Konichiwa Mina-san! How are you all? Lama tak jumpa maka tak sayang. Kira-kira mina-san ingat dengan artikel Genshin Impact di awal tahun tidak? Jika tidak, maka tidak apa-apa karena kali ini kami akan membahas game yang berbeda sekaligus cukup underrated, yaitu Warframe. Mina-san yang menyukai ninja dan ingin bermain game yang memungkinkan mina-san menjadi ninja, maka game Warframe ini merupakan game yang tepat bagi mina-san! Warframe sendiri merupakan game yang sangat terinspirasi dengan budaya Jepang, dan dengan update terbaru mereka Koumei and The Five Fates, mereka telah lebih menganut tema dan budaya Jepang pada Warframe.

Koumei and the Five Fates

Warframe merupakan game looter-shooter di mana kita bermain sebagai robot ninja humanoid bernama Warframe dengan misi menyelamatkan tata surya dari kejahatan. Warframe dikembangkan oleh Digital Extremes dan diluncurkan global pada tanggal 25 Maret 2013, yang berarti Warframe sudah berumur 11 tahun. Seiring berjalannya waktu, komunitas pemain Warframe bertumbuh dengan sehat. Dengan dirilisnya update Koumei and The Five Fates, tentunya akan membawa lebih banyak hype kepada komunitas dengan banyak perubahan Quality of Life, character rework, dan rilis warframe yang sangat menghebohkan yaitu, Shrine Maiden of Cetus, Koumei.

Koumei merupakan Warframe ke-58 yang sebentar lagi akan dirilis. Dia adalah Warframe yang sangat mencerminkan budaya Jepang dengan penampilannya yang mirip dengan gadis kuil, serta tema takdir atau chance yang melingkupi seluruh skill-set yang bisa mina-san mainkan dalam game. Nama Koumei memiliki dua makna yaitu "nasib baik" dan "takdir". Berbeda dengan berbagai character lain yang mengangkat tema keberuntungan dan takdir, menggunakan nama Jinx yang berarti "nasib buruk".

Gadis Kuil

Koumei juga dapat berarti berbagai hal, seperti Koumei dapat diartikan sebagai pembacaan Jepang untuk Kongming, yaitu nama kehormatannya Zhuge Liang, seorang ahli strategi dan negarawan Tiongkok terkenal dari periode Three Kingdoms. Koumei juga merujuk pada Kaisar Kōmei, Kaisar Jepang terakhir pada zaman Edo. Pemerintahannya mengakhiri dua abad isolasi Jepang dari dunia luar dan transisi masyarakat yang berujung pada Restorasi Meiji setelah kematiannya.

Kemungkinan etimologi lain untuk nama Koumei adalah Koume, nama wanita Jepang kuno yang diterjemahkan menjadi "plum kecil". Teori ini didukung dengan logo update untuk Koumei and The Five Fates yang menampilkan bunga plum. Setelah terungkap, logo tersebut ternyata mengacu pada ikon nomor lima yang sama di setiap dadunya.

Koumei

Skill Koumei berkisar pada 6 lemparan dadu yang dia miliki, semakin tinggi totalnya semakin kuat pula skill-nya. Koumei juga merupakan Warframe pertama yang skillset-nya menggunakan bahasa Jepang untuk sebutannya dan masing-masing memiliki makna yang unik.

Kumihimo merujuk pada gaya kepang dan tali tradisional Jepang. Kumihimo banyak digunakan oleh para samurai, yang membutuhkan hampir 1.000 yard tali sutra yang dikepang untuk menjaga agar pelat baja tetap menyatu.

Omikuji secara persis berarti 'undi suci', dan mengacu pada keberuntungan yang ditulis pada secarik kertas. Omikuji biasanya dipersembahkan di kuil Shinto dan Buddha di Jepang, yang diundi dengan harapan mendapatkan keberuntungan.

Omamori berarti 'melindungi', dan menunjukkan jimat berbentuk kantong brokat dengan doa atau tulisan suci dan berisi kertas atau kayu. Omamori dikatakan melindungi pembawanya dalam perjalanan dengan memberikan berbagai bentuk keberuntungan.

Bunraku adalah gaya teater boneka tradisional Jepang. Ini sering dilakukan dengan boneka warna-warni yang dikendalikan oleh dalang di atas atau disembunyikan di atas panggung.

Shrine Defense

Dengan dirilisnya Koumei, dirilis juga story quest baru bernama Haunting Visions di mana teaser story quest ini berbunyi, “Saya dihantui oleh mimpi Cetus yang dikepung dari laut. Mimpi takdir dikirim dari Koumei, yang menawarkan bantuan untuk membantu pertahanan.” Terakhir, dengan dirilisnya Koumei, hadir juga dua senjata khasnya yaitu, Higasa dan Amanata. Higasa merupakan senapan payung di mana jika mina-san melakukan aim, akan muncul tameng payung di ujung Higasa. Amanata merupakan senjata Naginata, Naginata sendiri adalah senjata polearm dan salah satu dari beberapa jenis pedang Jepang yang dibuat secara tradisional.

Masih banyak yang masih bisa dibahas tentang Koumei, seperti apa saja yang dapat dilakukan skillset-nya terhadap musuh, serta lore yang belum sempat dibahas. Koumei bukanlah satu-satunya warframe yang terinspirasi dari budaya Jepang. Warframe itu sendiri sebagai game memang sudah sangat terinspirasi dari budaya Jepang. Hal ini membuat Warframe sangat diminati bagi para penggemar ninja yang menikmati gameplay serba cepat. Bagaimana mina-san? Tertarik dengan Warframe? Download segera ya hehe. Jaa- minna, arigato gozaimasu, mata ashita!

Writer  : Ravioli
Editor  : Portu

Source  :
Warframe.com
Warframe Fandom