Siapa sih yang tidak tahu kucing? Makhluk berbulu ini menjadi salah satu binatang yang banyak disukai oleh banyak orang. Selain imut, tingkah laku kucing yang aneh suka membuat kita geleng-geleng kepala. Tidak jarang orang-orang memelihara kucing sebagai partner atau teman karena banyak cerita-cerita konyol sampai mengharukan saat seseorang memiliki kucing sebagai temannya. Novel “The Traveling Cat Chronicles” karya Hiro Arikawa merupakan salah satunya. Karya tulis ini menjadi karya pertama Hiro Arikawa yang diterjermahkan ke bahasa Indonesia oleh Penerbit Haru pada Juni 2019 dengan tebal 368 halaman. Novel ini mendapatkan adaptasi filmnya pada tahun 2018. Berikut adalah cuplikan ceritanya: 

Aku adalah seekor kucing.

Dia adalah pemuda penyuka kucing.

“Kau selalu tidur di sini?”

Kenapa, mau protes?

“Manisnya...”

Memang. Banyak yang bilang begitu.

“Boleh kusentuh?”

Maaf saja, tidak boleh.

Kukira dia hanya akan jadi satu dari sekian banyak orang yang cuma lewat dalam kehidupanku sebagai kucing liar. Akan tetapi, dia menyelamatkan nyawaku. Sebagai gantinya, aku biarkan dia memeliharaku, karena aku ini kucing yang manis.

Setelah lima tahun kami bersama, Satoru harus mencari orang untuk mengadopsiku karena satu dan lain hal.

Maka, kami berdua pun memulai sebuah perjalanan panjang mengendarai mobil wagon perak kesukaanku ke berbagai penjuru negeri untuk menemui teman-teman lama satoru.

Akan tetapi, ada satu hal yang Satoru sembunyikan dariku...

Seperti pada cuplikan ceritanya, novel ini menceritakan tentang seorang penyayang kucing bernama Satoru yang mengadopsi seekor kucing liar. Cerita ini dimulai ketika seekor kucing liar ini terus-terusan tidur diatas mobil wagon perak milik Satoru. Melihat hal ini, Satoru kemudian rutin memberikannya makan dan membelai bulunya. Kucing ini sendiri memiliki jiwa yang bebas dan cukup arogan, namun sikap baik Satoru lama-lama membuatnya luluh. Hal ini terlihat saat ia tertabrak mobil hingga tulang kaki belakangnya mencuat. Dengan susah payah, ia menuju ke depan apartemen Satoru dan berteriak meminta tolong. Untungnya, Satoru mendengarnya dan bergegas membawanya ke rumah sakit. Kucing liar itu selamat dan tinggal bersama Satoru hingga sembuh total. Satoru sedih saat kucing yang sudah ia selamatkan hendak kembali ke jalanan. Melihat hal itu, kucing ini akhirnya mau dipelihara, berkata bahwa itu hanya merupakan balas budi kepada Satoru yang sudah menyelamatkannya. Melihat ekornya yang bengkok membentuk angka 7, Satoru memberi nama ia Nana yang dalam bahasa Jepang berarti tujuh sekaligus melambangkan keberuntungan. 

Sayangnya, setelah 5 tahun hidup bahagia bersama, Satoru mau tidak mau harus melepas Nana karena suatu hal yang ia tidak sebutkan. Dengan mobil wagon perak favorit Nana, mereka pergi menjelajahi Jepang untuk bertemu dengan teman-teman lama dan kerabat Satoru sekaligus mencari calon pemilik Nana selanjutnya.

Kisah The Traveling Cat Chronicles mengambil topik sederhana, hubungan antara kucing dan pemiliknya. Bagi mereka yang memiliki hewan peliharaan, karya ini mungkin akan lebih menyentuh. Selain itu, penggunaan sudut pandang dari Nana menjadi hal yang unik. Kepribadian Nana yang cukup arogan, cara berpikirnya yang cerdas, serta gaya bicaranya yang sarkastik terlihat. Penggunaan alur maju-mundur disini mengajak pembaca untuk mendalami lebih lanjut kisah dari kehidupan Satoru dari ia kecil hingga saat ini.

Namun, novel ini juga masih memiliki kekurangan. Terkadang, penggunaan alur maju-mundur dapat membuat pembaca sedikit kebingungan. Beberapa terjemahan juga terasa kurang pas dalam bahasa Indonesia. Meskipun begitu, novel ini masih tetap menyentuh dengan ceritanya.

Dari kisah ini, kita dapat mengambil nilai-nilai persahabatan baik itu dengan sesama manusia maupun dengan hewan peliharaan. Disini, kita juga diajarkan untuk lebih peka dengan pikiran dan perasaan hewan. Kesetiaan Nana pada Satoru menjadi poin utama dari kisah mengharukan ini. Kita diajak untuk terus hidup menuju ke depan apapun rintangan yang dihadapi.

Secara keseluruhan, novel “The Traveling Cat Chronicles” memiliki kisah yang dapat mengundang air mata di akhir cerita. Bagi kalian yang tertarik dengan petualangan Satoru dan Nana, kalian dapat membelinya di toko buku atau melalui online shop. Sekian ulasan “The Traveling Cat Chronicles”. Selamat menikmati!

Writer : Katapril

Editor: Ravioli

Sumber : Penerbit Haru