun ada banyak peraturan yang harus diingat. Satu, mereka harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Dua, apa pun yang mereka lakukan di masa yang didatangi takkan mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin.
Rentetan peraturan lainnya tak menghentikan orang-orang itu untuk menjelajahi waktu. Akan tetapi, jika kepergian mereka tak mengubah satu hal pun di masa kini, layakkah semua itu dijalani?
Novel ini merupakan buku pertama dari seri Before the Coffee Gets Cold. Setiap buku dari seri ini bisa dibaca tanpa memedulikan urutannya karena aturan-aturan untuk menjelajahi waktu akan dijelaskan ulang. Akan tetapi, untuk mendapatkan pengalaman membaca yang lebih baik, alangkah baiknya jika dibaca sesuai urutan. Dengan demikian, kalian bisa lebih mudah mengerti rahasia-rahasia yang terungkap mengenai tokoh yang ada.
Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold terbagi menjadi empat bab. Keempat-empatnya dikemas dengan alur maju mundur sehingga pembaca dapat mengenal dan memahami permasalahan yang dialami oleh setiap tokoh dengan baik. Novel ini juga mengajarkan mengenai pentingnya menerima masa lalu dan berusaha yang terbaik untuk masa depan. Oleh karena itu, Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold merupakan salah satu novel yang tepat untuk kalian yang mencari bacaan singkat tapi bermakna.
Salah satu kelebihan dari novel ini adalah alur ceritanya yang tidak berbelit-belit. Tidak hanya itu, desain sampulnya juga sangat memanjakan mata. Sederhana, elegan, dan menghangatkan. Namun, novel ini sedikit membosankan karena aturan-aturan untuk menjelajahi waktu dijelaskan berulang kali. Selain itu, sebagian orang mungkin akan merasa kesulitan untuk mengingat dan membedakan setiap tokoh karena ada cukup banyak tokoh dalam novel ini.
Secara keseluruhan, Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold merupakan novel yang menyenangkan untuk dibaca. Bagi kalian yang tertarik untuk membaca novel ini, kalian dapat membelinya secara luring di toko buku terdekat atau daring melalui online shop. Versi e-book resminya pun sudah tersedia di Google Play Books. Pastikan kalian tidak membeli buku bajakan ya.
Seperti yang sudah disinggung di atas, jika kalian tidak bisa mengubah apa-apa di dunia nyata, apakah kalian tetap bersedia menjelajahi waktu dengan segala peraturan yang ada? See you in the next article! Take care!
Writer: Kamarel
Editor: Yuishiromayu
Source: Gramedia